Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
IGA Swiatek menepis kekhawatiran tentang kebugaran fisiknya menjelang Australia Tebruka, setelah menanggung beban saat membantu Polandia melaju ke final United Cup untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
Sepanjang United Cup, Swiatek menorehkan empat kemenangan, termasuk kemenangan fisik yang intens atas semifinalis Amerika Serikat (AS) Terbuka Karolina Muchova, petenis Inggris Katie Boulter, dan petenis peringkat 6 dunia Elena Rybakina.
Di final, Swiatek kalah 6-4 dan 6-4 dari petenis peringkat tiga dunia Coco Gauff dalam pertarungan sengit. Tim AS menyapu bersih pertandingan,
mengalahkan Polandia 2-0 untuk memenangi gelar United Cup kedua mereka.
"Saya senang sekali, karena saya juga bermain melawan beberapa petenis hebat," kata Swiatek, dikutip dari WTA, Senin (6/1).
"Saya mampu bermain melawan kedua petenis yang sangat hebat."
"Coco juga bermain dengan sangat baik, dan dia pasti membaik. Namun secara keseluruhan saya sangat senang dengan minggu ini. Saya merasa hal-hal yang saya kerjakan benar-benar membaik," lanjut petenis peringkat dua dunia itu.
Swiatek membutuhkan dua waktu jeda medis yang jarang terjadi untuk masalah kaki bagian atas. Yang pertama terjadi dalam duelnya yang berlangsung hampir tiga jam dengan Katie Boulter di perempat final. Yang kedua terjadi sebelum ia melakukan servis untuk bertahan dalam pertandingan melawan Gauff.
"Volume di awal turnamen khususnya cukup besar, tetapi sejujurnya, semuanya baik-baik saja," ujar Swiatek.
Meski kecewa dengan hasil di laga final, Swiatek menikmati tim Polandia yang bertanding di United Cup. Tahun ini, skuad Polandia menyertakan teman masa kecilnya, No.128 Maja Chwalinska, yang menyumbangkan poin di nomor ganda campuran dan akan bermain di turnamen kualifikasi di Australia Terbuka.
Chwalinska mampu membantu Swiatek meredakan ketegangan pertandingan yang penuh tekanan, dengan bercanda memegang kantong es di kepalanya dan melontarkan lelucon dari bangku cadangan.
"Saya membutuhkan energi dan saya juga perlu menjauhkan diri dari semua yang terjadi. Yang pasti, Maja mampu memberi saya itu. Lucu sekali," ungkap Swiatek.
"Ada alasan mengapa kami memenangi semua turnamen junior dan Fed Cup Junior (bersama-sama), dan semuanya. Dia berpura-pura bukan teman saya, padahal sebenarnya dia teman saya."
"Jadi yang pasti, bukan hanya dari Maja, tetapi seluruh tim, saya rasa dukungannya luar biasa. Kami sangat menghormati satu sama lain
sehingga kami benar-benar bersama di sini, tidak peduli siapa yang bermain," imbuh petenis berusia 23 tahun itu.
Saat ini, fokus Swiatek beralih ke Melbourne. Dia mencapai semifinal Grand Slam lapangan keras pertamanya di Australia Terbuka pada 2022, tetapi belum pernah maju melewati babak 16 besar sejak itu.
Tahun lalu, setelah menang 5-0 di United Cup, dia tersingkir lebih awal di Australia Terbuka setelah kalah dari Linda Noskova di babak ketiga.
"Minggu ini dan Australia Terbuka adalah cerita yang berbeda," tegas Swiatek.
"Jadi, saya akan tetap melakukan semuanya selangkah demi selangkah dan melanjutkan pekerjaan yang telah saya lakukan," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Kejurnas Tenis Junior TDP-IMTC Piala Bupati Karawang digelar pada 12-15 Juli dan Piala Kajari Karawang digelar pada 17-21 Juli 2025.
Kejurnas diikuti 200 petenis dari 65 kabupaten/kota di Indonesia dengan mempertandingkan 22 kategori.
Raducanu kembali tampil solid saat menghadapi Osaka yang merupakan petenis asal Jepang.
Fritz, petenis peringkat empat dunia, tampil dominan dalam laga perdananya sejak tersingkir di semifinal Wimbledon oleh Carlos Alcaraz awal bulan ini.
Venus Williams dijadwalkan turun di nomor tunggal, Selasa (22/7) malam waktu setempat, melawan sesama petenis AS, Peyton Stearns, di laga utama DC Terbuka.
Di usia 45 tahun, Venus Williams masih mencari alasan untuk berkompetisi, mendapatkan wild card untuk edisi ke-13 dari ajang yang digelar di Rock Creek Park tersebut.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Untuk pertama kalinya Iga Swiatek berhasil menjuarai Wimbledon.
IGA Swiatek menyemai asa untuk meraih gelar pertama di Wimbledon edisi 2025. Petenis Polandia itu berharap bisa merengkuh trofi perdana di turnamen grand slam rumput.
IGA Swiatek akhirnya menembus semifinal Wimbledon untuk pertama kalinya usai menaklukkan unggulan ke-19, Liudmila Samsonova, dengan skor 6-2, 7-5.
Bencic lolos dari perempat final setelah mengalahkan petenis remaja Rusia Mirra Andreeva dengan skor 7-6 (7-3) dan 7-6 (7-2).
Swiatek untuk pertama kalinya akan bisa tampil di babak empat besar Wimbledon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved