Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PON 2024: Aceh Ingin Jadi Tuan Rumah yang Baik

Dhika Kusuma Winata
21/8/2024 18:10
PON 2024: Aceh Ingin Jadi Tuan Rumah yang Baik
PON 2024.(DOK PON 2024)

PANITIA Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XXI/2024 Wilayah Aceh menjamin tak ada kewajiban khusus sehubungan dengan syariat Islam yang berlaku di Aceh terkait penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan itu. Wakil Ketua Harian II PB PON XXI Aceh, Iskandar, menyebut provinsi berjuluk Serambi Mekkah itu terbuka menerima semua atlet dan tamu yang datang.

"Kami menjamin Aceh menjadi tempat bagi semua kalangan, bagi semua warga negara," kata Iskandar dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9, Rabu (21/8).

"Masalah perbedaan (terkait) agama, tentu saja yang tidak menganut agama Islam tidak menggunakan pakaian yang (sifatnya) harus, seperti berjilbab. Bagi kami sendiri bukan hal yang baru. Kami tidak menjadikan ini sebagai sekat-sekat untuk membedakan satu sama lain," tambahnya.

Baca juga : Atlet mulai Berdatangan di Aceh untuk Persiapan PON 2024

Menurut Iskandar, Aceh ingin memberikan kesan terbaik sebagai tuan rumah yang siap dari sisi infrastruktur maupun sosial serta budaya. Dia menegaskan Aceh terbuka bagi semua kalangan baik itu para atlet, ofisial, hingga para wisatawan yang akan menghadiri gelaran PON.

Aceh bertekad menjadikan PON 2024 sebagai momentum unjuk kemajuan setelah setelah konflik masa lalu dan rekonstruksi pascabencana tsunami.

Iskandar menyampaikan secara keseluruhan masyarakat Aceh siap dengan kedatangan ribuan tamu dari berbagai daerah. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dan masyarakat adat Aceh.

Baca juga : Dua Atlet Anggar Sulawesi Tengah Kunci Tiket PON 2024

Terkait perlombaan, kata Iskandar, akan ada 43 disiplin cabang olahraga yang dilangsungkan di Aceh. PB PON Aceh dan KONI sudah menjamin semua pertandingan akan berlangsung dengan lancar. Cabor-cabor yang dimainkan di Aceh sudah dipastikan sesuai dengan kekhasan lokal.

"Sudah kami perhitungkan dengan KONI, tidak ada yang berpotensi membuat olahraga itu menjadi tidak sebagaimana mestinya. Masyarakat Aceh hari ini adalah masyarakat terbuka yang menerima segala perbedaan dan juga tamu tamu yang datang akan sangat mengerti Aceh adalah tempat yang sudah berkembang maju," jelasnya.

"Kami berkomitmen untuk menerima semua tamu dari semua kalangan, dari agama apa pun. Kami ingin Aceh sebagai tempat yang berkesan," tukas Iskandar. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya