Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Upacara di IKN

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
12/6/2024 05:00
Upacara di IKN
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(Ebet)

‘UPACARA bendera merupakan media penghormatan terhadap simbol negara, melatih disiplin, dan bagus untuk kesehatan. Jika bukan kita warga Republik Indonesia yang menghormati bendera merah putih, lalu siapa lagi?’.

Kalimat itu meluncur dari seorang pendidik Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 8 Banjar, Kalimantan Selatan, Nor Jamilah. Sebagai guru setingkat sekolah dasar, Nor Jamilah tidak sedang main-main ketika menyampaikan amanat itu di depan para peserta didiknya saat upacara bendera, beberapa waktu lalu. Ia tulus ingin membangun nasionalisme, disiplin, dan karakter anak bangsa sejak di tingkat dasar.

Baginya, upacara bendera itu sakral kendati digelar dengan amat sangat sederhana. Upacara tetaplah simbol penting dan ajang mengenalkan karakter bangsa. Nor Jamilah pun membuat pertanyaan retoris, 'kalau bukan kita, siapa lagi yang menghormati bendera merah putih?', untuk menggedor rasa cinta bangsa.

Begitulah di negeri ini, upacara menjadi simbol penting. Bahkan, menjadi sangat sakral bila upacara itu dilakukan dalam rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Itulah mengapa, di HUT kemerdekaan kita, upacara digelar di sekujur sudut negeri. Dari Istana Negara, sekolah, hingga di lapangan tingkat RT.

Wajar belaka bila Presiden Joko Widodo sangat berkehendak menggelar upacara puncak HUT RI di Ibu Kota Nusantara (IKN). Jokowi sangat ingin menancapkan simbol 'nasionalisme' baru di IKN. Selain itu, upacara di IKN bisa menjadikan ibu kota baru Indonesia tersebut magnet baru negeri ini. IKN hendak dijadikan penanda penting bagi Indonesia oleh Jokowi.

Berkali-kali pula Kepala Negara, dalam berbagai kesempatan, memancangkan tekad melakukan upacara puncak HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024, di IKN. Dengan optimisme penuh, Jokowi menyebut IKN akan siap menjadi tempat upacara pada waktu yang sudah ditentukan tersebut. Karena itu, pembangunan IKN digenjot siang dan malam agar benar-benar siap menggelar upacara HUT RI nanti.

Tapi, membangun IKN agar memenuhi standar penuh sebagai tempat upacara puncak HUT kemerdekaan selevel Istana Negara ternyata tidak semudah menjadikannya bahan pidato motivasi. Lewat pengunduran diri dua petinggi Otoritas IKN, Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, yang amat tiba-tiba, publik mulai curiga bahwa IKN tidak siap menggelar upacara HUT RI sesuai standar. Keduanya mengundurkan diri meski upacara peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus tinggal beberapa pekan lagi.

Kedua pemimpin OIKN itu mengaku mengundurkan diri dari jabatan prestisius sebagai bentuk tanggung jawab kepada publik. Mereka seolah mengabarkan kepada publik bahwa mereka mundur karena tidak mampu memenuhi permintaan Presiden Jokowi untuk mempercepat pembangunan IKN.

Maka, bermunculan spekulasi di kalangan luas bahwa Jokowi menghendaki percepatan karena ingin menggelar upacara HUT kemerdekaan di IKN sekaligus ingin menunjukkan bahwa proyek besar yang bertujuan meninggalkan warisan ini sukses. Jika gagal, jelas tidak ada kesempatan lagi bagi Jokowi untuk memimpin upacara di ibu kota baru sebagai kepala negara. Masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober 2024.

Spekulasi publik makin menemukan alasan setelah pengunduran diri Bambang dan Dhony, pejabat dekat Jokowi mengubah skenario upacara pengibaran bendera. Kini, diputuskan upacara digelar di dua tempat, yakni di IKN dan di Istana Negara Jakarta. Jokowi dan presiden terpilih Prabowo akan di IKN, pada saat bersamaan Wapres Ma'ruf Amin dan wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka di Jakarta.

Apakah itu menyelesaikan masalah? Tentu tidak. Skenario upacara 'kembar' ini jelas meninggalkan masalah baru. Pertama, kenyataan itu bukti bahwa kritik sebagian kalangan yang menyebut proyek IKN terlalu ambisius dan 'dipaksakan' sebagai warisan rezim ini benar belaka. Kedua, ini menjadi semacam 'tamparan' baru yang menegaskan 'pukulan' lama soal seretnya investasi masuk IKN kendati berkali-kali dibilang investor telah berbondong-bondong membangun IKN.

Masalah ketiga, ada ancaman penyelesaian proyek IKN berlangsung alot. Anggaran negara jelas tidak cukup longgar untuk dipaksakan membiayai penyelesaian seratus persen IKN. Apalagi, presiden terpilih Prabowo Subianto masih harus merealisasikan program unggulannya saat kampanye, yakni 'makan siang gratis buat anak-anak sekolah' (belakangan berubah menjadi 'makan pagi bergizi'). Program itu jelas butuh anggaran besar.

Maka, dari tekad simbolik membuat upacara kemerdekaan RI di IKN, kita menyaksikan kotak pandora yang terbuka. Dari pintu tekad upacara yang ternyata tidak sepenuhnya bisa diadakan di ibu kota baru, publik seolah diajak untuk kian 'melucuti' proyek warisan ambisius yang meninggalkan banyak celah buat dilucuti itu. Maka, rezim ini bisa batal menyanyikan penggalan syair lagu Kegagalan Cinta: 'Kau yang mulai, kau yang mengakhiri'.



Berita Lainnya
  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik