Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Ormas THR

Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group
11/4/2023 05:00
Ormas THR
Ade Alawi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

DUA Minggu menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah, mungkin semua daerah, mulai DKI Jakarta hingga daerah lainnya, diramaikan oleh surat permintaan tunjangan hari raya ke perusahaan atau instansi dari organisasi kemasyarakatan. Bahkan, ada juga sejak tiga minggu sebelum Lebaran, mereka sudah menyebarkan surat permintaan THR. Mereka mendatangi perusahaan, instansi, toko, bengkel, tukang las, pedagang pasar, kedai makan, kafe, proyek bangunan, dan sebagainya. Mereka datang dua sampai empat orang dengan memakai seragam ormas dan menenteng map.

Seorang pemilik bengkel mobil di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, mengaku jengkel dengan keberadaan ormas setiap menjelang hari raya. “Ormas yang mendatangi bengkel saya sampai 2-3 kelompok. Mereka minta THR. Namun, satu pun enggak ada yang saya kasih uang. Mereka pasang muka sangar, bahasa intimidatif, dan tengil. Sepanjang mereka enggak melakukan perusakan, saya tetap ladeni dengan baik. Namun, kalau merusak, ya apa boleh buat. Percuma merantau kalau jadi penakut,” tutur pemilik bengkel asal Palembang, Sumatra Selatan ini.

Dia mengaku jengkel dengan ulah aktivis ormas yang datang dengan seragam loreng dan hitam-hitam ini. “Apa sih gunanya mereka itu? Apa cuma minta jatah THR atau proyek-proyek bangunan di sekitar sini (Bintaro),” ujarnya. Dia mengatakan, rekan-rekan sesama penghuni ruko beberapa ada yang menjadi bulan-bulanan ormas karena takut dengan gertakannya. “Pemerintah daerah seperti kehilangan akal mengatasi mereka atau keduanya mungkin ada simbiosis mutualisme,” ungkapnya.

Setali tiga uang. Seorang aparatur pemerintah di tempat kelahiran saya di Karawang, Jawa Barat, mengaku resah juga dengan keberadaan ormas. Seringkali mereka bersalin rupa sebagai jurnalis media online. Mereka memiliki media online, tetapi dirinya dan medianya tidak terverifikasi di Dewan Pers alias abal-abal. Saat menjelang Lebaran ini, atasannya tak pernah masuk kantor karena merasa terganggu denga kehadiran sejumlah aktivis ormas yang minta THR. “Bos saya bekerja dari luar akhirnya. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar,” ungkapnya.

Ormas sebenarnya memiliki tujuan yang sangat mulia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, tujuannya, antara lain, meningkatkan partisipasi dan keberdayaan masyarakat, memberikan pelayanan kepada masyarakat, menjaga nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika, dan budaya yang hidup dalam masyarakat, melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup, mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, menjaga, memelihara, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan mewujudkan tujuan negara.

Seharusnya Kementerian Dalam Negeri sebagai pembina ormas melalui Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum mengevaluasi keberadaan ormas. Sejumlah ormas selain sering melakukan pemerasan, mereka juga acapkali tawuran sesama ormas demi memperebutkan proyek pemerintah, rebutan limbah ekonomis, atau jatah ‘uang keamanan’ dari perusahaan. Pemerintah jangan membiarkan ormas merusak iklim usaha di Tanah Air. Jika dibiarkan mereka merajalela, daya saing usaha bisa rusak sehingga melahirkan biaya tinggi (high cost).

Pada September 2022, Presiden Joko Widodo bertekad untuk menaikkan peringkat kemudahaan berusaha atau ease of doing business (EoDB) Indonesia. Indonesia diketahui berada pada peringkat 73 dalam EoDB. Angka ini masih jauh jika dibandingkan dengan target yang dicanangkan Presiden Jokowi, yakni peringkat 40.

Indikator EoDB dilihat dari memulai bisnis (starting business), pengurusan izin (dealing with contruction permit), pendaftaran aset (registering property). Selain itu, pengukurannya lainnya ialah sejauhmana suatu negara menciptakan lingkungan yang sehat, kompetitif, dan sederhana. Saatnya preman-preman berkedok ormas yang memeras dunia usaha diberantas. Ormas yang notabene diisi oleh para pemuda jangan dijadikan persemaian karakter yang buruk. "Karakter ialah hasil dari sebuah sistem dari prinsip yang dibiasakan," David Hume, filsuf Skotlandia. Tabik!



Berita Lainnya
  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

  • Para Pemburu Pekerjaan

    31/5/2025 05:00

    MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.

  • Banyak Libur tak Selalu Asyik

    30/5/2025 05:00

    "LIBUR telah tiba. Hore!" Pasti akan seperti itu reaksi orang, terutama anak sekolah, ketika mendengar kata libur. Yang muncul ialah rasa lega, sukacita, dan gembira.

  • Apa Kabar Masyarakat Madani?

    28/5/2025 05:00

    SAYA lega membaca berita bahwa pemerintah tidak pernah dan tidak akan mempermasalahkan penyampaian opini publik dalam bentuk apa pun, termasuk kritik terhadap kebijakan.

  • Basa-basi Meritokrasi

    27/5/2025 05:00

    HARAP-HARAP cemas masih dirasakan masyarakat saat melihat kondisi birokrasi pemerintahan di Indonesia, baik di pusat ataupun di daerah.

  • Perseteruan Profesor-Menkes

    26/5/2025 05:00

    ADA benarnya pernyataan Sukarno, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Namun, perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.”

  • Koperasi dan Barca

    24/5/2025 05:00

    KOPERASI itu gerakan. Ibarat klub sepak bola, gerakan koperasi itu mirip klub Barcelona. Klub dari Catalan, Spanyol, itu dari rakyat dan milik rakyat.

  • Menjaga Harapan

    23/5/2025 05:00

    Nah, sayangnya, legislatifnya justru kurang responsif.

  • Reformasi dan Kemiskinan

    22/5/2025 05:00

    APAKAH gerakan reformasi yang sudah berusia 27 tahun bisa disebut berhasil atau malah gagal? Jawabannya tergantung dari sudut pandang yang mana dan dalam hal ihwal apa.