Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Ke MK Siapa Berani

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
02/10/2019 05:10
Ke MK Siapa Berani
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI)

TERJADI perdebatan di satu grup aplikasi pertukaran pesan. Perdebatan berpusat pada mengapa mahasiswa tidak mengambil jalan konstitusi untuk membatalkan Undang-Undang KPK hasil revisi.

Satu peserta menjawab tidak ada gunanya melayangkan uji materi UU KPK ke MK karena MK sarang korupsi. Peserta tersebut sebelumnya aktivis dan kini menjadi salah satu komisioner penyelenggara pemilu di daerah.

Mengapa sang mantan aktivis itu menggeneralisasi MK sarang korupsi hanya karena dua hakimnya Akil Muchtar dan Patrialis Akbar terlibat korupsi? Bukankah bila ada sengketa pemilu, dia juga beperkara ke MK? Bukankah di lembaga penyelenggara pemilu juga ada korupsi, tetapi rakyat tetap mengohormatinya dengan memilih calon anggota legislatif atau calon kepala daerah atau calon presiden difasilitasi lembaga penyelenggara pemilu itu?

Sang mantan aktivis yang katanya ikut demostrasi 1998 itu setuju dengan demo yang anarkistis sekalipun kelihatannya untuk mendesak presiden mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang atau perppu. Memang, setelah Presiden Jokowi mempertimbangkan menerbitkan perppu, sang mantan aktivis buruh itu tak terdengar lagi suaranya di grup pertukaran pesan itu.

Di grup pertukaran pesan itu ikut serta pula aktivis gerakan petani. Petani menganggap salah satu RUU yang akan disahkan tempo hari, yakni RUU Agraria, merugikan petani. Petani berunjuk rasa dan diterima Presiden Jokowi. Akan tetapi, dia tetap menyiapkan argumentasi hukum dan ahli untuk mengajukan uji materi ke MK bila RUU Agraria disahkan. “Kami banyak dimenangkan di MK karena kami punya argumentasi dan ahli,” kata sang aktivis petani.

Saya khawatir jawaban mantan aktivis yang kini jadi komisioner KPU di daerah itu, bahwa tak guna mengajukan uji materi ke MK karena MK korupsi, merupakan apologia. Yang sesungguhnya ialah ketidaksiapan argumentasi untuk beperkara di MK.
Jangan-jangan, sikap keengganan melakukan uji materi di MK karena kekhawatiran bakal kalah karena tidak ada revisi UU KPK yang bertentangan dengan konstitusi.

Peserta lain dalam grup pertukaran pesan tersebut mengatakan persoalannya bukanlah melayangkan uji materi ke MK, melainkan mengapa DPR membuat UU kontroversial? Kita setuju dengan pendapat semacam itu. Publik senantiasa mendorong DPR membuat undang-undang berkualitas yang tidak perlu dibawa dan diuji ke MK.

Akan tetapi, undang-undang ialah produk kompromi politik, dialog, negosiasi, bahkan transaksi politik. Sangat mungkin ada yang merasa dirugikan dan keberatan dengan keberadaan satu undang-undang. MK menjadi jalur konstitusional untuk ‘menyampaikan’ keberatan itu. Saya kira kita paham semua itu.

Kita tentu saja menghargai jalur demokrasi yang ditempuh mahasiswa melalui unjuk rasa. Demo mahasiswa plus masukan dari para tokoh bangsa telah membuat Presiden Jokowi mempertimbangkan mengeluarkan perppu.

Perppu ialah hak presiden dalam sistem ketatanegaraan kita. Tetapi, perppu langkah politik, bukan langkah konstisional. Bila presiden mengeluarkan perppu, perppu tersebut ‘mengalahkan’ konstitusi. Padahal, kita sepakat hukum menjadi panglima, bukan politik, dalam kehidupan bernegara.

Seorang pakar hukum tata negara mengatakan perppu hanya bersifat menunda, bukan membatalkan undang-undang. Presiden tidak berwenang membatalkan undang-undang. MK yang berwenang membatalkan undang-undang. Prosedur tata negara seperti itu sesuai dengan prinsip hukum adalah panglima.

Sekali lagi, kita mengapresiasi jalur demokrasi yang ditempuh mahasiswa. Kita ucapkan selamat karena perjuangan mahasiswa relatif berhasil.

Akan tetapi, kita membutuhkan keseimbangan antara demokrasi dan konstitusi. Oleh karena itu, kita juga mengapresiasi mahasiswa yang sudah memberanikan diri mengajukan uji materi UU KPK ke MK.



Berita Lainnya
  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.