Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
IKATAN Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI) mendukung keputusan Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga yang memutuskan mengirim 31 cabang olahraga ke SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam berdasarkan data dan track record prestasi cabang olahraga dan atlet.
"Saya setuju 100 persen, sebenarnya walaupun tidak alasan efisiensi dan sebagainya, pengiriman atlet Indonesia ke luar negeri memang harus selektif. Supaya memang ada kebanggaan khusus untuk atlet yang mewakili negara ke luar negeri," kata Ketua Umum ISORI Syahrial Bakhtiar dalam keterangan resmi yang diterima media.
Menurut dia, pengiriman atlet ke kejuaraan di luar negeri berbasis data dan track record prestasi cabang olahraga dan atlet juga sebagai implementasi dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan.
Disamping itu, lanjut dia, pemerintah melakukan efisiensi pengiriman atlet ke SEA Games Vietnam juga karena keterbatasan anggaran karena difokuskan untuk pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi COVID-19.
"Harapan kami juga bisa berdampak lebih baik pada pelayanan atlet juga. Penghargaan terhadap mereka pun harus lebih baik sehingga memotivasi atlet yang bertanding di SEA Games. Apalagi bisa main di level yang lebih tinggi. Jadi saya mendukung SEA Games dijadikan sebagai ajang latih tanding menuju Asian Games dan Olimpiade,” kata Syahrial menambahkan.
Baca juga : Persiapan Pekan Olahraga Sudah 60%, 2 Venue Cabor Belum Rampung
Selain itu, Syahrial melanjutkan, jika pada level SEA Games atlet tidak berprestasi maka bisa dipastikan akan kesulitan di level lebih tinggi seperti Asian Games dan Olimpiade. Untuk itu pihaknya mendorong agar atlet berbenah diri dengan berlatih, ekosistem olahraga diperbaiki, pembinaan di masing-masing cabang olahraga ditingkatkan.
“Memang bukan masanya lagi kita melihat SEA Games kita kirim kontingen banyak-banyak. Banyak boleh, tapi harus berprestasi,” kata Syahrial menegaskan.
Syahrial mengapresiasi pembentukan tim review PPON Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang terdiri dari akademisi, praktisi, Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
“Menurut saya sudah seharusnya ada tim independen yang bisa melihat sejauh mana sebenarnya prestasi atlet yang harus dikirim,” kata Syahrial lagi.
Terkait dengan target prestasi di SEA Games, ISORI berharap Indonesia bisa meraih hasil maksimal karena atlet yang dikirim berdasarkan treck record masing-masing. Di sisi lain, Indonesia dalam sejarahnya beberapa kali menjadi juara umum kejuaraan multi event terbesar di Asia Tenggara itu. (Ant/OL-7)
Desa Sejahtera Astra Pandeglang melepas ekspor perdana 5.000 ekor ikan mas sinyonya ke Vietnam, Minggu (31/5) pekan lalu.
Media Prancis mencoba mengupas video saat Presiden Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron tiba di Vietnam
Di Singapura, lonjakan kasus tercatat namun masih berada dalam pola musiman yang lazim terjadi setiap tahun.
Kemenkes juga terus mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan dasar seperti mencuci tangan, menggunakan masker saat batuk atau pilek,
Departemen Kesehatan Kota Ho Chi Minh belum lama ini meminta rumah sakit untuk meningkatkan pemeriksaan dan memberlakukan lagi kewajiban menggunakan masker.
Ratu Kecantikan dan influencer Vietnam, Nguyen Thuc Thuy Tien ditangkap atas dugaan penipuan konsumen.
Pembangunan kepemudaan bukanlah isu sektoral yang dapat diselesaikan oleh satu institusi saja melainkan lintas sektoral.
Anggi Wahyuda ingin mewujudkan impian besarnya untuk mencapai Everest Base Camp.
Kemenpora akan menggelar seleksi nasional untuk menentukan atlet-atlet terbaik yang akan mewakili Indonesia di SEA Games 2025.
Kemenpora membentuk Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga yang bertujuan mengembangkan olahraga industri di Indonesia seperti One Pride MMA.
Karena anggaran berasal dari APBN, maka perlu ada pengawasan bersama antara pemerintah dan cabang olahraga sebagai penerima dana.
ISSI akan memanfaatkan dana yang digelontorkan pemerintah untuk mempersiapkan atletnya ke dua ajang besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved