Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Bukan Menteri Agama Islam

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
26/10/2019 05:15
Bukan Menteri Agama Islam
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

AGAMA bukanlah kisah yang harus dibuktikan benar atau salahnya, melainkan disiplin serupa musik atau seni yang menjawab kebutuhan terdalam manusia dan yang mengajarkan manusia menemukan kapasitas baru bagi batin dan hati.

Begitu kata Karen Amstrong, pemikir keagamaan, dalam buku terbarunya Religion (2019). Amstrong tersohor berkat buku The History of God. Amstrong hendak mengatakan bahwa agama sesungguhnya perkara privat, urusan pribadi. Lalu, untuk apa negara mengurus agama melalui kementerian agama?

Negara di kolong langit ini yang punya kementerian agama cuma dua, yakni Indonesia dan Israel. Malaysia yang Indeks Negara Islaminya pada 2018 melampaui Indonesia saja tidak punya Kementerian Agama, tetapi semacam badan di bawah perdana menteri bernama Hal Ehwal Agama Islam.

Meski negara bukan-bukan, bukan negara agama, bukan negara sekuler, Indonesia punya kementerian agama. Mungkin karena kita negara Berketuhanan Yang Maha Esa, kita perlu punya kementerian agama. Kita menganggap agama perkara besar dan sensitif sehingga negara perlu turun tangan mengurusnya.

Akan tetapi, Kementerian Agama terkesan cuma mengurus agama Islam. Kementerian Agama mengurus haji, Alquran, atau kanwil kementerian agama. Bukan cuma mengurus, tetapi juga mengorupsinya.

Menteri agama di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Suryadharma Ali, mengurus dan mengorupsi perhelatan haji. Sebelumnya, Direktur Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Ahmad Jauhari mengurus pengadaan Alquran sekaligus mengorupsinya.

Menteri agama di Pemerintahan Jokowi, Lukman Hakim Saifuddin, disebut-sebut namanya dalam perkara suap untuk penempatan pejabat Kanwil Kementerian Agama yang melibatkan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuzy. Lukman ialah menteri agama dari PPP.

Gara-gara korupsi di Kementerian Agama itu pernah ada suara-suara yang meminta kementerian agama dibubarkan saja. Kementerian yang semestinya memuliakan agama, kok malah mence­derai agama dengan mengorupsi urusan haji dan kitab suci?

Namun, siapa berani membubarkan Kementerian Agama. Bisa kualat pula dunia akhirat. Kementerian Agama pun tetap eksis.

Pada 2014, menjelang pembentukan kabinet Jokowi-Jusuf Kalla pernah pula ada wacana untuk membubarkan Kementerian Agama. Sebagai gantinya diusulkan dibentuk Kementerian Urusan Haji, Wakaf, dan Zakat. Toh, sebagian besar energi Kementerian Agama terkuras untuk mengurus hal-hal tersebut, terutama haji.

Namun, itu sebatas wacana, urung atau mungkin tak akan diterapkan. Sekali lagi, siapa pula berani membubarkan Kementerian Agama? Bisa dituduh menistakan agama. Bisa kena demo berjilid-jilid.

Kementerian Agama tetap eksis hingga kini. Kementerian Agama tetap ada, mungkin sampai kiamat tiba. Karena Kementerian Agama masih ada, kita cuma berharap kementerian ini memperbaiki diri. Harapan itu ada di depan mata ketika Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan dirinya bukan menteri agama Islam.

Pak Menag ingin mengatakan di bawah kepemimpinan dia, Kementerian Agama bukan cuma mengurus Islam, melainkan juga agama-agama lain. Dari pernyataan Fachrul Razi itu kesan selama ini bahwa Kementerian Agama hanya mengurus Islam benar adanya.

Kita mesti mengapresiasi dan menunggu Fachrul Razi membuktikan ucapannya. Kita, sebagaimana Presiden Jokowi, cuma ingin mengingatkan jangan ada lagi korupsi di Kementerian Agama. Jangan sampai, misalnya, karena Kementerian Agama juga mengurus agama Kristen, terjadi korupsi dalam pencetakan Alkitab pula.

Kita juga hendak mengingatkan Pak Menag bahwa agama di Indonesia bukan cuma agama impor seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, melainkan juga agama asli, seperti Kejawen, Sunda Wiwitan, Parmalim, dan Tolotang.

Kemenag harus juga mengurus agama-agama asli tersebut. Pindahkan urusan agama-agama lokal itu dari Kemendikbud ke Kemenag.



Berita Lainnya
  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.