Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Surya Paloh Taruh Harapan Besar Pada Jokowi

Putra Ananda
30/3/2019 10:20
Surya Paloh Taruh Harapan Besar Pada Jokowi
Ketum NasDem Surya Paloh(MI/Lina Herlina)

KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menaruh harapan besar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait proses kemajuan bangsa. Hal tersebut ia ungkapkan saat bersilaturahmi dengan para tokoh masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) di Hotel Claro, Jalan AP Pettarani, Makassar, Jumat (29/3) malam.

"Indonesia hari ini di bawah kepemimpinan Jokowi mulai mengarah dari sebagian apa yang saya harapkan," ungkap Surya.

Di hadapan para tokoh Sulsel yang hadir, Surya menceritakan bagaimana keakrabannya dengan Presiden Jokowi yang terjalin secara personal. Dirinya pernah bercerita kepada Jokowi, 20 tahun yang lalu Surya sempat berkeinginan untuk menjadi seorang presiden layaknya Jokowi.

"Kini ambisi tersebut sudah tidak ada lagi. Saya sangat bersyukur Indonesia punya Jokowi. Saya punya komitmen personal dengan dirinya, Jokowi telah merebut hati saya dan saya menyayangi dia. Saya ingin dia kembali menjabat presiden," paparnya.

Surya melanjutkan, di antara para calon presiden yang ada, Jokowi merupakan sosok capres terbaik. Dukungan yang ia berikan melalui NasDem diharapkan mampu berkontribusi membantu Jokowi membawa Indonesia lebih maju.

"Saya tidak berharap banyak kecuali Indonesia bergerak ke depan. NasDem akan mengawal pemerintahan ke depan jika bangsa Indonesia masih memercayai Jokowi. Saya besar di negeri ini, untuk membalasnya saya bertanggung jawab memastikan negeri ini maju dan tidak boleh mundur," tuturnya.

Baca juga: Surya Paloh Optimistis Jokowi Menang 80% di Sulut

Narasi mundur ke belakang yang dikatakan Surya ialah bangsa yang masih suka membahas isu-isu kecil yang tidak memberi dampak positif kepada kemajuan pembangunan. Isu-isu tersebut antara lain isu yang menilai satu agama paling benar sehungga tidak perlu menghormati perbedaan agama lain.

"Itu bukan Indonesia. Kita harusnya sekarang menggunakan klasifikasi yang ada untuk membuat Indonesia maju," ungkapnya

Surya berharap, silaturahmi dirinya dengan para tokoh-tokoh Sulsel mampu membangunkan kesadaran Indonesia yang sesungguhnya. Indonesia yang tidak terhalang dengan segala perbedaan suku dan agama untuk membangun bangsa.

"Hidup bukan untuk diri sendiri. Saya bertekad untuk memberikan makna dalam setiap tarikan nafas hidup saya untuk mensyukuri arti kehidupan yang saya miliki," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya