Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PERFORMA Fabio Quartararo kembali terganggu oleh masalah bahan bakar di MotoGP Emilia Romagna di Misano dan di Motegi, Jepang akhir pekan kemarin.
'El Diablo' kembali mengalami masalah di bagian akhir dan hanya bisa finis di urutan kedua belas, sebagai yang terbaik di Jepang pada hari itu. Dengan demikian, dia menutup akhir pekan yang sulit di balapan kandang Yamaha, diperparah dengan masalah bahan bakar.
"Ini tidak bisa diterima, dua kali dalam tiga balapan. Sudah cukup buruk bahwa kami mengalami masalah akhir pekan ini, tetapi kehabisan bahan bakar di atas itu agak konyol. Kami harus mencari tahu mengapa lampu dasbor tak menyala, mengapa strategi kami tak berhasil," kata Quartararo mengutip Motorsport, Selasa (8/10).
Baca juga : Jelang GP Jepang, Fabio Quartararo Sebut Yamaha Alami Peningkatan
Quartararo kemudian menjelaskan strategi bahan bakar Yamaha, bagaimana sistem peringatan motor seharusnya bekerja dalam kasus ini. Akan tetapi hal tersebut tidak bekerja saat balapan di Jepang.
"Saya harus melakukan dua putaran dengan peta mesin 1, dan kemudian saya berganti. Jika lampu hijau, saya bisa memacu lagi (menggunakan peta yang lebih agresif), jika kuning saya harus turun lagi, dan jika merah saya harus turun lagi," sebutnya.
"Tapi, saya selalu mendapat lampu hijau, jadi Anda tidak melihat peringatan apa pun. Di Misano, saya masih mendapat lampu, hanya saja tidak pernah turun (masih hijau). Tapi di sini, saya tak mendapat lampu."
Baca juga : Soal Bergabungnya Jack Miller ke Yamaha, Fabio Quartararo: Kami bukan Teman!
"Jika mereka tak menunjukkannya pada saya, rasanya seperti masuk tanpa tahu. Terserah saya untuk mengaturnya, dengan instruksi yang diberikan tim kepada saya, tetapi belum ada. Katakanlah instruksi itu tidak berhasil."
Masalah-masalah tersebut menambah akhir pekan yang buruk, yang tidak menyenangkan bagi sang pembalap. Apalagi ia masih berhadapan dengan problem cengkeraman ban yang makin parah di Motegi.
"Akhir pekan yang sulit. Saya tidak bisa menemukan cengkeraman sejak awal. Itu adalah bencana besar. Kami tidak mengerti mengapa, (level kami) terlalu bergantung pada lintasan dan bukan pada motor. Anda bisa melihat perbedaannya. Hanya KTM yang mampu sedikit menahan Ducati. Kami finis 30 detik di belakang pemimpin klasemen," tuturnya.
Baca juga : Duet Pembalap Yamaha Siap Bangkit di GP Austria
"Jelas bahwa kami tahu bahwa, bahkan jika kami membandingkan diri kami denganHonda, kami jelas memiliki masalah cengkeraman. Mereka jauh lebih baik dari kami dalam hal itu. Namun, saya tidak mengira akan sejauh itu."
"Bahkan, di lap kedua balapan, dibandingkan dengan yang lain, sepertinya mereka memiliki ban baru dan kami memiliki ban yang sudah sangat usang. Itulah yang sangat sulit untuk dipahami, mengapa ada perbedaan yang begitu besar."
Lebih buruk lagi, pembalap asal Prancis ini mengalami balapan yang panjang karena Yamaha adalah motor yang sangat menguras tenaga karena kekurangannya.
"Saya mati. Di tengah balapan, lengan saya sudah tidak bisa digerakkan dan seluruh tubuh saya terasa sakit. Itu juga karena cengkeraman yang kami miliki. Begitu Anda tidak memiliki cengkeraman, motor tidak akan berubah arah, bahkan saat mengerem. Motor tidak berhenti dan Anda terus melaju," pungkasnya. (Z-6)
Marc Marquez kini unggul 68 poin dari adik kandungnya sendiri, Alex Marquez dari Gresini, yang gagal finis di Assen karena terjatuh, di puncak klasemen MotoGP.
Cedera Jorge Martin bermula dari patah tulang akibat insiden terpisah yang memaksanya absen pada tiga putaran pembuka musim ini.
Marc Marquez mengklaim kemenangan di GP Belanda setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 40 menit 14,072 detik, hanya selisih 0,6 detik dari pembalap Aprilia Racing Marco Bezzecchi
Marc Marquez mengikuti sesi Sprint Race GP Belanda dengan kondisi tidak maksimal karena mengalami dua kecelakaan di sesi latihan, Jumat (27/6).
Marc Marquez menjadi yang tercepat di sesi Sprint Race GP Belanda di Sirkuit Assen setelah mencatatkan waktu 20 menit 02,150 detik.
Marquez unggul cukup meyakinkan atas Maverick Vinales.
Yamaha kembali menghadirkan inovasi dalam dunia audio profesional dengan peluncuran dua sistem PA portabel terbaru: STAGEPAS 1K mkII dan STAGEPAS 200 BTR
Pembalap Yamaha Fabio Quartararo mencatat hattrick pole position pada MotoGP musim ini. Pembalap asal Prancis itu menjadi yang tercepat pada sesi kualifikasi GP Inggris.
Pembalap Fabio Quartararo menyebut Yamaha sedikit melakukan perubahan dengan motornya selepas gelaran Grand Prix Qatar.
Fairing baru membuat Quartararo semakin cocok dengan tunggangannya.
Event ini mengajak para awak media, blogger, vlogger, komunitas dan konsumen umum untuk kumpul dan riding bersama menggunakan motor NMAX kesayangan mereka.
Dengan kata lain, motor matik memiliki transmisi otomatis yang memungkinkan pengendara untuk fokus pada akselerasi dan pengereman tanpa perlu khawatir mengatur perpindahan gigi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved