Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PRESIDEN Joko Widodo mendapat pertanyaan tentang kesan bekerja bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono yang kembali menemani di periode kedua kepemimpinannya.
"Ya bosan. Saya ngomong apa adanya. Ditanya bosan ya bosan," kata Presiden Joko Widodo.
Sebagaimana diketahui, Basuki telah menjadi pembantu presiden selama lima tahun penuh di periode pertama. Dia pun kembali dipercaya untuk melanjutkan tugas di lima tahun selanjutnya.
Presiden Jokowi mengaku dirinya sering sekali bertemu Basuki, baik dalam rapat kabinet maupun kunjungan-kunjungan ke berbagai daerah untuk mengecek atau meresmikan pembangunan infrastruktur.
Bahkan di luar itu, Jokowi juga sering menghubungi menterinya di jam-jam istirahat malam.
"Jam 1, jam 2, setengah tiga bisa saya telepon. Kalau menterinya sulit, ya saya telepon ajudan suruh bangunkan. Saya biasa seperti itu. Menteri memang harus diganggu," ujar Jokowi dalam sebuah acara di Jakarta, Kamis (14/11).
Basuki pun mengaku jarang libur selama mendampingi Presiden Jokowi dalam lima tahun terakhir.
"Ini besok saja sudah diajak pergi lagi. Padahal kemarin bilang dua minggu bakal di Jakarta. Saya juga tidak yakin apakah tahan, ternyata tidak. Besok sudah pergi," ucap Basuki seraya tertawa.
Baca juga: Presiden Minta Pembangunan SDM Bukan Sekedar Dapat Sertifikasi
Ritme kerja seperti itu, lanjut dia, memang sudah dibiasakan sejak lama.
"Kalau kelamaan libur malah bingung saya. Saya biasa kerja rock and roll. Tidak cuma satu shift sehari, tapi bisa tiga shift," tuturnya.
Walaupun demikian, ia mengaku tugas berat yang diberikan kepadanya tidak lantas menjadi beban. Ia justru mengaku senang bisa bekerja membantu presiden demi memajukan Indonesia.
"Kerja dengan Pak Jokowi itu nikmat. Walaupun beliau bosan dengan saya," ucapnya disambut tawa Presiden Jokowi.
Nikmat di sini dalam artian presiden sangat memercayai apa yang dikerjakan oleh menteri-menterinya.
"Nikmat itu karena beliau memercayai kita. Saya pun bekerja dengan loyal," ungkap Basuki.(OL-5)
Desakan agar polisi menggelar perkara khusus kasus ijazah palsu dinilai mengarah pada upaya kriminalisasi terhadap Presiden Jokowi.
POLEMIK empat pulau kecil yang semula masuk wilayah Provinsi Aceh namun kini menjadi bagian Provinsi Sumatera Utara dinilai sarat muatan politik.
KETUA Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menegaskan bahwa hak politik Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai warga negara dilindungi oleh undang-undang.
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
PARTAI Solidaritas Indonesia (PSI) membuka pintu selebar-lebarnya bagi Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung dan termasuk untuk menjadi Ketua Umumnya.
Jokowi mengaku lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
PU-Pera telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Gantung Cibeteung Muara atau Jembatan Cisarum pada akhir tahun2023.
Pembangunan 3 juta rumah yang jadi program Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diniliai belum tentu berhasil tanpa kehadiran kementerian khusus perumahan.
Kementerian PU-Pera hingga saat ini masih belum dapat memastikan penambahan kuota rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diproyeksi akan habis
Saat ini sudah dibangun lebih dari 30 embung di IKN yang akan memiliki fungsi utama untuk konservasi air.
Komisioner (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti arahan
Anggota Komisi V DPR Sri Rahayu pesimistis pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat selesai dan berfungsi seperti yang ditargetkan oleh pemerintah pada Agustus tahun ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved