Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEBULU tangkis spesialis ganda Indonesia Siti Fadia Ramadhanti mengaku menikmati bermain di dua sektor yaitu ganda putri dan campuran.
Menurut Fadia, bermain rangkap memberinya kesempatan untuk lebih memahami posisi-posisi yang harus diambil saat bertanding.
"Bisa bermain rangkap memberi saya banyak pengalaman, terutama dalam memahami posisi di lapangan. Pasangan saya juga sama-sama memiliki kemampuan bermain di belakang, melakukan smash, dan meng-cover area," ujar Fadia usai acara pemberian bonus dari PB Djarum di Jakarta, Rabu (5/2).
Kualitas permainan Fadia sebagai salah satu andalan sektor ganda Indonesia kembali terbukti dengan hasil positif di turnamen terakhir yang ia ikuti, yaitu Thailand Terbuka 2025.
Dalam turnamen yang berlangsung di Nimibutr Stadium, Bangkok, Thailand pada 28 Januari hingga 2 Februari itu, Fadia sukses meraih gelar juara di sektor ganda putri bersama Lanny Tria Mayasari.
Mereka berhasil mengalahkan pasangan tuan rumah Laksika Kanlaha/Phataimas Muenwong dengan skor 15-21, 21-13, dan 21-8.
Masih di turnamen yang sama, Fadia juga berhasil meraih posisi runner up di sektor ganda campuran berpasangan dengan Dejan Ferdinansyah.
Mereka kalah di final dari pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran dengan skor 21-19, 17-21, dan 13-21.
"Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik, terlepas dari siapa pasangan saya. Fokus saya adalah mencocokkan diri dengan pasangan dan
memberikan penampilan terbaik," kata Fadia.
Fadia mengakui bermain di dua sektor sekaligus membutuhkan stamina ekstra. Namun, dia merasa kondisinya lebih ditentukan oleh mental.
"Kondisi fisik sangat tergantung pada pikiran. Saya menikmatinya," tambahnya.
Mengenai motivasinya di Thailand Tebruka 2025, Fadia menyatakan tujuan utamanya adalah menunjukkan hasil dari kerja keras yang telah ia
lakukan selama latihan.
Kini, Fadia mempersiapkan diri untuk turnamen selanjutnya, termasuk Badminton Asia Mixed Team Championship 2025, yang akan digelar di Qingdao, Tiongkok pada 11-16 Februari.
Fadia juga siap dipasangkan dengan siapa pun karena baginya setiap pasangan memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan hasil terbaik.
"Saya siap bermain dengan siapa saja, karena setiap pemain pasti ingin memberikan yang terbaik. Saya akan berusaha semaksimal mungkin," pungkas Fadia. (Ant/Z-1)
Fajar/Fikri berhasi menang dua gim atas wakil tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 21-19, 21-17.
Ana/Tiwi harus mengakui keunggulan pasangan Jepang, Yuki Fukushima/Mayu Matsumura dalam dua gim langsung 14-21 dan 9-21.
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri kembali berjumpa lagi dengan Sabar Karyaman Gutama/M. Reza Pahlevi Isfahani.
Menurut Gregoria masih ada aspek yang perlu dibenahi, terutama dari sisi fokus di akhir gim.
Rehan mengungkapkan bahwa strategi menekan dengan tempo cepat menjadi kunci keberhasilan mereka.
Jafar/Felisha sukses menjejakkan kaki di perempat final Tiongkok Terbuka 2025 usai menyingkirkan wakil Denmark, Mads Vestergaard/Christine Busch, dua gim langsung.
Di babak utama Thailand Terbuka, Bobby/Melati akan berhadapan dengan unggulan ketiga asal Tiongkok, Guo Xin Wa/Chen Fang Hui, yang menempati peringkat enam dunia.
Ester menang dua gim langsung dengan skor 21-12 dan 21-15 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Rabu (22/5).
Ana/Tiwi dikalahkan oleh pasangan tuan rumah, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Bagas/Fikri harus mengakui keunggulan pasangan veteran Korea Selatan (Korsel) Kim Gi Jung/Kim Sa Rang melalui dua gim langsung 20-22 dan 13-21.
Pasangan berjuluk The Daddies itu harus mengakui keunggulan pasangan Taiwan Chiang Chien-Wei/Wu Hsuan-Yi melalui dua gim langsung, 15-21 dan 16-21.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved