Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tiongkok Serukan Lebih Banyak Tes Doping kepada Atlet AS

Budi Ernanto
08/8/2024 19:01
Tiongkok Serukan Lebih Banyak Tes Doping kepada Atlet AS
Ilustrasi.(AFP/PEDRO PARDO)

BADAN Anti-Doping Tiongkok (CHINADA) menyerukan lebih banyak tes doping pada atlet Amerika Serikat, menyusul kedua negara yang kini memimpin klasemen medali sementara Olimpiade Paris 2024 yang saling menaruh kecurigaan satu sama lain.

Seperti dilansir dari Antara, pihak berwenang kedua negara saling serang sejak investigasi media pada bulan April menemukan 23 perenang Tiongkok dinyatakan positif menggunakan zat terlarang sebelum Olimpiade Tokyo 2020, tetapi masih diizinkan untuk bertanding.

Mereka tidak dihukum karena Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menerima argumen otoritas Tiongkok bahwa hasil positif tersebut disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi.

Baca juga : Atlet Tiongkok Zheng Haohao, Peserta Paling Muda di Olimpiade 2024

Pengungkapan tersebut menimbulkan kritik luas terhadap WADA, khususnya dari Amerika Serikat, yang membuat Tiongkok marah dan menuduh badan pengatur global tersebut menutup-nutupi.

CHINADA pun merespons dalam sebuah pernyataan bahwa ada alasan untuk mencurigai adanya masalah doping sistemik untuk track and field Amerika Serikat.

CHINADA mengutip kasus pelari Amerika Erriyon Knighton, yang dites positif menggunakan zat terlarang pada bulan Maret tetapi diizinkan untuk bertanding di Paris setelah seorang arbiter independen memutuskan bahwa hasil tersebut kemungkinan berasal dari daging yang terkontaminasi.

Baca juga : Kasus Doping Pertama Ditemukan di Olimpiade Paris 2024

CHINADA bertanya mengapa Badan Anti-Doping AS (USADA) tampaknya tidak menemukan lebih banyak hasil tes positif untuk zat tersebut, yang merupakan steroid yang banyak digunakan pada ternak, di antara atlet Amerika atau memperingatkan mereka tentang risiko kontaminasi.

Sementara itu, AS berada di puncak klasemen medali Olimpiade dengan 27 medali emas, tepat di atas Tiongkok dengan 25 medali.

Tiongkok memasukkan 11 perenang yang terlibat dalam skandal doping dalam tim Olimpiade Paris mereka. Perenang Tiongkok meraih 12 medali dengan rincian dua emas, tiga perak, dan tujuh perunggu. CHINADA mengatakan pada bulan Juni bahwa mereka tidak akan pernah menyetujui permintaan AS untuk merilis rincian penyelidikan mereka terhadap 23 perenang tersebut. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya