Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Harta Berjibun Pejabat Pajak

Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group
24/2/2023 05:00
Harta Berjibun Pejabat Pajak
Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani pernah mengingatkan, kalau ingin kaya, jangan jadi pegawai Kemenkeu, tetapi jadilah pengusaha. Namun, kebalikannya, banyak orang berkata, kalau mau kaya, jadilah pegawai pajak atau bea dan cukai. Kedua profesi itu di bawah Kemenkeu.

Pegawai pajak, utamanya, memang dikenal kaya-kaya. Tanggapan sinis pun tak jarang mengarah ke mereka. Tanggapan yang menarasikan bahwa kita tak perlu heran, sudah 'paham', kenapa mereka begitu berpunya.

Benarkah orang pajak kaya-kaya? Kejadian terkini setidaknya kembali mengonfirmasi. Bermula dari arogansi sang anak, harta berlebih sang bapak yang merupakan pejabat pajak terkuak ke khalayak.

Sang anak bernama Mario Dandy Satriyo. Dia menganiaya David, putra salah satu pengurus Gerakan Pemuda Anshor, hingga koma. Penganiayaan ialah pelanggaran hukum dan biarlah diselesaikan secara hukum.

Namun, ada sisi lain yang lebih bermakna kepublikan. Ia terkait dengan gaya hidup mewah yang dipertontonkan Mario. Kala menganiaya David, dia membawa mobil Jeep Rubicon berharga selangit. Dalam video yang beredar kemudian, dia juga tampak memamerkan hobinya mengendarai moge.

Belum cukup, harta sang bapak yang lantas terungkap membuat masyarakat geleng-geleng kepala. Betapa tidak? Pejabat yang disebut-sebut bernama Rafael Alun Trisambodo dan menjabat Kabag Umum Ditjen Pajak Kanwil Jakarta Selatan II itu punya kekayaaan Rp56 miliar.

Jumlah yang tercatat di laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) itu berarti empat kali lipat milik Dirjen Pajak Suryo Utomo sebesar Rp14 miliar, atau nyaris setara dengan Menkeu Sri Mulyani yang Rp58,04 miliar. Komparasi itu tentu dengan catatan mereka melaporkan harta dengan jujur apa adanya, tidak dimanipulasi, tidak dikurangi.

Rafael ialah pejabat eselon III di Ditjen Pajak. Gaji untuk golongan tertinggi eselon itu Rp5,2 juta. Plus tunjangan kinerja Rp46,5 juta, dia bisa mengantongi Rp51 juta lebih per bulan. Jumlah itu besar, sangat besar, tetapi terlalu kecil untuk dikumpulkan menjadi Rp56 miliar. Pertanyaannya, bagaimana bisa dia punya harta sefantastis itu?

Saya tidak ingin menghakimi bahwa sang pejabat telah berlaku lancung, melakukan korupsi, untuk mendapatkan kekayaan berjibun. Namun, sejarah kelam institusi pajak mencatat banyak dari mereka yang berharta melimpah ternyata melakukan rasywah.

Dunia pajak pernah digegerkan Gayus Tambunan. Pada 2011, dia menjadi pesakitan KPK. Dalam pengusutan, dia punya kekayaan Rp100 miliar lebih.

Perkara demi perkara korupsi yang dilakukan pegawai pajak pun silih berganti menyesaki ruang publik. Terakhir, bekas Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Ditjen Pajak Angin Prayitno Aji yang berurusan dengan hukum. Harta yang disita darinya mencapai Rp57 miliar.

Menjadi kaya ialah impian manusia. Kaya juga tidak dilarang. Semua, termasuk pegawai pajak, punya hak untuk kaya. Yang penting caranya.

Jumlah pegawai pajak sekitar 45 ribu orang. Jika dibandingkan dengan mereka yang sudah terbukti kaya dari hasil korupsi yang tak sampai 50 orang, berarti masih jauh lebih banyak yang kaya, tetapi bersih. Namun, bisa jadi pula fenomenanya bak gunung es. Sebenarnya banyak sekali yang kaya dan kotor, tetapi belum ketahuan dan terbukti kotor.

Terungkapnya pejabat pajak dengan jumlah harta di luar nalar lagi-lagi mengusik nalar publik. Narasi-narasi di media sosial menunjukkan betapa murkanya masyarakat. Mereka geram karena di satu sisi bertambah beban karena penaikan pajak, termasuk PPN, tapi di sisi lain pejabat pajak dan keluarga mereka tak punya beban untuk terus bermewah-mewah.

Keserakahan sudah menjadi nabi. Penggalan lirik lagu Gelisah milik Kantata Takwa itu kiranya pas untuk menggambarkan tabiat para pejabat. Meski negara sudah menjadikan pegawai pajak sebagai first tier, lapis pertama, yang mendapatkan tunjangan luar biasa, nafsu untuk menggasak uang rakyat tetap saja berlipat.

Saat menjadi pemimpin KPK, Mochammad Jasin, pernah menyatakan pegawai pajak umumnya kaya-kaya, tapi asal-usul kekayaan mereka sulit dilacak. Untuk dapat mengusutnya, kata dia, dasar hukum pembuktian terbalik ialah keharusan. "Jika seseorang tidak dapat menjelaskan asal-usul kekayaannya yang dibandingkan dengan pendapatannya per bulan, (hartanya) dapat disita," begitu dia bilang.

Namun, bagi bangsa ini, senjata ampuh itu kiranya hanya utopia, cuma angan-angan. Jangankan pembuktian terbalik, lha wong RUU Perampasan Aset saja belum juga disahkan hingga sekarang. Dengan kata lain, berharap pegawai pajak, juga pegawai institusi basah lainnya, untuk takut menumpuk harta bahkan sekalipun harus korupsi, itu sama saja ngimpiii....



Berita Lainnya
  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).