Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
SKEPTISISME terhadap kebangkitan ekonomi kita kian menyeruak hari-hari ini. Maksud hati ingin bersikap optimistis, tapi apa daya fakta tak sampai. Pandemi covid-19 memang sudah sepenuhnya berakhir, tapi dampaknya terhadap perekonomian kita masih terasa hingga kini.
Salah satu sektor yang membuat banyak orang skeptis akan kebangkitan ekonomi ke depan ialah bidang manufaktur. Bahkan, sebuah analisis terkini menyebutkan aktivitas manufaktur Indonesia pada Juni terjun bebas ke level terendah dalam 13 bulan. Itu terekam lewat data purchasing managers' index (PMI) yang dirilis S&P Global awal pekan ini, yang menunjukkan PMI manufaktur Indonesia jatuh ke angka 50,7 pada Juni 2024.
Indeks sebesar itu lebih rendah jika dibandingkan dengan angka PMI pada Mei 2024 yang mencapai 52,1. Capaian indeks Juni itu bahkan menjadi yang terendah sejak Mei 2023, atau 13 bulan terakhir. Itu artinya, sektor manufaktur kita di ambang bahaya. Artinya pula, nasib penyerapan tenaga kerja juga kian terancam karena sektor manufaktur merupakan tiga besar penyerapan tenaga kerja kita.
PMI manufaktur Indonesia memang sudah melandai dalam tiga bulan beruntun. Penurunan PMI manufaktur pada Juni 2024 sebesar 2,7% ialah yang terdalam sejak September 2023 (turun 2,9%). Kabar agak baiknya, PMI manufaktur Indonesia masih berada dalam fase ekspansif selama 34 bulan terakhir.
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula mengukur aktivitas manufaktur. Jika angka indeks ada di atas 50, itu artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara itu, bila angka indeks di bawah 50, artinya sektor manufaktur berada dalam kontraksi.
Kendati masih berada di jalur ekspansi, penurunan indeks manufaktur kali ini mesti direspons amat serius. Data S&P Global memang menjelaskan penurunan PMI Juni ini dipicu menurunnya pesanan atau permintaan baru. Namun, kondisi itu mestinya sudah bisa dimitigasi pemangku kepentingan, misalnya dengan mencari ceruk permintaan baru di pasar-pasar yang masih tumbuh.
Banyaknya negara tujuan ekspor barang manufaktur Indonesia yang dilanda resesi membuat permintaan dihentikan sementara. Penjualan ekspor yang lemah juga mengurangi pesanan. Bisnis ekspor baru turun untuk keempat kalinya berturut-turut. Lagi-lagi, kondisi seperti itu juga seharusnya sudah jauh-jauh hari diantisipasi pemerintah dengan menemukan negara-negara tujuan ekspor baru dengan perekonomian yang sedang menggeliat.
Keyakinan yang rendah mengenai produksi masa depan saat ini kian membatasi penyerapan tenaga kerja. Pada Juni, jumlah penyerapan tenaga kerja hampir tidak berubah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal itu sejalan dengan tren yang telah terjadi hampir satu tahun lamanya.
Itulah mengapa menyelamatkan sektor manufaktur dengan mendongkrak permintaan dan pasar baru menjadi keniscayaan. Dengan PMI manufaktur yang semakin melambat dan terancam mengalami kontraksi, rekrutmen tenaga kerja bakal semakin sedikit.
Apalagi, badai pemutusan hubungan kerja (PHK) tengah melanda Indonesia, terutama sektor tekstil dan produk tekstil (TPT). Badai PHK di pabrik-pabrik TPT tersebut awalnya sebagai langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan. Namun, beberapa di antaranya tetap tak bisa bertahan meski telah melakukan PHK. Setidaknya ada 36 perusahaan tekstil menengah besar yang tutup dan 31 pabrik lainnya melakukan PHK karena efisiensi sejak 2019.
Merosotnya aktivitas manufaktur yang berdampak serius pada penyerapan tenaga kerja tersebut mestinya membuat pemangku kebijakan sudah menyiapkan rencana cadangan. Mencari ceruk baru di negara-negara yang tengah menanjak permintaannya ialah langkah penting yang seharusnya sudah dilakukan, bukan sekadar disimulasikan. Menyiapkan insentif, relaksasi, dan kemudahan lainnya juga menjadi langkah penting.
Pemerintah bisa meniru cara Tiongkok dalam menciptakan ekosistem yang subur bagi tumbuh kembangnya manufaktur di negara itu. Negara ikut bertanggung jawab dengan menyiapkan skema insentif dan subsidi yang memadai untuk pabrik-pabrik. Hasilnya, dalam dua dekade kontribusi sektor manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) Tiongkok ajek di 40%. Kita juga ajek, tapi ajek turun hingga kini tinggal 18%.
Dominasi Tiongkok 'pusat pabrik dunia', termasuk di bidang manufaktur teknologi bersih, jauh lebih luas. Tiongkok memproduksi 80% panel surya dunia, dan sebagian besar merupakan produksi barang modal yang dibutuhkan untuk membuat panel surya. Tiongkok tidak hanya memproduksi lebih banyak turbin angin daripada negara lain, tetapi juga komponen turbin anginnya semakin banyak digunakan produsen turbin lainnya.
Pertanyaannya, kita sudah melakukan langkah besar apa? Atau, di mana posisi manufaktur kita di tengah dunia yang terus bergegas dan berkeringat meraih keunggulan? Apakah kita tetap berkeringat, tapi akibat berjalan mundur?
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.
MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.
"LIBUR telah tiba. Hore!" Pasti akan seperti itu reaksi orang, terutama anak sekolah, ketika mendengar kata libur. Yang muncul ialah rasa lega, sukacita, dan gembira.
SAYA lega membaca berita bahwa pemerintah tidak pernah dan tidak akan mempermasalahkan penyampaian opini publik dalam bentuk apa pun, termasuk kritik terhadap kebijakan.
HARAP-HARAP cemas masih dirasakan masyarakat saat melihat kondisi birokrasi pemerintahan di Indonesia, baik di pusat ataupun di daerah.
ADA benarnya pernyataan Sukarno, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Namun, perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.”
KOPERASI itu gerakan. Ibarat klub sepak bola, gerakan koperasi itu mirip klub Barcelona. Klub dari Catalan, Spanyol, itu dari rakyat dan milik rakyat.
APAKAH gerakan reformasi yang sudah berusia 27 tahun bisa disebut berhasil atau malah gagal? Jawabannya tergantung dari sudut pandang yang mana dan dalam hal ihwal apa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved