Gairah dan Kejujuran Warga

Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
18/4/2019 05:30
 Gairah dan Kejujuran Warga
Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group(MI/Tiyok)

HASIL hitung cepat berbagai lembaga survei yang disiarkan langsung Metro TV kemarin menyatakan Jokowi-Amin menang dengan selisih sedikitnya 9%. Jokowi bakal kembali menjadi presiden untuk kedua kali.

Dengan demikian, Jokowi dan SBY ialah dua pemimpin yang menjadi presiden selama 10 tahun dalam era demokrasi langsung. Pada 2024 kita punya gambaran yang komprehensif tentang perlu dan pentingnya kesinambungan pemerintahan di bawah kepemimpinan presiden yang terpilih untuk dua periode.

Rakyat kemarin mengambil keputusan politik yang bijaksana, yaitu memilih presiden yang jujur, pekerja keras, sederhana, dan berani. Presiden yang mengabdikan diri sepenuhnya untuk rakyat.

Pemilu kemarin ditandai antusiasme warga datang ke TPS. WA group, SMS, dan platform sosmed lainnya terus bergetar mengingatkan teman, rekan, dan saudara untuk datang segera ke TPS. Rakyat bergairah, amat bergairah, dan dengan jujur menentukan pilihannya.

Warga ingin benar menjadi bagian dari demokrasi negeri ini. Warga tidak mau golput. Warga ingin turut serta menentukan jalannya negara lima tahun ke depan. Kiranya terpilih orang-orang terbaik dari partai-partai terbaik duduk di DPR dan terpilih pula presiden-wakil presiden terbaik yang diyakini mampu membuat Indonesia menjadi hebat.

Sekarang giliran Bawaslu dan KPU bekerja keras untuk menjaga suara warga. Kecurangan tidak mudah dihindari, kejujuran pun tidak mudah ditegakkan. Karena itulah, hasil hitung cepat berbagai lembaga survei yang tepercaya menjadi sangat penting dalam urusan turut mengawal suara rakyat.

Hanya KPU yang berwenang mengumumkan secara resmi hasil pemilu. Pengumuman resmi hasil pemilu baru dilakukan antara 25 April dan 22 Mei 2019. Akan tetapi, sejak Pilpres 2004, hasil hitung cepat terbukti sama dengan hasil penghitungan KPU.

Kendati demikian, upaya menegakkan kejujuran itu perlu terus kita tekankan. Bukan perkara baru ada yang tidak percaya kecanggihan metodologi hitung cepat. Kejujuran perlu dikawal agar jangan sampai antusiasme warga menjadi bagian dari demokrasi dipatahkan justru oleh Bawaslu dan KPU.

Suara rakyat ialah suara hati nurani, suara Tuhan. Menang satu suara pun kemenangan yang bermakna. Dalam selisih yang tipis sekalipun, baik dan patut mengakui kemenangan, seperti baik dan patut menerima kekalahan dalam jumlah berapa pun, terlebih selisih sedikitnya 9%. Kualitas moral macam itu terjunjung tinggi dalam pemilu yang jujur.

Saya pikir itulah yang harus ditegakkan oleh siapa pun. Mengatakan itu semua tidak berarti menutup mata pada kemungkinan bahwa yang kalah mencari gara-gara. Mencari gara-gara itu bahkan telah disuarakan dengan terus terang berupa ancaman akan ada people power kalau capres yang diusungnya kalah.

Ancaman itu ancaman macan ompong. Rakyat tidak sebodoh itu. Suara inskonstitusional demikian itu tidak patut disuarakan siapa pun. Baik dan patut kiranya elite memberi contoh tentang jiwa besar, dada lebar, serta pikiran dan hati yang terbuka untuk mengakui kekalahan dan mengapresiasi kemenangan.



Berita Lainnya
  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.