Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pandemi Covid-19, Butuh Indikator Baru Ukur Kesuksesan Pilkada

Theofilus Ifan Sucipto
06/6/2020 13:15
Pandemi Covid-19, Butuh Indikator Baru Ukur Kesuksesan Pilkada
Pengamat menilai harus ada indikator kesuksesan baru Pilkada 2020 karena pelaksanaannya di tengah pandemi virus korona (covid-19)(ANTARA/FAUZAN)

PELAKSANAAN Pilkada 2020 dinilai berpotensi berhasil. Namun, harus ada indikator kesuksesan baru karena pelaksanaannya di tengah pandemi virus korona (covid-19).

"(Pilkada) tetap berjalan dan bisa berhasil kalau punya indikator baru," kata peneliti Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat (JPPR), Alwan Ola Riantoby, Sabtu (6/6).

Alwan mafhum soal niat Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menurunkan target partisipasi Pilkada menjadi 77,5%. Namun, kata dia, bukan berarti Pilkada akan gagal.

KPU perlu membuat indikator keberhasilan Pilkada. Misalnya, kata dia, apakah Pilkada 2020 sesuai protokol kesehatan.

"Jika tidak memenuhi protokol kesehatan, maka bisa enggak kita katakan Pilkada kita tidak berkualitas misalnya," ujarnya.

Baca juga: Kemendagri: Setiap Tahapan Pilkada Disiapkan Protokol Kesehatan

Alwan mengatakan teknis pelaksaan Pilkada juga menjadi perhatian serius. Pembagian kewenangan pengawasan kesehatan dan teknis pemilihan harus jelas.

Dia mengusulkan KPU berbagi tugas dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Bawaslu nantinya tidak lagi hanya mengurusi kecurangan.

"Tapi juga mengawasi pemilih yang tidak menjalankan protokol kesehatan harus diberhentikan demi keselamatan pemilih dan penyelenggara," tutur Alwan.

Alwan mengingatkan pembagian tugas itu memerlukan landasan hukum yang jelas. Hal itu untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kewenenangan dari KPU atau Bawaslu. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya