Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Imbas Efisiensi, Kemenpora Prioritaskan Dukungan Pelatnas untuk SEA Games

Dhika Kusuma Winata
13/2/2025 17:22
Imbas Efisiensi, Kemenpora Prioritaskan Dukungan Pelatnas untuk SEA Games
Menpora Dito Ariotedjo(MI/Widjajadi)

PROGRAM peningkatan prestasi olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) turut terdampak kebijakan efisiensi yang diberlakukan pemerintah. Kemenpora menyiasatinya dengan menetapkan prioritas tahun ini untuk persiapan ajang multievent yang paling dekat yaitu SEA Games.

Dalam rapat bersama Komisi X DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/2), Menpora Dito Ariotedjo mengungkapkan secara keseluruhan anggaran Kemenpora setelah efisiensi turun dari Rp2,33 triliun menjadi Rp1,03 triliun. Pemangkasannya sekitar 55,59%.

Untuk peningkatan prestasi olahraga yang semula alokasi awalnya sekitar Rp1,63 triliun setelah efisiensi menjadi Rp473,5 miliar. Sebab itu, prioritas dukungan untuk pelatnas akan fokus pada SEA Games.

Adapun multievent Asia Tenggara itu akan dihelat di Thailand pada akhir 2025. Dito menyampaikan Kemenpora akan lebih ketat dalam urusan pengiriman atlet untuk yang potensial menghasilkan prestasi terbaik.

"Dari (alokasi awal) Rp1,6 triliun itu kita membuat program pelatnas bisa jangka panjang lima tahun tapi dengan (anggaran) yang saat ini ada kita sesuaikan pelatnas hanya untuk persiapan di 2025 yaitu SEA Games," kata Menpora Dito.

Dia menyampaikan rencana Kemenpora untuk anggaran 2025 ini sebelum efisiensi sedianya juga untuk pendanaan pelatnas jangka panjang karena tahun depan akan ada Asian Games dan Asian Paragames serta persiapan Olimpiade dan Paralimpiade 2028. Hanya saja, dengan dilakukannya penghematan maka terdapat penyesuaian.

"Untuk olahraga prestasi ini memang sangat jauh jomplangnya. Perencanaan awal saat kita mendapatkan DIPA Rp2,3 triliun dan untuk prestasi olahraga Rp1,6 triliun itu kita menyiapkan program prestasi yang extravaganza," ucapnya.

"Contohnya untuk SEA Games kita akan mengirim atlet lebih banyak, tidak hanya yang berpotensi (medali). Dengan adanya efisiensi ini maka yang akan kita kirim lebih ketat seleksinya dan tidak jor-joran," imbuh Dito.

Meski begitu, Menpora meyakini efisiensi yang diberlakukan pemerintah bukan permanen untuk tahun-tahun ke depan. Dito memandang efisiensi juga sebagai adaptasi Kemenpora agar ke depan program yang digulirkan tidak ada kebocoran dan lebih berdampak.

"Efisiensi yang dilakukan hari ini bukan permanen atau selama lima tahun, ini hanya dilakukan tahun pertama. Menurut saya ini sebuah adaptasi yang dilakukan bersama tim di Kemenpora yang tujuan ke depannya bagus agar ke depan lebih detail lagi programnya betul-betul tepat sasaran, tidak ada kebocoran, dan berdampak," ucap Dito.

Selain program prestasi olahraga, sektor lainnya di Kemenpora seperti pengembangan industri olahraga dan pelayanan pemuda juga mengalami pemangkasan. Anggaran pelayanan pemuda dari alokasi Rp70,1 miliar menjadi Rp23,7 miliar sedangkan pengembangan industri olahraga dari Rp67,3 miliar menjadi Rp20 miliar.

Hanya program pembudayaan olahraga yang naik sedikit alokasinya dari Rp70,1 miliar menjadi Rp80 miliar. Dito menjelaskan kenaikan ini karena Kemenpora memandang program pembudayaan olahraga turut memberi dampak berganda (multiplier effect) secara sosial dan ekonomi di daerah-daerah.

Wakil Ketua Komisi X My Esti Wijayati menyatakan DPR memahami keterbatasan yang ada namun perhatian untuk program-program penting dinilai tetap perlu mendapat perhatian. Kemenpora diharapkan melakukan koordinasi lagi dengan Kemenkeu dan Bappenas terkait pendanaan yang belum tercakup.

"Kemenpora harus melakukan langkah terobosan agar program prioritas kepemudaan dan keolahragaan yang memiliki dampak nyata terhadap pengembangan pemuda serta prestasi atlet tetap terlaksana sejalan dengan kebijakan Asta Cita," kata My Esti. (Dhk/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya