Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KETUA Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI) Syahrial Bakhtiar mendukung keputusan Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) yang memutuskan mengirim 31 cabang olahraga di SEA Games 2021 di Vietnam dengan berdasarkan data dan track record prestasi federasi dan atlet. Hal itu sekaligus sebagai implementasi dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan.
Disamping itu, pemerintah melakukan efisiensi pengiriman atlet karena keterbatasan anggaran karena difokuskan untuk pemuliahn ekonomi nasional pasca pandemi covid-19.
“Saya sangat setuju 100%, sebenarnya walaupun tidak alasan efisiensi dan sebagainya. Pengiriman atlet kontingen Indonesia ke luar negeri memang harus selektif. Supaya memang ada kebanggaan khusus untuk atlet yang mewakil negara keluar negeri. Sehingga dengan jumlah yang tidak besar (banyak). Tapi mereka diperkirakan akan mendapat medali sesuai dengan mekanisme yang dilakukan oleh tim review,” kata Prof. Syahrial Bakhtiar saat diwawancarai, Jumat (8/4).
Menurutnya, dengan adanya proses seleksi yang ketat berdasarkan data dan treck record, maka atlet yang berangkat keluar negeri mewakili Indonesia memiliki kebanggaan tersendiri. “Karena tidak semua orang bisa pergi bertanding ke luar negeri,” ujarnya.
Baca juga: Pilihan Olahraga yang Cocok saat Bulan Puasa
Dengan demikian, diharapkan pelayanan terhadap atlet menjadi lebih baik dan penghargaan terhadap mereka pun lebih baik. Sehingga memotivasi semua atlet untuk bertanding di SEA Games. Apalagi bisa main di Asian Games dan olimpiade. Jadi saya mendukung sekali sepantasnya event SEA Games dijadikan sebagai ajang latih tanding menuju Asian Games dan Olimpiade,” jelasnya.
Selain itu, Syahrial jika di SEA Games saja tidak bisa meraih prestasi, maka bagaimana dengan Asian Games dan Olimpiade, event olahraga yang diikuti lebih banyak negara. Dengan demikian, dia pun mendorong agar atlet berbenah diri dengan berlatih, ekosistem olahraga diperbaiki, pembinaan di masing-masing cabang olahraga ditingkatkan.
“Memang bukan masanya lagi kita melihat SEA Games kita kirim kontingen banyak-banyak. Banyak boleh, tapi harus berprestasi,” bebernya.
Syahrial pun mengapresiasi pembentukan tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang terdiri dari akademisi, praktisi, KONI dan KOI untuk mereview cabang olahraga sehingga bisa berprestasi.
“Menurut saya sudah seharusnya ada tim independen yang bisa melihat sejauh mana sebenarnya prestasi atlet yang harus dikirim,” katanya. Pada SEA Games nanti, Syahrial berharap Indonesia bisa menjadi juara umum karena atlet yang dikirim berdasarkan treck record masing-masing.
Disisi lain, Indonesia dalam sejarahnya beberapa kali menjadi juara umum sekitar tahun 1979-1999 di SEA Games. “Kalau SEA Games ini gak juara umum ya kita menurun. Karena kita sudah beberapa kali pernah juara umum,” harapnya.[]
PON Beladiri 2025 merupakan ajang inovatif yang diinisiasi KONI untuk mewadahi cabang olahraga beladiri non-Olimpiade yang belum memiliki tempat di PON reguler.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengoptimalkan perfoma atlet guna meraih prestasi optimal pada SEA Games ke-33 Thailand 2025.
SEA Games 2025 Thailand hanya mempertandingkan lima nomor esports, yakni Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB), Arena of Valor, FC Online, dan Free Fire.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Hingga saat ini sudah ada 16 atlet pelatnas untuk tampil di ajang SEA Games 2025.
Para atlet esports itu akan mewakili Indonesia di nomor Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) putra dan putri, Free Fire dengan dua tim perwakilan, serta FC Online.
Cucun Ahmad Syamsurijal membuka ajang International Horseback Archery Alliance (IHAA) World Kids Championship 2025
ACARA tinju selebritas Superstar Knockout (SKO) akan kembali digelar dengan volume ketiganya pada 9 Agustus mendatang di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan, Jakarta.
Pencarian bibit bulu tangkis muda bakal lebih selektif karena juga terdapat kriteria spesifik yang diprioritaskan yaitu postur yang ideal.
PERTUMBUHAN akademi esports di Indonesia menunjukkan tren positif dan menjadi faktor penting dalam mencetak generasi baru atlet esports profesional.
Para atlet yang menekuni nomor boulder telah banyak mempelajari tipe jalur yang lazim digunakan dalam kompetisi internasional.
Megawati Hangestri, yang sebelumnya absen dari AVC Nations Cup 2025 karena akan melangsungkan pernikahan, kini telah dipastikan akan kembali memperkuat timnas Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved