Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KEPALA daerah kiranya panggung terbaik untuk menjadi kepala negara. Panggung kepala daerah lebih mentereng jika dibandingkan dengan panggung kabinet atau panggung ketua umum partai politik.
Jokowi membuktikan itu. Dari panggung Wali Kota Solo, Jokowi mendaki ke panggung Gubernur DKI dan kini tiba di panggung Presiden RI, dua periode pula.
Survei juga membuktikan sejumlah kepala daerah punya popularitas dan elektabilitas tinggi. Mereka antara lain Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil. Elektabilitas mereka melampaui elektabilitas ketua-ketua umum parpol.
Elektabilitas tertinggi memang dipegang Prabowo yang manggung di kabinet. Namun, orang mengatakan itu elektabilitas residu dua pilpres. Makin menjauh dari pilpres terdahulu dan makin mendekat ke Pilpres 2024 boleh jadi elektabilitas Prabowo menyusut.
Di antara kepala daerah, Anies punya elektabilitas paling tinggi. Elektabilitas Ganjar menguntit persis di belakangnya. Namun, Anies kehilangan panggung kepala daerah pada 2022, sedangkan Ganjar masih bisa melanjutkan berpentas di panggung kepala daerah hingga 2023. Ganjar kiranya berpotensi menyalip Anies.
Akan tetapi, bagaimanapun Ganjar kader parpol PDI Perjuangan. Ganjar mesti mendapat tiket dari PDIP untuk memasuki arena pertarungan menjadi presiden. PDIP sepertinya punya calon lain. Oleh karena itu, ketika dia tak diundang di acara PDIP di Jawa Tengah, sementara para kepala daerah kader PDIP di sana diundang, orang lantas berspekulasi Ganjar diganjal parpolnya.
Acara itu dihadiri Puan Maharani, Ketua DPP PDIP yang juga putri Ketua Umum PDIP Megawati. Orang berspekulasi PDIP bakal menyorongkan Puan sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo sebagai calon presiden.
Spekulasi Ganjar diganjal klop dengan pernyataan Ketua DPD PDIP Jateng yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto. Bambang menyebut sejumlah 'dosa' Ganjar sehingga tak diundang di acara pembukaan pameran foto esai Marhaen dan foto bangunan cagar budaya itu. Dosa itu antara lain tetap berambisi nyapres kendati sudah diberi kode untuk mengeremnya.
Opini Ganjar diganjal kiranya memberi kesan Ganjar teraniaya. Dalam politik, orang teraniaya bisa berjaya. Dalam politik, ganjalan bisa berubah menjadi ganjaran. Ilmu politik menyebutnya underdog effect, efek teraniaya. Dalam agama pun doa orang-orang teraniaya katanya bakal terkabul.
Wali Kota Solo Jokowi yang teraniaya karena dibilang bodoh oleh Gubernur Jateng Bibit Waluyo berjaya menjadi Gubernur DKI lalu Presiden RI. Susilo Bambang Yudhoyono yang teraniaya karena dipecat Presiden Megawati dari jabatan menteri berjaya menjadi presiden. Partai Agus Harimurti yang teraniaya oleh Kongres Luar Biasa Moeldoko berjaya, elektabilitasnya meningkat menurut sejumlah survei.
Boleh jadi setelah mendapat ganjalan, Ganjar justru mendapat ganjaran. Elektabilitasnya siapa tahu makin kinclong. Di sisi lain, parpol-parpol berwatak realistis, kalau tak boleh disebut pragmatis. Parpol-parpol cenderung mendukung dan mengusung kandidat yang elektabilitasnya tinggi.
Bila kelak elektabilitas Ganjar betul-betul makin tinggi, PDIP sekalipun kiranya bakal mendukung dan mengusungnya sebagai capres. Dulu, petinggi parpol-parpol, termasuk PDIP, menyepelekan Jokowi yang cuma kader indekos satu parpol. Akan tetapi, demi melihat elektabilitasnya yang tinggi, PDIP pun kesengsem dan mengusung Jokowi sebagai capres di Pilpres 2014. Kalaupun PDIP tetap mengganjal Ganjar, parpol lain mungkin yang akan mengganjarnya, mengusungnya sebagai capres jika elektabilitasnya memang tinggi.
ADA persoalan serius, sangat serius, yang melilit sebagian kepala daerah. Persoalan yang dimaksud ialah topeng arogansi kekuasaan dipakai untuk menutupi buruknya akal sehat.
KATA maaf jadi jualan dalam beberapa waktu belakangan. Ia diucapkan banyak pejabat dan bekas pejabat dengan beragam alasan dan tujuan.
ADA pejabat yang meremehkan komunikasi. Karena itu, tindakan komunikasinya pun sembarangan, bahkan ada yang menganggap asal niatnya baik, hasilnya akan baik.
BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.
Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.
FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.
KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future
USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.
PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.
KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.
TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved