Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Warga dan Istri Tak Tahu MT Ditahan Densus 88

Adi Kristiadi
20/5/2020 15:30
Warga dan Istri Tak Tahu MT Ditahan Densus 88
Densus 88 Mabes Polri didampingi anggota Polres Tasikmalaya Kota menggeleda salah satu rumah terduga teroris di Indihiang, Tasikmalaya.(MI/Adi Kristiadi)

WARGA Perum Bumi Sentra Mas (BSM) Blok F3, Kelurahan Indihiang, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, kehilangan MT, seorang guru ngaji dan imam mesjid di lingungan mereka. Ternyata MT, 38, ditangkap dan ditahan Densus 88 tanpa mereka ketahui termasuk istri terduga teroris tersebut

Mira Zaneza, 39, warga setempat mengatakan, tak mengetahui pasti penangkapan  MT. Dia hanya tahu setelah anak-anak yang berangkat ke masjid untuk mengaji kembali pulang ke rumah. Anak-anak sudah menunggu lama dan akhirnya pulang ke rumah. Kejadiannya terjadi pda Selasa (19/5) sekitar pukul 15.30 WIB. Warga juga bertanya-tanya mengapa MT tidak hadir di masjid seperti biasanya.

Baca Juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Tasikmalaya

"Anak-anak yang biasanya itu belajar mengaji pada pukul 15.30 WIB tidak melihat MT berada di dalam mesjid, termasuk solat magrib, Isya dan terawih. Kami tidak tahu mengapa beliau tidak datang. Khawatir sakit, warga mengunjungi rumahnya dan istrinya juga tidak tahu. Istrinya mengira suaminya masih di masjid,"katanya, Rabu (20/5).

Warga lain, jelas Mira, merasa kehilangan dengan tiadanya MT. Sebab selama tujuh tahun MT yang menberikan ilmu agama kepada anak-anak. Mengajari anak-anak membaca alquran dan shalat. Anak-anak dan warga lain jadi rajin shalat berjamaan di masjid karena tahu keutamaan shalat berjamaah dari pengajian MT.

"Sebelumnya, guru ngaji yang mengajar yakni Sani yang sudah pindah. Lalu diganti MT, semua warga tidak ada curiga terhadap MT karena orangnya baik, santun, sopan, berbaur sama warga dan tidak ada kegiatan lain selain di masjid. Biasanya, MT selalu azdan dan juga imamnya bagi warga perum," ujarnya.

Warga lainnya, Endang Lili, 54, mengatakan, dirinya tidak tahu menahu atas penangkapan yang dilakukan Polisi terhadap MT. Tahu-tahu MT tidak ada dan dapat kabar yang bersangkutan ditangkap polisi.

"Biasanya, setiap hari anak-anak warga perum selalu belajar mengaji. Kami bingung juga mencari guru ngaji pengganti. Kami prihatin atas kejadian ini. Allah SWt pasti menunjukkan mana yang benar dan yang salah," harapnya. (OL-13)

Baca Juga: BMKG Ingatkan Waspadai Gelombang Tinggi di Laut NTT

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya