Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTORAT Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta - Jawa Barat telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Gantung Cibeteung Muara, yang dikenal masyarakat sekitar sebagai Jembatan Cisarum, pada akhir 2023.
Jembatan ini menghubungkan Kecamatan Rumpin dan Ciseeng di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan hanya berjarak sekitar 1,5 jam dari pusat kota Jakarta.
Jembatan Cisarum memiliki panjang 120 meter dan lebar 1,8 meter, dengan anggaran pembangunan sebesar Rp. 6,8 miliar yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2023.
Dirancang untuk dilalui pejalan kaki, sepeda, dan sepeda motor, jembatan ini menjadi akses penting yang mempermudah mobilitas warga kedua kecamatan.
Pejabat Pembuat Komitmen 5.2 Provinsi Jawa Barat Elitha menuturkan, pembangunan Jembatan Cisarum membawa manfaat besar bagi masyarakat setempat.
Salah satunya adalah memperpendek waktu tempuh dari Desa Cibeuteung Muara ke Desa Rumpin menjadi hanya lima sampai sepuluh menit, jauh lebih cepat dari sebelumnya yang memakan waktu sekitar 30 menit.
“Sejak resmi dioperasionalkan Januari 2024, Jembatan Gantung Cisarum mempersingkat waktu perjalanan dan menjadi akses alternatif yang mengembangkan potensi ekonomi lokal kedua kecamatan,” ujar Elitha, dikutip dari laman resmi Pu-Pera, Kamis (31/10).
Tidak hanya menjadi penghubung vital, Jembatan Cisarum juga telah menarik perhatian warga dan pehobi sepeda, terutama pada akhir pekan.
Dengan warna merah yang mencolok, jembatan ini kerap menjadi bagian dari rute gowes mereka. Di sekitar jembatan, tepatnya di sisi Rumpin, terdapat makam Syeh H. Abdul Ateng Raksak Kusuma, seorang tokoh penyebar agama Islam di wilayah ini.
Dedeh, pengelola makam dan pemilik warung di sekitar lokasi, menuturkan bahwa semenjak Jembatan Cisarum berdiri, kawasan makam mengalami peningkatan pengunjung.
"Sekarang ada warung dan pendopo istirahat. Orang datang untuk ziarah, foto-foto, atau sekadar menikmati pemandangan Sungai Cisadane dari pondok," jelasnya.
Elitha menutup pernyataannya dengan mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat Jembatan Cisarum. “Semoga masyarakat dapat memaksimalkan fasilitas ini untuk kegiatan sehari-hari. Mari kita rawat dengan baik agar jembatan ini awet dan tahan lama,” tambahnya. (RO/Z-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved