Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Yang Ful-Ful dari Abdul Mu'ti

23/11/2024 05:00
Yang Ful-Ful dari Abdul Mu'ti
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

SALAH satu pernyataan paling menarik, bagi sebagian orang mengejutkan, dari menteri di Kabinet Merah Putih ialah apa kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti. Saat menjawab kritik lama soal 'ganti menteri ganti kebijakan', Abdul Mu'ti menyebut ganti kebijakan itu hal yang amat lumrah.

"Bahkan harus. Buat apa ganti menteri kalau kebijakannya sama? Mending pertahankan saja menterinya itu. Termasuk soal kurikulum. Tentu yang tidak sempurna kita perbaiki. Kalau perlu, diganti bila memang dinilai tidak pas. Jadi, tidak usah takut dengan istilah ganti menteri ganti kebijakan," kata Abdul Mu'ti dalam kesempatan pertemuan dengan pimpinan media massa, beberapa waktu lalu.

Lalu, heboh di ruang publik soal penggantian Kurikulum Merdeka Belajar. Banyak orangtua merasa anak mereka menjadi korban kelinci percobaan ganti-ganti kurikulum. Model satu masih meraba-raba, eh tahu-tahu diganti. "Capek, deh," kata mereka.

Namun, Abdul Mu'ti punya keyakinan sebaliknya, bahwa pergantian yang akan dilakukan kementeriannya tidak akan menjebol atau mencabut ide-ide besar dari kurikulum sebelumnya. Model pendekatannya saja yang diperbarui. Strateginya juga bukan barang baru kemarin, melainkan sudah ada sebelumnya.

Ia lalu mengenalkan metode pembelajaran deep learning ful-ful. Metode apa lagi itu? Deep learning sebenarnya termasuk sebuah metode kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang meniru cara kerja otak manusia untuk memproses data, memungkinkan komputer mengenali pola kompleks dalam gambar, teks, suara, dan data lain.

Namun, karena metode itu diterapkan untuk manusia, terlebih anak-anak didik sekolah dasar hingga menengah, dikenalkanlah metode deep learning ful-ful. Mendikdasmen menjelaskan deep learning ful-ful merupakan penggabungan tiga elemen. Ketiganya terdiri dari mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning. Bisa dikatakan, kata ful-ful berasal dari imbuhan terakhir istilah mindful, meaningful, dan joyful.

Elemen tersebut dirancang dalam rangka menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya berfokus pada pengetahuan, tapi juga memberikan pengalaman. Melalui konsep mindful learning, seorang guru bakal memperhatikan keunikan setiap siswa, termasuk potensi dan kebutuhan individual mereka.

Misalnya, dalam pelajaran tentang panas (kalor). Siswa diajak bereksperimen di laboratorium. Mereka dapat memahami proses dan manfaat panas dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga saat mempelajari energi, dan seterusnya.

Elemen selanjutnya ialah meaningful learning. Dengan metode itu, siswa didorong untuk memahami alasan dan manfaat setiap materi pelajaran dalam kehidupan nyata. Jadi, mereka dirangsang untuk menemukenali makna di balik pelajaran yang mereka dapatkan.

Proses pembelajaran model itu juga membuat siswa menyadari bahwa ilmu yang dipelajari memiliki makna dan relevansi dalam kehidupan nyata. Contohnya hubungan antara matematika dan transaksi keuangan. Bagaimana menambah, membagi, mengurangi, persentase, menentukan keuntungan, dan seterusnya.

Terakhir, joyful learning. Dengan metode itu, suasana belajar tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menggugah pemikiran mendalam siswa terhadap materi yang dipelajari. Joyful berbeda dengan fun yang lebih menekankan aspek kesenangan, kemeriahan, kesenangan, tapi maknanya dangkal. Pendekatan belajar yang menyenangkan itu contohnya dengan menggunakan gim atau kuis.

Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa deep learning ful-ful bukan kurikulum, melainkan metode pembelajaran untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman siswa melalui pengalaman. Kita mengingatkan, apa pun metodenya, materi pembelajaran tidak boleh membebani siswa dan guru.

Selama ini, siswa dan guru kerap dibebani ini itu. Walhasil, semua baik metode maupun kurikulum tak pernah tuntas menjadi alat mempercepat proses perbaikan mutu pendidikan. Kalau selalu begitu, ganti kebijakan berkali-kali pun tiada arti. Jangankan berarti selamanya, sekali berarti pun tidak.



Berita Lainnya
  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.