Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

CEPA dengan Peru Dorong Peningkatan Ekspor Indonesia

M Ilham Ramadhan Avisena
11/8/2025 22:26
CEPA dengan Peru Dorong Peningkatan Ekspor Indonesia
Ilustrasi(Antara)

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan, perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) yang baru disepakati dengan Peru akan mendorong peningkatan ekspor sejumlah komoditas. Itu juga akan mendongkrak perdagangan Indonesia dengan Peru.

"Sekarang Januari-Juni ini sudah naik 35%. Kita harapkan (nanti) lebih, sekarang saja sudah 35%," ujarnya kepada pewarta di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8).

Adapun komoditas Indonesia yang kini terbuka untuk masuk ke pasar Peru di antaranya ialah tekstil dan produk tekstil, kendaraan bermotor, alas kaki, hingga mesin pendingin. Sejumlah komoditas itu dapat masuk setelah Indonesia-Peru CEPA rampung diratifikasi.

Adapun Budi menargetkan proses ratifikasi tersebut berjalan dengan cepat tanpa hambatan. Umumnya, proses ratifikasi perjanjian dagang seperti CEPA membutuhkan waktu hingga 12 bulan.

Karenanya, pararel dengan penandatanganan CEPA tersebut, pelaku usaha Indonesia dan pelaku usaha Peru mengadakan forum bisnis. "Kita optimalisasi CEPA ini, dengan pelaku usaha kita dan pelaku usaha Peru. Tadi juga sudah ada business forum di Kadin," tutur Budi.

Adapun nilai perdagangan Indonesia dengan Peru sejauh ini tercatat sebesar US$480 juta. Dari nilai dagang tersebut, Indonesia mencatatkan surplus US$181 juta. Budi berharap IP-CEPA dapat mendongkrak nilai dagang tersebut.

Sebelumnya, dalam konferensi pers, Presiden Republik Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra turut mengajak pelaku usaha di Indonesia untuk mendorong perdagangan kedua negara. Menurutnya, CEPA adalah bukti konkret dalam mendorong perdagangan yang lebih bebas dan memperkuat perekonomian.

"Peru telah menjadi salah satu eksportir buah segar dan superfood terbesar di dunia, seperti quinoa, maca, chia, dan blueberry, berkat kekayaan biodiversitas dan kondisi geografis yang mendukung budidaya produk bernutrisi tinggi. Konsumen Indonesia sudah menikmati anggur dan quinoa Peru, dan saya dengan senang mengumumkan bahwa blueberry Peru kini bisa masuk ke pasar Indonesia," tutur Boluarte. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya