Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Dampak negatif globalisasi kian terasa seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Awalnya, globalisasi berdampak positif memudahkan dalam pertukaran informasi dan pengetahuan. Namun kini, dampak positif dan negatif dari globalisasi turut mempengaruhi kehidupan masyarakat sehari-hari.
Globalisasi sendiri bisa diartikan sebagai proses di mana informasi, pengalaman sehari-hari dan ide menjadi standar di seluruh dunia. Dalam praktiknya, globalisasi tentu berdampak pada tatanan kehidupan bermasyarakat termasuk di Indonesia.
Dampak dari globalisasi itulah yang perlu diwaspadai karena tak melulu berpengaruh positif bahkan terkadang berdampak negatif.
Baca juga : Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$2 Miliar di Januari 2024
Di dunia modern saat ini, sangat sulit untuk tidak merasakan dampak dari globalisasi. Pasalnya, kehidupan modern yang kita jalani saat ini sangat erat kaitannya dengan globalisasi. Kamu dapat menyaksikan pengaruh globalisasi dalam sejumlah hal berikut ini:
Globalisasi dalam Bidang Ekonomi
1. Jual beli secara online melalui e-commerce.
2. Penggunaan kartu kredit yang sudah sangat umum dalam transaksi harian.
3. Penggunaan aplikasi dompet digital untuk berbagai transaksi termasuk transaksi perbankan.
4. Kebijakan impor dan ekspor yang semakin longgar di setiap negara.
5. Kemudahan transaksi internasional dengan adanya perdagangan bebas.
6. Kerjasama ekonomi dengan negara luar.
7. Produk luar negeri mulai menggeser eksistensi produk lokal.
Contoh Globalisasi dalam Bidang Pendidikan
1. Proses belajar mengajar mulai berbasis teknologi.
2. Kemudahan akses internet untuk menunjang aktivitas belajar dari mana saja.
3. Adanya program pertukaran pelajar dari dalam negeri dengan pelajar luar negeri.
Globalisasi dalam Bidang Politik
Baca juga : Transformasi Ekonomi Lingkungan: Menatap Masa Depan Berkelanjutan Indonesia
1. Organisasi internasional terbentuk dari gabungan beberapa negara.
2. Kerja sama dan hubungan internasional semakin terjalin erat.
3. Partisipasi aktif negara dalam politik internasional dan mewujudkan perdamaian dunia.
Globalisasi dalam Bidang Sosial Budaya
1. Budaya asing lebih sangat mudah masuk dan ditiru ke dalam negeri.
2. Gaya hidup masyarakat jadi lebih modern.
3. Tren mode internasional laris manis di masyarakat.
4. Masyarakat mulai meninggalkan pekerjaan di sektor agraris dan lebih menyukai pekerjaan di sektor industri.
5. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.
Baca juga : Bappenas: Dunia Meyakini Ekonomi Indonesia Kuat di Tahun Ini
Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa globalisasi sudah merasuki semua bidang kehidupan masyarakat. Hal tersebut tentunya berdampak negatif dan positif pada tatanan hidup bermasyarakat. Dampak negatif globalisasi tersebut contohnya seperti:
1. Menjamurnya Sikap Westernisasi
Seperti yang sudah disebutkan di atas, globalisasi memungkinkan informasi dapat menyebar dengan cepat tanpa tersaring sepenuhnya. Hal tersebut tentunya mengakibatkan perubahan sosial budaya secara internasional, termasuk di Indonesia.
Baca juga : Ganjar Kampanyekan Internet Gratis untuk Pelajar
Perubahan tersebut salah satunya adalah munculnya sikap westernisasi di masyarakat yang berupa sikap meniru budaya barat. Sikap meniru budaya barat tersebut cenderung memuja kebebasan dan individualisme yang melunturkan nasionalisme maupun rasa cinta terhadap budaya sendiri.
2. Meningkatnya Sikap Individualisme
Globalisme memunculkan sikap individualisme yang mementingkan diri sendiri dan menurunkan rasa peduli pada sesama. Bahkan kebiasaan gotong royong pun luntur karena pengaruh dari globalisasi yang pesat.
Sikap individualisme tersebut terlihat jelas di kota-kota besar, di mana segala bentuk informasi dapat diakses dengan cepat hingga respon respect antar orang yang sangat minim.
Baca juga : Nilai Ekspor November 2023 Turun Jadi US$22 Miliar
3. Ketimpangan Ekonomi Semakin Jelas
Dampak negatif globalisasi selanjutnya adalah ketimpangan ekonomi yang semakin jelas dari sebelumnya. Wilayah yang mengalami globalisasi tanpa diimbangi kepedulian sosial tentu berakibat pada ketimpangan perekonomian.
Akibatnya, pemilik modal besar akan menjadi semakin kaya, sedangkan masyarakat ekonomi menengah ke bawah semakin miskin.
Baca juga : PPI Dunia Kerja Sama dengan Platform Bio Link s.id
4. Kerusakan Lingkungan Merajalela
Pesatnya kerusakan lingkungan di sekitar kita sebagian besar disebabkan karena globalisasi. Globalisasi mendorong munculnya perusahaan-perusahaan yang menerapkan proses produksi tidak ramah lingkungan dan menghasilkan limbah.
Limbah hasil produksi tersebut tidak hanya merusak tanah dan air, tapi juga udara yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Pencemaran tanah, air dan udara tersebut pada akhirnya turut menjadi penyebab munculnya berbagai penyakit berbahaya. Termasuk gangguan pernapasan seperti asma, sesak napas dan TBC.
Baca juga : Mewaspadai Dampak Agresivitas Kebijakan Lingkungan Eropa terhadap Aktivitas Ekspor Indonesia
5. Ketergantungan Pada Negara Maju
Dampak negatif globalisasi kini sudah sangat terasa dalam sebuah negara, bukan sekadar skala individu lagi. Laju globalisasi yang cepat mendorong negara-negara berkembang untuk terus bergantung pada negara maju.
Ya, dalam realitanya, negara berkembang terus menjadi konsumen atau pasar produk industri negara maju sehingga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya sendiri.
Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Singapura Kuartal Ketiga Lampaui Perkiraan
6. Nilai Sosial di Masyarakat Memudar
Selain individualisme, globalisasi juga menyebabkan perubahan pada perilaku masyarakat. Banyak masyarakat yang menganut pola pikir konsumerisme, hedonisme hingga pragmatisme. Peran masyarakat dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan kedaulatan negara pun menurun secara pasif.
Hal tersebut kini menjadi tanggung jawab penuh polisi dan tentara karena minat masyarakat untuk turut serta di dalamnya semakin memudar. Demikian pula semangat kesetiakawanan sosial, gotong royong dan kepedulian berkurang sehingga banyak masyarakat yang berada dalam kondisi tersisihkan.
Baca juga : Perhutani Beri Dukungan untuk Green Youth Movement
7. Menyempitnya Jumlah Lapangan Pekerjaan
Dampak negatif globalisasi pun sangat terasa di dunia kerja di mana jumlah lapangan kerja yang tersedia kini semakin terbatas. Persaingan kerja pun kian ketat karena ikut campur tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia.
Hal tersebut membuat beban tenaga kerja lokal semakin besar karena harus bersaing dengan tenaga kerja asing di lahan yang terbatas.
Baca juga : Nilai Impor Indonesia pada Oktober 2023 Naik Jadi US$18,67 Miliar
Di samping dampak negatif globalisasi yang dirasakan saat ini, satu sisi globalisasi juga memberikan keuntungan. Sejumlah dampak positif globalisasi yang dapat dirasakan yakni:
Masyarakat yang Semakin Maju
Globalisasi memungkinkan teknologi dapat mudah masuk dan diterima oleh masyarakat. Masyarakat pun lebih mudah merasakan perkembangan teknologi yang kian meluas dan senantiasa diperbarui. Contohnya seperti mobil, motor, teknologi, gawai dan teknologi lainnya.
Baca juga : STEM+ Wonderlab Sebuah Inovasi Dunia Pendidikan Science dan Teknologi
Pasar Produk yang Luas
Globalisasi memungkinkan para pelaku industri untuk menjual produknya ke pasar luar negeri. Target pasar yang semakin luas dan didukung oleh sistem jual beli modern yang memudahkan setiap negara. Tentu saja hanya produk berkualitas tinggi yang bisa bersaing di pasar internasional tersebut.
Ruang Sosial yang Kian Terbuka
Baca juga : Meneropong Kebutuhan Jaringan Internet 5G di Indonesia
Teknologi menjadi jalan pintas untuk saling terhubung tanpa harus bertemu dan bertatap muka secara langsung. Kamu dapat bertukar kabar dengan mudah hanya dengan menggunakan fasilitas seperti media sosial, forum chat dan media lainnya secara online.
Pertukaran Budaya
Pertukaran budaya sudah menjadi hal yang sangat umum dijumpai berkat kemudahan akses informasi dari satu negara ke negara lainnya. Budaya asing pun mudah masuk ke suatu negara dan terserap dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga : 5 Pemuda Inspiratif Ini Terima Apresiasi 14th SATU Indonesia Awards 2023 dari Astra
Menanggapi Dampak Positif dan Dampak Negatif Globalisasi
Setelah mengetahui dampak-dampaknya, akan lebih baik bagi setiap individu untuk mengambil komitmen agar tidak terjebak dalam dampak negatif globalisasi. Salah satu caranya yakni dengan mengimplementasikan pengajaran agama dan etika dalam bermasyarakat yang intens dan sebaik-baiknya.
Selain itu, kamu juga perlu memilah-milah informasi maupun paham yang dapat dipercaya maupun yang perlu ditinggalkan. Selektif dalam mengadopsi kebiasaan budaya luar yang ingin diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dalam hal sosial budaya maupun ekonomi.
Baca juga : Industri Teknologi Israel Goyang Selama Perang dengan Hamas
Terakhir, untuk melawan dampak negatif globalisasi juga perlu meningkatkan semangat nasionalisme. Menerapkan nilai-nilai Pancasila seperti cinta produk lokal merupakan contoh langkah awal yang bisa kita ambil. Selain itu kamu juga perlu memperhatikan interaksi anak-anak dan gaya hidup yang diadopsi dari tontonan di internet.
DI tengah berkembangnya gaya hidup digital yang kian terintegrasi dengan perangkat audio, kebutuhan akan kualitas suara yang jernih, praktis, dan mendalam menjadi semakin penting.
Microsoft resmi mengumumkan bahwa dukungan untuk sistem operasi Windows 10 akan dihentikan mulai 14 Oktober 2025
Agenda ini menjadi wadah diskusi ilmiah dan kolaborasi lintas sektor, dengan melibatkan ilmuwan, akademisi, pembuat kebijakan, pelaku industri, serta mahasiswa dari berbagai negara.
Identitas digital bukan lagi menjadi sebuah opsi, tetapi suatu kebutuhan dasar.
Kukuh Kumara mengatakan bahwa tema Empowering the Future yang merupakan upaya kolaboratif untuk menciptakan pemahaman sekaligus mengedukasi masyarakat tentang teknologi terkini.
Ajang ini menghubungkan mahasiswa dan dunia industri dalam menjalin kerja sama di masa depan.
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKM ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved