Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Megawati Ketemu Prabowo

Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
25/7/2019 05:30
Megawati Ketemu Prabowo
Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group(MI)

TIDAK perlu heran Megawati ketemuan dengan Prabowo. Tidak pula perlu publik bercuriga membaca makna pertemuan itu. Sejarah dapat terulang kembali walau dengan pengertian yang tidak persis sama.

Dari sudut sejarah, Megawati-Prabowo pernah berpasangan, berjuang bersama untuk menjadi presiden dan wakil presiden. Fakta sejarah itu sedikit atau banyak menunjukkan bahwa mereka pernah punya visi dan misi yang sama ke mana Indonesia hendak mereka bawa jika terpilih menjadi presiden-wakil presiden.

Faktanya, pasangan capres-cawapres Megawati-Prabowo kalah. Mereka tidak dipilih rakyat. Fakta sejarah lainnya ialah Prabowo tidak pernah terpilih menjadi wakil presiden, apalagi menjadi presiden.

Bagaimana dengan Megawati? Dia pun tidak pernah menjadi presiden yang dipilih langsung oleh rakyat.

Megawati menjadi presiden karena 'diangkat' MPR. Jangan lupa dia menjadi presiden dari kedudukannya sebagai wakil presiden gara-gara Gus Dur sebagai presiden ditumbangkan MPR yang dipimpin Amien Rais. Karena itu, sebutan yang pas bagi Megawati 'diangkat' menjadi presiden, bukan 'dipilih' MPR.

Catatan sejarah lainnya ialah Ketua Umum PPP Hamzah Haz yang dipilih MPR menjadi wapres mendampingi Presiden Megawati.

Masuk akal Kabinet Gotong Royong yang dibentuk Presiden Megawati ialah kabinet pelangi yang menampung praktis semua partai hasil Pemilu 1999 yang punya kursi di MPR.

Termasuk dari Fraksi ABRI/TNI, yakni Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono dan Jenderal Hari Sabarno. Bahkan juga Matori Abdul Djalil dari PKB, sekalipun pendirinya, Gus Dur, ditumbangkan MPR.

Keliru besar pendapat bahwa di masa Megawati presiden ada menteri dari partai oposisi. Di kala itu sesungguhnya tidak ada oposisi, semua mendapat kursi di kabinet.

Bila pertemuan Megawati dan Prabowo bermaksud membawa Gerindra ke dalam pemerintahan Jokowi jilid II, kiranya sejarah Kabinet Gotong Royong tidak dapat dijadikan alasan pembenar. Bukan saja situasi berbeda, tetapi juga tidak benar bahwa kala itu partai oposisi ada di dalam kabinet.

Tentu saja sebaiknya orang membuka cakrawala bahwa para pemimpin bertemu banyaklah maslahatnya daripada mudaratnya. Pilpres telah usai, siapa pun yang terpilih ialah presiden bersama.

Tidak tertutup kemungkinan orang membaca pertemuan Megawati-Prabowo sebagai pertanda awal PDIP kembali berkoalisi dengan Gerindra dalam Pilpres 2024 seperti di Pilpres 2009. Perbedaannya ialah dulu capresnya Megawati dan cawapresnya Prabowo, kelak capresnya Prabowo dan cawapresnya Puan Maharani.

Spekulasi politik macam itu pun tidak usah ditampik karena PDIP dan Gerindra cukup kursi di DPR untuk berdua mengusung capres-cawapres pada 2024. Pula tidak perlu ditampik karena memang pada Pilpres 2024 Jokowi tidak bisa lagi dicalonkan menjadi presiden.

Pintu capres-cawapres 2024 terbuka lebar untuk macam-macam kemungkinan, termasuk kemungkinan terulangnya sejarah koalisi PDIP-Gerindra. Siapa yang melarang jika perkawinan itu dirintis kembali sejak sekarang?

Jika Gerindra dibawa PDIP masuk ke pemerintahan Jokowi jilid II, dan Jokowi menggunakan hak prerogatif menyetujuinya, semua itu sah secara konstitusional. Bahkan, keabsahannya pun dapat dicari. Katakan saja atas nama rekonsiliasi, demi kesatuan dan persatuan bangsa dan negara.

Bila itu yang terjadi, kiranya juga bagus bagi demokrasi, bagi tegaknya checks and balances, bila ada partai pengusung Jokowi yang berada di luar kabinet. Inilah kawan sejati yang memilih dari parlemen mengontrol kawan yang berkuasa di pemerintahan.

Adakah partai macam itu? Bukan mustahil Partai NasDem mengambil pilihan itu.

 



Berita Lainnya
  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima