Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SAAT dunia tidak sedang baik-baik saja, banyak negara berlomba mempersolek diri untuk merayu investor. Kemudahan perizinan dan insentif menjadi jurus utama menggaet investasi. Umumnya berhasil, asal konsisten.
Malaysia, misalnya, jadi magnet baru di Asia Tenggara karena sukses mematut diri. 'Negeri Jiran' itu ramai-ramai dilirik raksasa teknologi dunia sebagai tempat untuk membangun fasilitas data center (pusat data) di kawasan Asia Tenggara yang bernilai miliaran dolar Amerika Serikat.
Padahal, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat tinggi dengan populasi terbesar di regional. Namun, nyatanya, perusahaan-perusahaan seperti Google, Microsoft, hingga ByteDance lebih memilih negara tetangga ketimbang Indonesia. Di mata investor, Malaysia lebih ciamik ketimbang negara lain di Asia Tenggara.
Sejumlah media internasional pun mengupas fenomena Malaysia sebagai hub pusat data itu. Wilayah Johor Bahru jadi lokus yang disorot. Kota kecil yang berbatasan dengan Singapura itu bahkan diprediksi bakal menggeser Singapura sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara. Padahal, dua tahun lalu, Johor Bahru belum dilirik sama sekali.
Kini, sebagaimana dikemukakan perusahaan data center intelligence terkemuka, DC Byte, Johor Bahru merupakan kota dengan pertumbuhan pasar terbesar di Asia Tenggara. Johor Bahru memiliki kapasitas suplai sebesar 1,6 gigawatt untuk pusat data yang sedang dibangun. Kapasitas pusat data biasanya diukur dari konsumsi listriknya.
Ke depan, Malaysia digadang-gadang akan mengalahkan kapasitas pusat data di negara-negara lebih besar seperti Jepang dan India. Hingga kini Jepang dan Singapura masih menjadi penyedia kapasitas pusat data terbesar yang sudah daring.
Jepang, Singapura, dan Hong Kong memang menjadi negara-negara yang memiliki infrastruktur pusat data paling mumpuni saat ini. Kendati demikian, pandemi global yang meningkatkan kebutuhan akan cloud membuat banyak permintaan melirik ke pasar-pasar yang tengah bertumbuh seperti Malaysia dan India.
Permintaan itu umumnya dibutuhkan untuk streaming video, penyimpanan data, dan berbagai kegiatan di internet lainnya. Itu berarti akan lebih banyak kebutuhan untuk pusat data. Terlebih lagi layanan AI (kecerdasan buatan) yang tengah booming membutuhkan syarat dan ketentuan pusat data yang lebih spesifik dan mampu melayani pengolahan data lebih besar. Johor Bahru terus menata diri memenuhi kebutuhan dan menyambut permintaan pasar itu.
Negara-negara dengan pasar yang sedang berkembang seperti Malaysia (termasuk sebenarnya Indonesia) menjadi menarik bagi investasi pusat data dengan karakteristik khusus. Data center AI membutuhkan ruang lebih besar, begitu juga energi yang digunakan dan volume air sebagai sistem pendingin. Untuk itu, negara berkembang seperti Malaysia yang memiliki kekayaan energi dan lahan akan menjadi tujuan para investor dunia.
Namun, itu saja tidak cukup. Kemudahan iklim investasi bagi pusat data menjadi kuncinya. Itulah yang berlaku di Malaysia. Ikhtiar serius menciptakan iklim investasi yang mudah, murah, dan ramah menjadi alasan mengapa Malaysia ramai dilirik.
Malaysia memberikan banyak insentif untuk pelaku pusat data. Bahkan, untuk perusahaan yang menggunakan teknologi hijau (ramah lingkungan), insentif yang diberikan lebih banyak. Semua upaya itu dikerjakan sungguh-sungguh, terus-menerus, di semua tingkatan, dan ajek.
Malaysia juga melakukan pemangkasan birokrasi yang memudahkan investasi bisnis saat masuk ke negaranya. Di Malaysia, perusahaan asing bisa hanya menggunakan high level design untuk mendapatkan izin membangun. Sementara itu, di Indonesia, harus sampai ke detail engineering design, yang artinya memakan waktu dan biaya yang tidak murah.
Rupa-rupa kemudahan itu terbukti ampuh membuat ByteDance, perusahaan induk dari aplikasi media sosial Tiktok, berencana menginvestaskan sekitar 10 miliar ringgit (sekitar Rp34,68 triliun) di Malaysia untuk mendirikan pusat kecerdasan buatan (AI). ByteDance akan memperluas pusat datanya saat ini di negara bagian Johor Bahru dengan suntikan tambaha sebesar 1,5 miliar ringgit Malaysia.
Sebelumnya, raksasa digital, Google, juga mengungkapkan rencananya untuk mengembangkan pusat data utama dan wilayah cloud di Malaysia dengan investasi sebesar US$2 miliar.
Saat Malaysia digandrungi raksasa global, Indonesia masih disibukkan dengan keluhan rumitnya proses perizinan. Pekan lalu, untuk kesekian kalinya Presiden Jokowi berpidato menceritakan dirinya masih banyak menerima keluhan lamban dan rumitnya izin investasi. Sepertinya, kredo 'kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah?' sudah kadung berurat-berakar di negeri ini. Jadi, sampai kapan terus begini?
VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved