Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tiyang Alit kian Sulit

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
09/12/2023 05:00
Tiyang Alit kian Sulit
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

APA kabar tiyang alit (orang kecil)? Sudah sejahtera, masih begitu-begitu saja, atau makin miris saja? Pertanyaan itu kiranya perlu disampaikan karena di berbagai forum, pemerintah menyebut bahwa meskipun dunia dilanda ketidakpastian ekonomi, Indonesia masih punya daya tahan.

Ekonomi Indonesia, kata sejumlah pejabat, sedang bagus-bagusnya. Presiden Joko Widodo pernah menyebut dirinya bangga karena pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga di kisaran 5% secara beruntun sejak kuartal IV 2021 sebesar 5,02% hingga kuartal II 2023 sebesar 5,17%. Inflasi juga dianggap tetap berada di level yang terjaga.

Namun, kondisi ekonomi yang diklaim pemerintah sangat baik itu, apakah dirasakan semua lapisan masyarakat? Itulah mengapa pertanyaan tentang kabar orang kecil, yang merupakan lapisan paling rentan terhadap guncangan ekonomi, amat layak diapungkan. Bila kita membaca data statistik, jelas belaka bahwa si kecil kini makin sesak napas.

Gaji yang mandek di tengah harga kebutuhan pokok yang merangkak naik membuat sebagian warga kita terpaksa menggunakan tabungan untuk memenuhi kebutuhan harian. Banyak pekerja ojol (ojek online) pun terjerat pinjol (pinjaman online). Gali lubang tutup lubang pun jadi pemandangan lumrah.

Kondisi tabungan masyarakat yang sedang sesak napas itu tecermin dalam survei yang dilakukan Bank Indonesia pada Oktober 2023. Data Survei Konsumen dari Bank Indonesia per Oktober 2023 menunjukkan banyak warga Indonesia yang harus menggunakan tabungan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. BI mencatat rasio tabungan terhadap pendapatan per Oktober 2023 turun jauh jika dibandingkan dengan posisi sebelum pandemi covid-19, atau Oktober 2019.

Pada Oktober lalu, rasio simpanan terhadap pendapatan masyarakat Indonesia sebesar 15,7%. Sementara itu, pengeluaran dan pembayaran cicilan naik menjadi 76,3% dan 8,8%. Coba kita bandingkan dengan kondisi pada bulan yang sama pada 2019. Saat itu, rasio simpanan terhadap pengeluaran masyarakat di Tanah Air masih jauh lebih besar, yakni 19,8%. Pasalnya pengeluaran dan pembayaran cicilan pada periode itu sebesar 68% dan 12,2%.

Berdasarkan data BI, kelompok masyarakat dengan pendapatan Rp4,1 juta hingga Rp5 juta mengalami penurunan rasio simpanan terhadap pendapatan paling dalam, atau sebesar 460 basis poin (bps). Kemudian disusul kelompok pendapatan Rp2,1 juta hingga Rp3 juta, yang merosot menjadi 400 bps.

Data yang dirilis BI tentang tabungan itu mengonfirmasi fenomena masyarakat menggunakan tabungan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup harian. Ada penurunan pendapatan sehingga porsi tabungan harus diambil untuk menutupi kebutuhan. Apalagi, harga kebutuhan pokok masih setia di level yang tidak sepenuhnya bisa dijangkau. Karena itu, untuk menjangkaunya, ya dengan mantab alias makan tabungan.

Pemerintah dan BI memang berhasil membuat inflasi tetap terjaga. Namun, tidak semua bisa menghadapi. Rakyat kecil yang rentan inflasi pasti dibuat roboh oleh naiknya harga-harga. Sejumlah analis ekonomi mengatakan purchasing power atau daya beli mulai melemah, terutama pada kuartal II, III, dan IV. Selepas covid-19, perekonomian memang mulai bangkit. Namun, bentuknya seperti huruf 'K' (K-shape recovery), ada yang naik, ada yang turun.

Sayangnya, antara yang naik dan yang turun jomplang. Jumlah yang naik terlampau sedikit ketimbang yang turun. Itu menandakan kesenjangan ekonomi makin parah. Golongan masyarakat yang menggunakan tabungan mereka untuk kebutuhan hidup sehari-hari ialah menengah dan bawah. Golongan atas masih gemar menabung.

Simpanan kelas atas terkaya, yaitu simpanan di perbankan dengan nominal di atas Rp5 miliar, mulai September 2022 hingga September 2023 tumbuh 7,25%. Pada periode September 2021-September 2022, pertumbuhan tabungan golongan masyarakat itu bahkan lebih tinggi, mencapai 8,79%.

Sebaliknya simpanan kelas bawah dan menengah, yaitu simpanan di perbankan untuk kelompok tabungan dengan nominal di bawah Rp100 juta, sejak September 2022 hingga September 2023, hanya tumbuh 3,03%. Setahun sebelumnya, mulai September 2021 hingga September 2022, tabungan golongan bawah dan menengah hanya 3,33%.

Rata-rata tabungan kelas atas terus meningkat dari Rp31,5 miliar per rekening pada September 2021 menjadi Rp31,7 miliar pada September 2022 dan kini menjadi Rp32,5 miliar per rekening pada September 2023. Sebaliknya rata-rata simpanan kelas bawah dan menengah semakin menurun, dari Rp2,6 juta per rekening pada September 2021 menjadi Rp2,0 juta pada September 2022 dan kini menjadi Rp1,9 juta per rekening pada September 2023.

Pertumbuhan kekayaan kelas atas yang jauh lebih tinggi daripada kelas bawah dan menengah itu mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi pascapandemi memiliki tendensi menciptakan kesenjangan yang semakin lebar. Masih benar belaka kata Rhoma Irama, bahwa 'Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin'.

Kenyataan itu mestinya jadi menu utama yang diperdebatkan para capres dan cawapres, bahkan para caleg. Menyelamatkan tiyang alit dari jepitan keras kondisi ekonomi tidak mungkin hanya dengan joget dan obral gimik. Para kandidat mesti punya rumusan dan solusi yang dipertarungkan lewat debat.



Berita Lainnya
  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

  • Para Pemburu Pekerjaan

    31/5/2025 05:00

    MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.

  • Banyak Libur tak Selalu Asyik

    30/5/2025 05:00

    "LIBUR telah tiba. Hore!" Pasti akan seperti itu reaksi orang, terutama anak sekolah, ketika mendengar kata libur. Yang muncul ialah rasa lega, sukacita, dan gembira.

  • Apa Kabar Masyarakat Madani?

    28/5/2025 05:00

    SAYA lega membaca berita bahwa pemerintah tidak pernah dan tidak akan mempermasalahkan penyampaian opini publik dalam bentuk apa pun, termasuk kritik terhadap kebijakan.

  • Basa-basi Meritokrasi

    27/5/2025 05:00

    HARAP-HARAP cemas masih dirasakan masyarakat saat melihat kondisi birokrasi pemerintahan di Indonesia, baik di pusat ataupun di daerah.

  • Perseteruan Profesor-Menkes

    26/5/2025 05:00

    ADA benarnya pernyataan Sukarno, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Namun, perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.”

  • Koperasi dan Barca

    24/5/2025 05:00

    KOPERASI itu gerakan. Ibarat klub sepak bola, gerakan koperasi itu mirip klub Barcelona. Klub dari Catalan, Spanyol, itu dari rakyat dan milik rakyat.