Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Seleknas PBSI Didorong Jadi Pemerataan Bakat Pebulutangkis Tanah Air 

Akmal Fauzi
15/1/2022 19:00
Seleknas PBSI Didorong Jadi Pemerataan Bakat Pebulutangkis Tanah Air 
Logo PBSI(Dok. PBSI)

PERSATUAN Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) rampung menggelar seleksi nasional (Seleknas) untuk menyaring bakat baru yang akan masuk ke pusat pelatihan nasional (pelatnas). Diikuti 397 peserta dari 27 provinsi, proses seleknas menjadi bagian pemerataan bakat pebulutangkis Tanah Air. 

Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna mengatakan, proses seleknas yang digelar sejak 10-15 Januari menjadi bukti pengembangan bakat saat ini sudah merata. Seleknas dibuat dengan sangat fair play dan sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku. Seleknas menggunakan sistem round robin dan pembagian grup. 

"Sebelumnya hanya diikuti delapan provinsi. Ada semacam kritik nanti bisa didominasi oleh peserta dari Jawa, tetapi kenyatannya tidak. Ada Kalimantan Selatan masuk final dan ini memberikan gambaran dengan pembinaan baik itu bakatnya merata. Tinggal bagaimana kami membuat strategi pengembangan bakatnya," kata Agung saat menyaksikan partai final Seleknas di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (15/1). 

Para juara secara otomatis akan masuk ke Pelatnas PBSI. Namun, kata Agung, tidak menutup kemungkinan, peserta yang gagal juara bisa ditarik ke pelatnas karena dinilai mempunyai bakat yang bisa dikembangkan. 

"Tidak menutup kemungkinan untuk memberikan penilaian terhadap talenta karena para pelatih memantau dipimpin Binpers (Bidang Pengembangan Prestasi PBSI). Mungkin ada yang tidak juara, tapi ada kesempatan kedua, 'oh ini talenta bagus untuk dikembangkan', mereka akan diberi kesempatan," kata Agung. 

Seleknas itu juga termasuk dalam bagian promosi dan degradasi tim bulu tangkis Indonesia pada tahun ini. Agung mengatakan, proses promosi dan degradasi pemain di Pelatnas PBSI sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tata kelola serta pembinaan bulu tangkis Tanah Air. 

Setelah dievaluasi secara menyeluruh, barulah kemudian diputuskan, yakni tetap bertahan atau terdegradasi. 

"Degradasi dan promosi biasa saja, mereka yang terdegradasi nantinya diserahkan ke klubnya. Akhir bulan ini akan di buat SK (promosi dan degradasi)," kata Agung. 

Kepala Bidang Pengembangan Prestasi PBSI Rionny Mainaky menjelaskan, seluruh juara di seleknas otomatis akan masuk pelatnas tahun ini. Seluruh sektor nantinya akan ada penambahan peserta pelatnas setelah seleknas digelar. 

Baca juga : Hendra/Ahsan Tingkatkan Fokus Jelang Kontra Pasangan Malaysia di Semifinal

"Ada kuotanya nanti, jumlah pastinya nanti akan kita rapatkan. Ada juga yang kita pantau yang perlu kita ambil atau gak. Semua sektor ada penambahan, ganda campuran yang paling banyak," kata Rionny. 

Setelah seleknas ini, mereka yang terpilih masuk ke pelatnas selanjutnya akan mengikuti tes kesehatan, fisik dan psikologi sebelum bergabung ke pelatnas. 

"Pesan saya ke mereka, jangan sampai setelah ini mereka menganggap sudah selesai. Padahal baru permulaan. Saya puas karena ada motivasi tinggi dari mereka," ujarnya. 

Masuk ke pelatnas PBSI adalah impian pebulu tangkis muda Tanah Air. Pasangan ganda campuran Muhammad Gibran Arfiansyah/Aisyah Salsabila Putri Pranata wakil dari Jakarta misalnya berhasil juara setelah bermain di final kelompok dewasa melawan Ryan Adi Wicaksono/Salli Lin (Jawa Tengah), 21-18, 21-14. 

"Saya tidak menyangka akan bisa main baik dan bisa juara. Saya bersyukur dan merasa senang. Kemenangan ini saya persembahkan untuk pelatih dan orangtua," kata Aisyah. 

Legenda bulu tangkis Tanah Air, Taufik Hidayat yang ikut memantau final Seleknas PBSI menyoroti semangat dan antusiasme para peserta.  Peraih emas Olimpiade Athena 2004 itu menilai para peserta memiliki kemauan tinggi untuk bisa menjadi bagian pelatnas.  

Namun, Taufik mengingatkan bahwa bergabung dengan pelatnas merupakan langkah awal untuk mencapai hal yang lebih tinggi dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin.  

Sebab, persaingan di dalam pelatnas pun tak main-main. Taufik mengatakan, apabila tidak bisa berprestasi, posisi mereka akan tergantikan.  

"Saya rasa atlet-atlet juga antusias karena sudah lama tidak bertanding dan antusias masuk pelatnas. Di sini, mereka bisa juara dan masuk pelatnas, tetapi itu baru awal. Ke depannya masih panjang dan tantangannya bisa lebih besar lagi," kata Taufik. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya