Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEPALA daerah kiranya panggung terbaik untuk menjadi kepala negara. Panggung kepala daerah lebih mentereng jika dibandingkan dengan panggung kabinet atau panggung ketua umum partai politik.
Jokowi membuktikan itu. Dari panggung Wali Kota Solo, Jokowi mendaki ke panggung Gubernur DKI dan kini tiba di panggung Presiden RI, dua periode pula.
Survei juga membuktikan sejumlah kepala daerah punya popularitas dan elektabilitas tinggi. Mereka antara lain Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil. Elektabilitas mereka melampaui elektabilitas ketua-ketua umum parpol.
Elektabilitas tertinggi memang dipegang Prabowo yang manggung di kabinet. Namun, orang mengatakan itu elektabilitas residu dua pilpres. Makin menjauh dari pilpres terdahulu dan makin mendekat ke Pilpres 2024 boleh jadi elektabilitas Prabowo menyusut.
Di antara kepala daerah, Anies punya elektabilitas paling tinggi. Elektabilitas Ganjar menguntit persis di belakangnya. Namun, Anies kehilangan panggung kepala daerah pada 2022, sedangkan Ganjar masih bisa melanjutkan berpentas di panggung kepala daerah hingga 2023. Ganjar kiranya berpotensi menyalip Anies.
Akan tetapi, bagaimanapun Ganjar kader parpol PDI Perjuangan. Ganjar mesti mendapat tiket dari PDIP untuk memasuki arena pertarungan menjadi presiden. PDIP sepertinya punya calon lain. Oleh karena itu, ketika dia tak diundang di acara PDIP di Jawa Tengah, sementara para kepala daerah kader PDIP di sana diundang, orang lantas berspekulasi Ganjar diganjal parpolnya.
Acara itu dihadiri Puan Maharani, Ketua DPP PDIP yang juga putri Ketua Umum PDIP Megawati. Orang berspekulasi PDIP bakal menyorongkan Puan sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo sebagai calon presiden.
Spekulasi Ganjar diganjal klop dengan pernyataan Ketua DPD PDIP Jateng yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto. Bambang menyebut sejumlah 'dosa' Ganjar sehingga tak diundang di acara pembukaan pameran foto esai Marhaen dan foto bangunan cagar budaya itu. Dosa itu antara lain tetap berambisi nyapres kendati sudah diberi kode untuk mengeremnya.
Opini Ganjar diganjal kiranya memberi kesan Ganjar teraniaya. Dalam politik, orang teraniaya bisa berjaya. Dalam politik, ganjalan bisa berubah menjadi ganjaran. Ilmu politik menyebutnya underdog effect, efek teraniaya. Dalam agama pun doa orang-orang teraniaya katanya bakal terkabul.
Wali Kota Solo Jokowi yang teraniaya karena dibilang bodoh oleh Gubernur Jateng Bibit Waluyo berjaya menjadi Gubernur DKI lalu Presiden RI. Susilo Bambang Yudhoyono yang teraniaya karena dipecat Presiden Megawati dari jabatan menteri berjaya menjadi presiden. Partai Agus Harimurti yang teraniaya oleh Kongres Luar Biasa Moeldoko berjaya, elektabilitasnya meningkat menurut sejumlah survei.
Boleh jadi setelah mendapat ganjalan, Ganjar justru mendapat ganjaran. Elektabilitasnya siapa tahu makin kinclong. Di sisi lain, parpol-parpol berwatak realistis, kalau tak boleh disebut pragmatis. Parpol-parpol cenderung mendukung dan mengusung kandidat yang elektabilitasnya tinggi.
Bila kelak elektabilitas Ganjar betul-betul makin tinggi, PDIP sekalipun kiranya bakal mendukung dan mengusungnya sebagai capres. Dulu, petinggi parpol-parpol, termasuk PDIP, menyepelekan Jokowi yang cuma kader indekos satu parpol. Akan tetapi, demi melihat elektabilitasnya yang tinggi, PDIP pun kesengsem dan mengusung Jokowi sebagai capres di Pilpres 2014. Kalaupun PDIP tetap mengganjal Ganjar, parpol lain mungkin yang akan mengganjarnya, mengusungnya sebagai capres jika elektabilitasnya memang tinggi.
PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.
SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).
Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.
TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.
KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.
PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.
ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.
Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.
"DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."
MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.
“NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”
Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.
WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved