Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMBALAP Jorge Martin sadar akan tantangan besar yang akan dihadapinya bersama Aprilia di MotoGP 2025. Targetnya bukan untuk mempertahankan gelar juara.
Pembalap Spanyol itu akan menjadi salah satu fokus perhatian utama setelah memenangkan gelar 2024 melawan Francesco Bagnaia, tetapi ia tidak akan bisa mempertahankan gelarnya di atas Desmosedici.
Setelah tidak dapat bergabung dengan tim resmi Ducati, pembalap asal San Sebastian de los Reyes itu memutuskan untuk memulai fase baru sebagai pembalap pabrikan untuk Aprilia.
Ia melakukan debutnya pada tes pascamusim terakhir di Barcelona, dengan perasaan yang baik di atas RS-GP, yang akan dikendarainya bersama Marco Bezzecchi.
Beralih dari kandang Ducati yang dominan ke Aprilia di posisi ketiga konstruktor dan lebih dekat dengan konsesi, Martinator sadar harus bekerja keras. Ia pun menetapkan target realistis dengan tak mau berharap muluk di fase awal.
Dalam sebuah wawancara dengan siniar YouTube 'Tengo un Plan', pembalap #89 menjelaskan bagaimana ia mendekati musim 2025 dan mengapa tujuan utamanya bukan untuk menjadi juara dunia lagi.
"Jika saya tetap di Ducati, tujuannya akan tetap sama, melakukan yang terbaik. Tapi jelas, mengincar kemenangan, karena saya siap untuk itu. Sekarang, saya tidak tahu. Saya tak tahu bagaimana motor baru ini bekerja," kata Martin dilansir dari Motorsport, (26/12).
"Tantangannya sangat besar, karena saya mengendarai motor yang saya tidak tahu apakah itu kedelapan atau kesembilan (di klasemen pembalap, ketujuh dengan Maverick Vinales), melawan motor yang telah meraih posisi pertama, kedua, ketiga, dan keempat, yaitu Ducati."
"Jadi tentu saja, untuk membawa Aprilia dan membawanya ke grup tidak akan mudah, dan saya tahu itu. Jadi, tujuan saya sama sekali bukan untuk memenangkan Kejuaraan Dunia tahun ini."
Namun, Martin tidak menutup pintu untuk masa depan, dan akan fokus untuk mengambil langkah ke depan.
"Seperti yang saya katakan, untuk memberikan yang terbaik dari diri saya. Mari kita lihat di mana posisi kita dan bagaimana kita memulai tahun ini. Kemudian, cobalah untuk memperbaikinya. Jika saya memulai dengan posisi kelima dan akhirnya memenangkan balapan, saya akan sangat bangga. Atau posisi kedua."
"Yang penting adalah melangkah maju. Mungkin pada 2026, saya bisa berpikir lebih banyak tentang itu, tentang mencoba memperjuangkan kejuaraan. Tapi saat ini adalah tentang bagaimana saya, melakukan yang terbaik dan kemudian kita lihat apa yang akan terjadi," tutupnya. (Z-6)
PROSES pemulihan Jorge Martin dari cedera yang dideritanya terus menunjukkan perkembangan positif.
Marc Marquez kini unggul 68 poin dari adik kandungnya sendiri, Alex Marquez dari Gresini, yang gagal finis di Assen karena terjatuh, di puncak klasemen MotoGP.
Cedera Jorge Martin bermula dari patah tulang akibat insiden terpisah yang memaksanya absen pada tiga putaran pembuka musim ini.
Marc Marquez mengklaim kemenangan di GP Belanda setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 40 menit 14,072 detik, hanya selisih 0,6 detik dari pembalap Aprilia Racing Marco Bezzecchi
Marc Marquez mengikuti sesi Sprint Race GP Belanda dengan kondisi tidak maksimal karena mengalami dua kecelakaan di sesi latihan, Jumat (27/6).
Marc Marquez menjadi yang tercepat di sesi Sprint Race GP Belanda di Sirkuit Assen setelah mencatatkan waktu 20 menit 02,150 detik.
PEMBALAP Ducati, Marc Marquez, tampil luar biasa di sprint race MotoGP Belanda 2025.
Marquez unggul cukup meyakinkan atas Maverick Vinales.
Pencapaian ini menandai pole position ke-100 sepanjang karier Marquez di dunia MotoGP.
Alex Marquez merasa motornya belum mendapat pembaruan dari Ducati.
Sesuai regulasi, Ducati hanya diizinkan melakukan satu kali pembaruan aerodinamika untuk setiap musim.
Marquez kembali menegaskan dominasinya di Sirkuit Aragon dengan mencetak kemenangan ketujuhnya di lintasan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved