Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Cahaya Noor Titan

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
02/10/2021 05:00
Cahaya Noor Titan
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

DI tengah gemuruh media di Tanah Air mengaduk-aduk isu TNI disusupi komunis yang dilontarkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, ada berita gembira dari Noor Titan Putri Hartono. Perempuan asal Cimahi, Jawa Barat, itu membetot perhatian media Amerika, Voice of America cabang Indonesia, tengah bulan ini, bukan karena isu penyusupan komunis, melainkan karena prestasinya di Amerika.

Noor Titan, tulis media Voaindonesia.com dalam rubrik Indonesia di Amerika!, tengah berikhtiar keras mencari solusi menghadirkan sumber energi bersih yang bisa mengurangi dampak krisis. Tidak sekadar energi ramah lingkungan, tapi juga murah dan bisa dijangkau masyarakat.

Peneliti di Laboratorium Riset Photovoltaic Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Boston, Amerika, asal Indonesia, itu bercita-cita membantu pemerataan akses listrik di Tanah Air. Sejak 2016, ia fokus mengembangkan material panel surya yang lebih murah dan efisien.

Itu disebabkan, tutur dia, saat ini harga panel surya sangat mahal. "Sudah begitu, susah banget kalau kita pengen punya di Indonesia,” ungkapnya. Itulah yang mendorong Titan menekuni penelitiannya.

Pemerataan akses listrik di Indonesia, menurutnya, bisa banyak terbantu dengan teknologi panel surya. Bukan saja karena ramah lingkungan, melainkan juga, “Karena enggak butuh transmisi dari Pulau Jawa, tapi kita bisa bangun di pulau tersebut. Terus, orang-orang bisa langsung menikmati listriknya di tempat tersebut.”

Noor Titan memulai pencarian material panel surya murah ketika mengambil studi pascasarjana di MIT lima tahun lalu, persis setelah menyelesaikan pendidikan S-1 di kampus yang sama. Tanpa jeda, ia melanjutkan penelitian tersebut saat menempuh pendidikan doktoral di MIT, satu dari 10 besar kampus terbaik di dunia.

Menemukan formula perovskite (bahan yang membuat panel surya mahal) yang stabil menjadi fokus utama Titan. Perovskite ialah mineral yang sudah ditemukan sejak abad ke-19. Akan tetapi, jenis perovskite yang dikembangkan khusus untuk panel surya baru diteliti satu dekade terakhir.

Setelah membuat lebih dari 1.000 sampel, Titan akhirnya berhasil menciptakan komposisi perovskite yang memiliki tingkat stabilitas delapan kali lebih kuat daripada sebelumnya. Namun, perjalanan untuk sampai pada tahap produksi massal sebagai bahan utama panel surya memang masih amat panjang.

Namun, Titan punya optimisme, satu dekade ke depan, hasil penelitiannya akan bisa diproduksi secara massal. Optimisme dan kecemerlangan otak perempuan Cimahi ini menuai banyak pujian. Mentornya, Shijing Sun, kagum dengan etos kerjanya di laboratorium. Menurut Sun, Titan peneliti yang sangat berbakat. Ia selalu menemukan solusi atas berbagai masalah sulit. "Ia telah mengajarkan kepada saya hasrat yang besar terhadap sains dan teknologi, demikian juga dengan gaya kerjanya yang sangat rapi dan pekerja keras,” ungkap Sun.

Satu lagi mutiara Indonesia mampu mengguncang dunia. Sebelum ini, ada banyak peneliti muda kita yang punya temuan brilian. Ada Khoirul Anwar, putra Kediri yang kini bekerja di Jepang. Ia merancang teknologi broadband yang menjadi cikal bakal lahirnya generasi mobile, 4G LTE.

Ada pula Widagdo Setiawan. Peraih berbagai gelar di bidang fisika dari kampus-kampus paling top di dunia, MIT dan Universitas Harvard. Berkat kecemerlangannya, ia malah digaet Global Electronic Trading Company (Getco), anak usaha dari perusahaan jasa keuangan KCG Holdings, yang berkantor di Chicago. Lalu, Yudistira Virgus, yang mendapatkan gelar doktor fisika dari College of William and Mary, kini bekerja sebagai perancang peranti lunak di San Francisco.

Tentu daftar yang bisa kita susun masih sangat panjang karena ada ratusan anak cemerlang negeri ini tengah bekerja di negeri orang. Bukan salah mereka jika lebih memilih jalan seperti itu. Boleh jadi, salah kita jualah yang tidak sanggup memberi ruang seluas-luasnya kepada para mutiara bangsa.

Mungkin karena kita teramat sibuk mengurusi penyusupan komunis, sampai-sampai tidak cukup energi lagi untuk mengapresiasi cahaya terang yang dinyalakan anak negeri seperti Noor Titan. Atau, boleh jadi karena mereka terlalu bekerja dalam kesenyapan hingga terlindap suara nyaring sejumlah elite yang ketakutan oleh 'hantu' musiman di ujung September.



Berita Lainnya
  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.