Kemendag Dorong Kemitraan Ritel-UMKM di Hari Ritel Nasional 2025

Naufal Zuhdi
18/7/2025 02:17
Kemendag Dorong Kemitraan Ritel-UMKM di Hari Ritel Nasional 2025
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso terus mendorong sinergi ritel dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pola kemitraan.(MI/Naufal Zuhdi)

MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso terus mendorong sinergi ritel dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pola kemitraan. Ia menekankan, etalase-etalase di ritel modern berperan strategis untuk memperluas distribusi produk-produk UMKM sekaligus menjadi pembuktian kualitas produk-produk tersebut.

Budi menyampaikan hal ini saat meluncurkan 'Hari Ritel Nasional 2025' di kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (17/7), yang diinisiasi Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Mengangkat tema 'Kebangkitan Ritel: Bertumbuh Bersama UMKM, Bergerak ke Pasar Global', peluncuran ini menjadi awal dari rangkaian program Hari Ritel Nasional (HRN) 2025 yang akan berlangsung pada Juli–November 2025.

"Bagian dari pola kemitraan adalah ketika produk UMKM bisa masuk ke ritel modern. Selain menjadi contoh bahwa UMKM mampu berkontribusi, hal ini juga menunjukkan bahwa pola kemitraan dapat berjalan dengan baik. Syaratnya satu, UMKM kita harus mempunyai daya saing, karena kalau produknya memang tidak bagus, tidak akan terjual," kata Budi.

Selain menjadi cara memperluas pemasaran produk-produk UMKM, pola kemitraan ritel dengan UMKM juga dipandang sebagai langkah penting untuk mengamankan pasar dalam negeri. Jika konsumen Indonesia telah terbiasa memilih produk domestik, produk lokal dapat menjadi raja di pasar negeri sendiri.

"Kalau produk UMKM menguasai pasar dalam negeri, dengan sendirinya kita bisa mencegah produk-produk asing masuk ke dalam negeri. Produk-produk kita yang berdaya saing itu yang bisa mencegah masuknya produk-produk impor ke dalam negeri," ujar Budi.

Sejalan dengan semangat tersebut, Kemendag terus mendorong kurasi produk lokal, khususnya produk UMKM, agar memenuhi standar pasar domestik dan internasional. Untuk memperluas pasar ekspor, Kemendag memiliki program penjajakan bisnis (business matching) dengan 46 perwakilan perdagangan RI di 33 negara. Hingga kini, Kemendag telah memfasilitasi lebih dari 600 UMKM dan menghasilkan transaksi mencapai US$87 juta atau setara Rp1,3 triliun.

Ketua Pelaksana Hari Ritel Nasional 2025 Hans Harischandra Tanuraharjo menyampaikan, kemitraan UMKM dengan peritel nasional berkontribusi dalam memperkuat sistem ritel Indonesia. Menurutnya, kekuatan lokal dan UMKM adalah pondasi utama dalam ekosistem ritel indonesia yang inklusif dan berdaya saing.

"Melalui Hari Ritel Nasional, kami berharap tercipta kolaborasi yang lebih erat, saling mendukung, dan mempercepat proses transformasi digital serta inovasi di sektor ritel dan UMKM," sebut Hans.

Senada, Ketua Umum Aprindo Solihin juga mengapresiasi kolaborasi dengan Kemendag. Ia menyampaikan dukungan terhadap program HRN 2025 sebagai tonggak kebangkitan ritel nasional.

"UMKM bukan pelengkap pasar, melainkan jantung ekonomi Indonesia. Kemitraan UMKM dengan ritel modern menciptakan pasar lokal yang kuat, adil, dan inklusif yang mendorong kemajuan perekonomian nasional," pungkas Solihin. (Fal/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya