Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Menkopolhukam Ikut Upacara dengan Pakaian Khas Madura

Indriyani Astuti, Cahya Mulyana
17/8/2020 11:05
Menkopolhukam Ikut Upacara dengan Pakaian Khas Madura
Menkopolhukam Mahfud MD saat mengikuti upacara HUT RI, 17 Agustus(Humas Menkopolhukam)

MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengikuti upacara virtual perayaan Kemerdakaan 17 Agustus melalui konferensi video dari Kantor Kementerian Politik Hukum dan Keamanan bersama jajaran terbatas dengan mengikuti protokol covid-19.

Menko didampingi Sekretaris Menko, para Deputi, staf ahli dan staf khusus.

Para staf militer menggunakan pakaian dinas upacara, sedangkan Mahfud menggunakan pakaian khas Madura, Jawa Timur, yakni Baju Sakera.

“Indonesia kan bersatu dalam keberagaman, beragam kedaerah dan keagamaan. Yang bisa ditunjukkan secara fisik salah satunya dengan busana tradisional, alhamdulilah sekarang saya bisa ikut. Ya saya kan orang Madura, jadi dalam kesempatan baju tradisional ini, saya menggunakan baju khas Madura ini.” ujar Mahfud melalui siaran pers, di Jakarta, Senin (17/8)

Baca juga: Jokowi Kenakan Pakaian Adat NTT Saat Pimpin Upacara HUT RI

Baju Sakera, menurutnya, memiliki makna khusus. Baju tersebut terdiri dari baju hitam longgar atau Pesa’an dan celana hitam longgar atau gomboran. Warna hitam, terangnya, melambangkan sikap gagah dan pantang menyerah.

"Ini merupakan sifat kerja khas dari rakyat Madura," ujarnya.

Sedangkan ukuran baju yang serba longgar, terangnya, melambangkan kebebasan dan keterbukaan orang Madura. Selain itu, bentuk baju yang sederhana melambangkan kesederhanaan.

Kemudian kaos bermotif garis merah putih, menurutnya memperlihatkan sikap tegas dan semangat juang tinggi orang Madura dalam menghadapi segala hal.

“Ini baju khas tukang sate Madura, orang Madura semua bangga Indonesia merdeka. Sekarang semua anak, anak tukang sate, anak petani bawang, karena Indonesia merdeka, bisa jadi jenderal, bisa jadi dokter, professor, bisa jadi apa saja. Karena itu kita harus terus mensyukuri nikmat kemerdekaan,” tutur Mahfud tentang kemerdekaan Indonesia.

Mahfud MD juga menggunakan ikat kepala kain atau Odheng. Ujung simpul berbentuk huruf alif, yang ia jelaskan sebagai penanda keesaan tuhan dan menunjukkan ketaatan masyarakat Madura sebagai pemeluk Islam. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya