Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Mewaspadai Harapan

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
10/7/2024 05:00
Mewaspadai Harapan
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(Ebet)

ADA nasihat bijak mengatakan bahwa salah satu upaya yang mampu menumpas segala kecemasan masyarakat tentang masa depan ialah dengan menanam benih kebajikan dan terus memupuk harapan pada masa sekarang. Menanam hal baik dan memupuk harapan berarti menumbuhkan optimisme.

Makin subur tanaman harapan, kian berlimpah pula optimisme itu, bakal memudahkan kita meraih cita-cita. Sebaliknya, jika pandangan kita ke depan digelayuti kabut kerisauan dan pesimisme, jangan-jangan itu terjadi karena kita berhenti menanam benih harapan bagi masa depan. Tak ada pencapaian tanpa penanaman, tanpa proses pengolahan dalam waktu dan cucuran keringat.

Karena itu, benar belaka pernyataan para bijak bestari yang kerap mengingatkan bahwa barang siapa tak berkeringat menanam dan merawat bunga harapan, mereka tak dapat menikmati indahnya taman masa depan. Begitu juga tanpa keringat, jalan impian tidak akan pernah menjadi kenyataan.

Menanam dan merawat harapan itulah yang kiranya dimaksudkan dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa ekonomi kita masih bisa diharapkan di tengah gempuran ketidakpastian. Di depan para wakil rakyat di Gedung DPR RI, awal pekan ini, Sri Mulyani menekankan bahwa pemerintah punya keyakinan bahwa ekonomi Indonesia masih akan tetap tumbuh hingga 5,2% tahun ini.

Meskipun ekonomi global masih stagnan dan berbagai lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 di bawah level itu, pemerintah tetap percaya diri bahwa capaian 5,2% masih masuk akal. Keyakinan pemerintah itu didapatkan dari melihat riwayat perekonomian kita di semester I 2024 yang masih menunjukkan resiliensi atau daya tahan yang baik dengan pertumbuhan di atas 5%.

Optimisme terjaganya pertumbuhan ekonomi pada semester I 2024 terutama didukung konsumsi yang masih kuat seiring dengan inflasi yang terkendali. Detailnya ialah ada kenaikan gaji ASN dan pensiun, ada pemberian THR dan gaji ke-13, serta ada kegiatan pemilu. Hal-hal itulah yang diperkirakan bisa memberikan daya ungkit.

Sebelumnya Dana Moneter Internasional atau IMF memang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 hanya akan mencapai 5%. Demikian juga Bank Dunia atau World Bank yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya 5%. Bank Indonesia juga menganggap pertumbuhan ekonomi 2024 hanya 5,1%.

Lalu, dari mana benih harapan bahwa ekonomi bisa tumbuh melampaui 5% itu didapat? Pemerintah mengalkulasi potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 5,2% sampai akhir tahun itu akan ditopang oleh kembali bergeliatnya ekspor dan investasi di Indonesia. Data pemerintah menunjukkan ekspor Juni akan membaik, bahkan sudah pulih. Untuk investasi, pemerintah meyakini potensi geliat masih terus terlihat dengan berjalannya proyek-proyek infrastruktur pemerintah, termasuk proyek strategis nasional.

Konsumsi semen yang sudah mulai menggeliat diyakini menjadi bukti bahwa proyek-proyek mulai jalan. Penjualan semen pada Mei 2024 telah naik 11,2% secara tahunan. Selain itu, konsumsi masyarakat berpotensi kembali menggeliat pada paruh kedua tahun ini, ditopang dukungan belanja pemerintah yang akan naik 2,6% sampai akhir tahun dari pagu yang telah ditetapkan.

Sebagaimana disampaikan pemerintah dalam beberapa waktu terakhir, belanja negara akan membengkak menjadi sebesar Rp3.412,2 triliun, atau mencapai 102,6% dari target dalam APBN 2024 sebesar Rp3.325,1 triliun. Itu bisa dimaknai sebagai daya dorong dari sisi belanja negara. Tidak sedikit dari belanja negara itu masuknya ke kantong masyarakat lewat transfer bantuan langsung tunai, bansos, dan bantuan keluarga harapan.

Jadi, ekonomi akan banyak didorong permintaan domestik, oleh kekuatan dalam negeri. Keunggulan model ekonomi yang mengandalkan kekuatan domestik seperti itu tidak terlalu terpengaruh oleh gonjang-ganjing perekonomian dan politik global. Namun, bisa bertahan berapa lama?

Belanja pemerintah yang diharapkan sebagai daya ungkit akan ada batasnya. Apalagi, tahun ini dan tahun depan ada beban fiskal yang mesti ditanggung akibat cicilan utang dan bunga yang jatuh tempo. Jumlahnya sangat besar, hampir Rp500 triliun untuk tahun ini dan lebih dari Rp400 triliun untuk tahun depan. Angka itu melebihi belanja pemerintah untuk bidang kesehatan.

Karena itu, kepercayaan diri dalam menghidupkan harapan memang perlu. Namun, mewaspadai gejolak yang potensial merusak harapan juga mesti dilakukan secara saksama. Ibarat menanam benih padi, kita mesti mewaspadai datangnya badai atau hama yang menyerang.

Pertumbuhan ekonomi dan melindungi masyarakat agar kemakmuran mereka tetap meningkat ialah satu tarikan napas. Karena itu, biar napasnya panjang, jagalah benih harapan yang ditanam baik-baik. Jangan kelewat pede, tetaplah mewaspadai harapan.



Berita Lainnya
  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.