Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
WARGA Perum Bumi Sentra Mas (BSM) Blok F3, Kelurahan Indihiang, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, kehilangan MT, seorang guru ngaji dan imam mesjid di lingungan mereka. Ternyata MT, 38, ditangkap dan ditahan Densus 88 tanpa mereka ketahui termasuk istri terduga teroris tersebut
Mira Zaneza, 39, warga setempat mengatakan, tak mengetahui pasti penangkapan MT. Dia hanya tahu setelah anak-anak yang berangkat ke masjid untuk mengaji kembali pulang ke rumah. Anak-anak sudah menunggu lama dan akhirnya pulang ke rumah. Kejadiannya terjadi pda Selasa (19/5) sekitar pukul 15.30 WIB. Warga juga bertanya-tanya mengapa MT tidak hadir di masjid seperti biasanya.
Baca Juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Tasikmalaya
"Anak-anak yang biasanya itu belajar mengaji pada pukul 15.30 WIB tidak melihat MT berada di dalam mesjid, termasuk solat magrib, Isya dan terawih. Kami tidak tahu mengapa beliau tidak datang. Khawatir sakit, warga mengunjungi rumahnya dan istrinya juga tidak tahu. Istrinya mengira suaminya masih di masjid,"katanya, Rabu (20/5).
Warga lain, jelas Mira, merasa kehilangan dengan tiadanya MT. Sebab selama tujuh tahun MT yang menberikan ilmu agama kepada anak-anak. Mengajari anak-anak membaca alquran dan shalat. Anak-anak dan warga lain jadi rajin shalat berjamaan di masjid karena tahu keutamaan shalat berjamaah dari pengajian MT.
"Sebelumnya, guru ngaji yang mengajar yakni Sani yang sudah pindah. Lalu diganti MT, semua warga tidak ada curiga terhadap MT karena orangnya baik, santun, sopan, berbaur sama warga dan tidak ada kegiatan lain selain di masjid. Biasanya, MT selalu azdan dan juga imamnya bagi warga perum," ujarnya.
Warga lainnya, Endang Lili, 54, mengatakan, dirinya tidak tahu menahu atas penangkapan yang dilakukan Polisi terhadap MT. Tahu-tahu MT tidak ada dan dapat kabar yang bersangkutan ditangkap polisi.
"Biasanya, setiap hari anak-anak warga perum selalu belajar mengaji. Kami bingung juga mencari guru ngaji pengganti. Kami prihatin atas kejadian ini. Allah SWt pasti menunjukkan mana yang benar dan yang salah," harapnya. (OL-13)
Baca Juga: BMKG Ingatkan Waspadai Gelombang Tinggi di Laut NTT
Narasi tandingan tentang nasionalisme dan kebhinekaan masih disajikan secara monoton. “Anak-anak tidak bisa menerima narasi kebangsaan yang membosankan
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Eddy Hartono mengunjungi dan berdialog dengan masyarakat di 4 titik Desa Siap Siaga Kecamatan Jamblang.
SEORANG Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, MZ alias KS, 40, ditangkap oleh Densus 88 Antiteror karena diduga terlibat dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
BNPT bersama FKPT Provinsi Bali menyelenggarakan Lomba Gelar Budaya bertajuk Suara Damai Nusantara (SUDARA) guna memperkuat ketahanan siswa-siswi tingkat SMP dan SMA/sederajat
INDONESIA mencatatkan nihil kasus serangan terorisme sejak tahun 2023 hingga saat ini, pertengahan tahun 2025. Hal itu disebut berkat peran dari berbagai pihak.
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Tidak ada korban jiwa, tapi jalan penghubung antar Kecamatan tertutup materil tanah longsor dan pohon tumbang
Hujan deras yang terjadi ini tidak menyurutkan para peserta bubar dan mereka tetap bertahan.
Pembentangan bendera tersebut, bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan.
Warga Kampung Pajagan, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat membuat lorong merah putih sepanjang 100 meter.
Penolakan ini terjadi dengan dalih orangtua bayi tidak membawa dokumen seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak (KIA) saat datang ke rumah sakit.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved