Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Etika Kosong Nyaring Bunyinya

Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group
19/12/2023 05:00
Etika Kosong Nyaring Bunyinya
Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

BERBAHAGIALAH anak yang mendapat petunjuk hidup dari orang tuanya sejak kecil dalam kehidupan dengan sesamanya. Petunjuk atau panduan hidup dalam pergaulan sehari-hari dengan teman sebaya. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan (do's and don'ts).

Orang tua mengajarkan banyak hal tentang kepatutan dan kepantasan, baik dan buruk, adab, dan tata krama dalam berperilaku kepada anaknya sebelum anak belajar membaca, menulis, dan berhitung (calistung).

Contohnya, anak makan harus menggunakan tangan kanan, bukan tangan kiri. Dalam pergaulan sopan santun pun dikedepankan, seperti kalau memberi sesuatu, harus menggunakan tangan kanan. Jika melewati depan orang harus bilang ‘permisi’ alias jangan selonong boy.

Kalau mendapatkan hadiah atau kebaikan dari orang lain, anak harus mengucapkan ‘terima kasih’. Tak hanya itu, jika anak bersalah harus ‘minta maaf’.

Demikian pula sebelum makan atau minum anak harus berdoa atau menyebut nama Tuhan. Hal ini dimaksudkan anak senantiasa bersyukur atas rezeki yang dilimpahkan Sang Khalik.

Banyak lagi etika kehidupan lainnya dalam pola asuh orang tua kepada anak-anaknya. Pembiasaan dalam perilaku baik itu diharapkan menginternalisasi jiwa anak sehingga kelak sang buah hati menjadi pribadi yang membanggakan, memiliki karakter, seperti bersikap toleran, saling menghargai, bertanggung jawab, mandiri, kreatif, jujur, selalu bersyukur, saling menyayangi, memiliki leadership, dan tidak semau gue (ego sentris).

Alhasil, anak memiliki standar etika dalam kehidupannya. Bukan standar ganda seperti bermain dramaturgi, ada panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage). Berpura-pura baik, tapi alam bawah sadar kadang hadir menunjukkan perangai sesungguhnya, temperamental bahkan bengis.

Etika, secara secara etimologis, berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti adat-istiadat (kebiasaan), perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan atau mengajarkan keluhuran budi baik-buruk. Secara terminologis, etika ialah salah satu cabang filsafat yang mempelajari tabiat konsep nilai, baik buruk, benar salah, dan lain sebagainya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika ialah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).

Dalam kehidupan bangsa Indonesia, etika tak bisa dipinggirkan. Apalagi, Pancasila sebagai sebagai common platform menegaskan pada sila kedua, yakni Kemanusiaan yang adil dan beradab. Itu artinya, keadaban harus berkelindan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Krisis yang bersifat multidimensi pada 1998 yang berujung tumbangnya rezim Orde Baru memberikan pelajaran berharga bahwa penyelenggaraan negara harus berdasarkan etika. Selama Orde Baru, pemilu memang berjalan, tapi sekadar prosedural. Rekayasa pemilu dari hulu sampai hilir dilakukan.

Salah satu pemicu krisis 1998 ialah maraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Dua tahun sebelum meletus gerakan reformasi penguasa melakukan kontrol secara sistematis, masif dan terstruktur terhadap gerakan pro-demokrasi. Penculikan pun dilakukan. Puncaknya ialah krisis moneter yang membuat negara oleng sehingga terjadi kerusuhan, penjarahan, dan perkosaan terhadap etnik tertentu.

Pascareformasi lahirlah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR) Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa. Tujuan TAP MPR ini untuk menegakkan etika dan moral pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia. Payung hukum ini menyasar enam jenis etika, yakni sosial dan budaya, politik dan pemerintahan, ekonomi dan bisnis, penegakan hukum yang berkeadilan, keilmuan dan lingkungan.

Pelecehan atau penyangkalan terhadap etika tak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun, lebih-lebih dilakukan calon pemimpin bangsa dengan mengatakan ‘ndasmu etik’ (kepalamu etik, Jawa). Kata ndasmu ialah tingkatan bahasa Jawa yang paling rendah atau kasar (ngoko). Namun demikian, kata itu bisa digunakan dalam pergaulan dengan bestie atau teman akrab.

Tanpa etika, penyelenggara negara atau orang yang memiliki akses terhadap kekuasaan akan mengerahkan segala jurus untuk menyiasati hukum. Mereka tidak peduli rule of law. Hukum hanya memberikan kepastian kepada mereka untuk merebut singgasana kekuasaan.

Padahal, kata Earl Warren, Ketua Mahkamah Agung Amerika Serikat (1953-1969), law floats in a sea of ethics, hukum mengapung di atas samudra etika. Jangan bermimpi meraih Indonesia Emas 2045 jika air samudra etika tidak mengalir, tersumbat oleh kepentingan jangka pendek yang sesat dan menyesatkan. Tabik!



Berita Lainnya
  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik