Americano Vs Canadiano

07/3/2025 05:00
Americano Vs Canadiano
Ahmad Punto Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

KOPI americano, Anda para peminum kopi pasti mengenalnya dengan akrab. Barangkali inilah jenis kopi hitam, selain kopi instan 'sasetan', yang paling banyak diminum orang Indonesia saat ini. Dengan rasa yang tak sepekat espresso, cocok dengan lidah dan lambung orang Indonesia, dan mungkin juga karena namanya yang kebarat-baratan, americano cukup populer di Tanah Air.

Kepopuleran americano sesungguhnya telah mendunia sejak puluhan tahun lalu. Kopi americano punya sejarah asal usul menarik yang erat kaitannya dengan suasana Perang Dunia II. Ketika itu, tentara Amerika Serikat yang ditempatkan di Itali merasa tidak cocok dengan rasa kopi espresso ala Italia yang terlalu kental, pekat, dan kuat.

Mereka yang di negara asal terbiasa minum kopi saring akhirnya menambahkan air panas ke dalam espresso shot. Jadilah kemudian racikan kopi baru dengan rasa yang lebih ringan. Orang Italia lantas menyebut minuman itu sebagai caffe americano alias kopi ala Amerika atau kopi yang diminum orang Amerika.

Dari situlah americano makin populer dan mengglobal. Ia mampu merangsek ke kedai-kedai kopi di hampir seluruh penjuru dunia, mulai kedai kecil hingga kedai waralaba besar, menjadi salah satu menu favorit yang tak pernah kehabisan penggemar. Konon, americano digemari penikmat kopi karena rasanya yang tergolong medium, tak sekuat espresso, tapi juga tak masuk kategori ringan.

Nah, tapi sebentar lagi americano sepertinya bakal punya 'saingan' baru. Namanya canadiano. Apa pula ini? Kok, model penamaannya mirip, tinggal menambahi sufiks -no di belakang nama negara? Amerika jadi americano, Kanada jadi canadiano, boleh jadi nanti Indonesia juga bisa bikin 'aliran' racikan kopi indonesiano.

Ya, memang sebetulnya sama, bukan sekadar mirip. Americano dan canadiano sejatinya ialah barang yang sama. Rasanya sama, komposisi dan racikannya juga sama, yaitu campuran espresso dengan air panas. Sama sekali tidak ada bedanya.

Nama canadiano belakangan muncul sebagai aksi protes para pemilik kedai kopi di Kanada atas kebijakan sepihak Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif impor sebesar 25% terhadap seluruh produk dari Kanada dan Meksiko. Mereka mengganti menu kopi americano menjadi canadiano untuk menunjukkan dukungan buat Kanada.

“Adalah baik bagi kita untuk berdiri teguh menjadi diri sendiri dan mengingatkan orang lain bahwa kita tidak boleh ditekan dan diganggu orang lain,” ucap William Oliveira, pemilik Cafe Belem di Toronto, yang ikut menyajikan canadiano kepada pengunjung kafenya sebagai ekspresi dukungan kepada Kanada.

Kedongkolan warga Kanada atas ulah AS itu sejalan dengan sikap pemerintah mereka. Tanpa menunggu waktu lama, pemerintah Kanada seketika merespons kebijakan Trump yang mengarah ke perang dagang itu dengan cara langsung membalasnya secara setimpal. Tak pakai ragu, mereka juga memberlakukan tarif 25% terhadap produk-produk ‘Negeri Paman Sam’.

Dari sini kita bisa melihat kiranya orang Kanada sudah terlampau kesal dengan manuver-manuver kebijakan Trump yang bagi mereka sungguh tidak masuk akal. Bukan cuma soal pengenaan tarif impor 25%, mereka juga sangat tidak terima dengan rencana Trump yang ingin mencaplok Kanada dan menjadikannya sebagai negara bagian ke-51 AS.

“Orang Kanada berakal sehat dan sopan, tetapi kami tidak akan mundur dari pertarungan, tidak ketika negara kami dan kesejahteraan setiap orang di dalamnya dipertaruhkan,” tegas Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dalam konferensi pers di Ottawa, Selasa (4/3).

Sebentar lagi, Meksiko sepertinya bakal mengambil sikap yang sama. Kabarnya, pada Minggu (9/3) mendatang pemerintah Meksiko akan segera mengumumkan kebijakan untuk merespons keputusan Trump. Sangat mungkin mereka juga akan menjatuhkan tarif balasan serupa terhadap produk-produk impor AS.

Sekilas, perang hanya terjadi di antara tiga negara di belahan Amerika Utara itu saja, plus Tiongkok yang memang menjadi 'lawan utama' AS dalam kebijakan perang dagang mereka selama ini. Sebagai informasi, tarif 10% yang dikenakan Trump pada impor barang-barang Tiongkok pada Februari lalu kini digandakan menjadi 20%.

Betul pula bahwa belakangan Trump mulai agak melunak dan menarik ulur kebijakan tarifnya kepada dua negara tetangganya itu, salah satunya dengan menunda tarif 25% bagi produk mobil dari Kanada dan Meksiko selama satu bulan. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Seluruh dunia sudah merasakan efeknya. Pasar di seantero dunia sudah terkena dampak kebijakan tarif Trump itu, berikut respons-respons balasannya.

Terpuruknya bursa saham di Asia, termasuk Indonesia, sampai ke titik terendahnya sepanjang pekan lalu, salah satunya juga dipicu kebijakan ekonomi dan perdagangan Trump yang condong 'menyukai' peperangan ketimbang bergandeng tangan. Bagi pasar negara berkembang seperti Indonesia, dampak perang dagang memang akan amat terasa di pasar keuangan. Indonesia bahkan mencatat anjloknya nilai tukar rupiah ke level paling buruk pascareformasi.

Pada saat seperti ini, membaca berita tentang inisiatif pemilik kedai kopi di Kanada mengganti americano menjadi canadiano jadi lumayan menghibur. Kita jadi tahu masih ada ekspresi-ekspresi tulus dari orang-orang yang terjebak di tengah kegetiran situasi ketidakpastian global. Situasi yang diciptakan satu negara angkuh yang mengaku adidaya.

Menarik ditunggu, apakah pemilik kedai-kedai kopi di Meksiko juga bakal mengubah nama kopi americano menjadi mexicano lantaran saking malasnya mereka mendengar kata Amerika? Kalau iya, tentu akan sangat menarik. Ketimbang pusing mikirin perang dagang besutan AS, lebih baik kita simplifikasikan saja perang dagangnya menjadi perang nama kopi. Americano vs canadiano featuring mexicano.



Berita Lainnya
  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.