Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Tulang Punggung Ekonomi

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
04/3/2023 05:00
Tulang Punggung Ekonomi
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

JANGAN risau dengan yang kecil, jangan pula terus membangga-banggakan yang besar. Kalimat itu serupa mantra bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di negeri ini. Saya sepenuhnya sepakat dengan narasi itu.

Faktanya memang demikian. Dalam kondisi perekonomian sesuram apa pun, UMKM terbukti tetap hidup. Bukan sekadar hidup, mereka eksis. Mereka bahkan menjadi katup pengaman perekonomian yang tengah oleng.

Tengoklah saat krisis moneter 1998. Saat perekonomian porak-poranda kala itu, UMKM hadir menjadi sang penyelamat. Begitu juga ketika perekonomian global sedang suram pada 2008, saat pandemi covid-19 pada 2020 hingga 2022, serta kala ancaman krisis global 2023 ini. UMKM selalu menjadi katup pengaman.

Kini, UMKM juga diyakini akan menjadi usaha yang dapat menyelamatkan Tanah Air dari ancaman resesi. Keyakinan itu merujuk pada ketahanan UMKM saat terjadi pandemi. Dengan berkaca pada situasi itu, banyak yang memprediksi sektor kuliner, misalnya, akan menjadi tulang punggung pertahanan menghadapi krisis global.

Mengapa kuliner? Salah satunya karena jumlah penduduk Indonesia sangat besar. Sudah begitu, tingkat konsumsi penduduk kita juga besar. Belum lagi jenis kuliner kita yang mahadahsyat jumlah dan ragamnya.

Apalagi, macet sudah terjadi di mana-mana. Banyak orang berprinsip daripada macet, lebih baik mampir warung isi perut dulu. Saat ekonomi mulai menggeliat pascapandemi, gerakan ‘menyerbu warung’ juga menjadi pemandangan lumrah. Itu menyenangkan bagi perekonomian kita.

Meski resesi 2023 diprediksi akan membuat siklus impor terganggu dan menghambat beberapa bahan baku yang dibutuhkan pelaku UMKM, banyak yang meyakini bahan lokal dapat menjadi alternatif. Apatah lagi ancaman resesi diperkirakan tidak akan begitu berpengaruh untuk iklim bisnis di Indonesia.

Hingga akhir 2022, misalnya, gudang-gudang penyimpan barang di negeri ini tidak pernah sepi. Gudang milik sebuah perusahaan di Jakarta yang berjumlah 300 buah di berbagai kota, misalnya, juga tidak pernah kosong. Itu tanda bahwa kegiatan ekonomi pulih. Bagi UMKM, itu harapan besar.

Jadi, ketika ada pernyataan bahwa UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia, sulit bagi banyak orang untuk membantahnya. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 65,4 juta. Kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,07%, atau senilai lebih dari Rp8.700 triliun.

Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada. Selain itu, UMKM dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi. UMKM juga berkontribusi lebih dari 14,4% terhadap ekspor nasional pada 2021.

Kurang strategis apa peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi kita? Semua pasti bilang amat strategis. Namun, sudah sepenuh hatikah negara memperlakukan yang kecil tapi strategis tersebut selayaknya tulang punggung? Saya meragukannya.

Faktanya, hingga kini hampir separuh UMKM masih bergelut sendiri dengan tantangan yang hadir dari segala penjuru. Akses pasar kurang. Sumber daya terampil tidak sepenuhnya disentuh negara. Akses terhadap teknologi dan digital apalagi.

Akses ke layanan keuangan juga belum menunjukkan peningkatan signifikan. Data Kemenkeu menunjukkan sekitar 18 juta UMKM kita belum memiliki akses terhadap pembiayaan formal. Lalu, sekitar 46 juta UMKM masih kelimpungan membutuhkan tambahan pembiayaan untuk modal kerja dan investasi.

Betul bahwa sekitar 17,2 juta UMKM telah terdigitalisasi awal tahun lalu. Namun, itu baru sepertiga dari total UMKM yang ada. Kalau perhatian ke masalah itu sekadar sayup-sayup dan sepoi-sepoi, amat berat meraih target mendigitalisasi 40 juta UMKM pada 2024.

Banyak kalangan memang selalu menggaungkan narasi UMKM sebagai tulang punggung perekonomian kita. Namun, sebagian perlakuan terhadap sang tulang punggung justru sebaliknya: menindasnya. Jangan sampai nasib UMKM mirip seperti koperasi, yang selalu disebut-sebut sebagai saka guru, tapi akhirnya jadi sarang para benalu.



Berita Lainnya
  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.