Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Khilaf

Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group
31/5/2024 05:00
Khilaf
Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group(Ebet)

ADA istilah bahwa manusia tempatnya khilaf dan dosa. Tidak ada manusia yang sempurna, itulah alasan yang sering dikemukakan saban seseorang berbuat kesalahan. Termasuk dalam hal korupsi, kata khilaf sering terucap dari mulut pelakunya.

Banyak dari mereka yang ketahuan melakukan korupsi lalu ditangkap, disidik, dan disidangkan mengaku khilaf. Pengakuan ini kerap diumbar saat mereka membacakan nota pembelaan atau pleidoi. Atau ketika dicecar wartawan seusai menjalani pemeriksaan. Raut wajah mereka biasanya bergambar penyesalan seolah ingin dimaklumi dan dikasihani.

Terkini, kata khilaf terdengar dari bibir Achsanul Qosasi. Dia adalah bekas anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang didakwa menerima uang US$2,64 juta atau sekitar Rp40 miliar terkait dengan kasus korupsi proyek base transceiver station (BTS) 4G pada Bakti Kominfo.

Dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (28/5), Achsanul mengaku dunianya runtuh karena terjerat kasus ini. Namanya hancur. Dia pun bilang khilaf telah menerima duit Rp40 miliar. Ujung-ujungnya, dia meminta majelis hakim memaafkan dan memberikan putusan seadil-adilnya.

"Jika kekhilafan saya ini dianggap sebagai kesalahan, saya pasrahkan kepada yang mulia majelis hakim untuk memberikan putusan seadil-adilnya. Namun, jika kesalahan saya ini dianggap sebagai suatu kekhilafan, saya mohon kepada yang mulia untuk memaafkan saya," begitu Achsanul berujar.

Tidak jelas putusan seadil-adilnya seperti apa yang diharapkan Achsanul yang dalam sidang itu juga mengungkit pernah menerima Bintang Jasa Utama dari Presiden Jokowi. Tidak dipastikan pemaafan seperti apa yang diinginkannya. Yang jelas dan yang pasti, oleh jaksa dia hanya dituntut hukuman 5 tahun penjara plus denda Rp500 juta, salah satunya karena telah mengembalikan uang Rp40 miliar tersebut.

Achsanul adalah terdakwa korupsi kesekian kali yang berucap khilaf saat pleidoi. Banyak, sangat banyak, pelaku korupsi yang melakukan hal sama sebelumnya. Mulai dari yang nilai korupsinya hanya puluhan juta sampai yang puluhan miliar rupiah. Malah sampai ada yang berurai air mata untuk meyakinkan bahwa dirinya menyesal setengah mati.

Mantan pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu, Wawan Ridwan, misalnya. Saat membacakan pleidoi pada 2022 lalu, Wawan menangis. Dia mengaku khilaf telah menerima suap dan gratifikasi miliaran rupiah. Eks Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah juga menangis saat menyampaikan nota pembelaan di Pengadilan Tipikor Jakarta pada 2017. Dia tak kuat menahan air mata saat menceritakan kehidupannya dalam beberapa tahun terakhir di balik jeruji besi.

Masih banyak terdakwa korupsi dan koruptor yang mengaku khilaf, bilang menyesal. Soal apakah pengakuan itu, penyesalan itu, datang dari hati yang paling dalam, hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Apakah semua itu cuma sekadar trik, hanya sebatas taktik untuk mendapatkan keringanan hukuman, hati nurani mereka yang bisa bicara.

Orang lain hanya bisa menduga. Rakyat cuma dapat menerka, termasuk terkaan bahwa pengakuan khilaf dan penyesalan itu hanyalah alasan. Banyak yang tak percaya korupsi disebabkan khilaf, karena tak sengaja.

‘40m berapa banyak sich.... koq khilaffff.... makan tidur di atas tumpukan duit msh bilang khilaf’, begitu salah satu komen netizen terkait dengan berita pengakuan khilaf Achsanul. 'Setau saya khilaf itu gak sengaja nginjek kaki orang di pasar yang rame... udah minta maap, selesai’, tulis warganet lain.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), khilaf berarti keliru; salah (yang tidak disengaja). Pertanyaannya, masak sih orang korupsi tidak sengaja? Apalagi yang korupsinya miliaran, puluhan miliar, ratusan miliar? Masak sih rasywah sekadar konsekuensi dari sifat manusia sebagai tempatnya dosa dan salah?

Ada banyak teori tentang korupsi. Teori GONE yang dikenalkan oleh Jack Bologne menyebut bahwa korupsi terjadi karena greeds (keserakahan), opportunities (kesempatan), needs (kebutuhan), dan exposure (pengungkapan).

Ada pula teori Fraud Triangle oleh Donald Cressey. Menurut teori ini, ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya kecurangan atau korupsi, yaitu pressure (tekanan), opportunities (kesempatan), dan razionalisation (unsur pembenar/rasionalisasi).

Tidak ada unsur khilaf kenapa seseorang korupsi. Kalau kemudian banyak yang mengaku khilaf telah melakukan korupsi, anggap saja mereka berusaha memenuhi kewajiban meminta maaf karena berbuat salah. Ada kemungkinan pula pengakuan itu sebagai kiat yang tepat, senjata yang ampuh, guna menghindari beratnya hukuman. Namanya juga usaha.

Jika begitu adanya, semoga hakim teguh pada pendirian untuk tak main hati dengan pelaku korupsi. Masalahnya, menerima uang korupsi Rp40 miliar tapi cuma dituntut 5 tahun penjara, berapa lama ya nanti vonisnya? Embuhlah.



Berita Lainnya
  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam