Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Inkonsistensi BWF Korbankan Kontingen Indonesia di All England

Dero Iqbal Mahendra
18/3/2021 12:09
Inkonsistensi BWF Korbankan Kontingen Indonesia di All England
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon(AFP/Oli SCARFF )

KONTINGEN Indonesia harus menelan pil pahit pulang dengan tangan hampa dari ajang All England. Bukan karena kalah tetapi karena harus dipaksa melakukan isolasi mandiri selama 10 hari akibat salah satu penumpang pesawat yang ditumpangi kontingen Indonesia ada yang positif covid-19.

Atas hal tersebut National Health Service (NHS) mewajibkan seluruh penumpang untuk isolasi mandiri selama 10 hari, meski hasil tes terakhir yang dilakukan BWF menunjukkan negatif bagi seluruh peserta kontingen Indonesia.

Dalam rilis dari BWF tertanggal 17 Maret menyebutkan hasil test yang mereka lakukan dinyatakan tidak konklusif dan tidak dapat menjadi dasar dengan sejumlah pihak dinyatakan positif covid-19.

Tujuh orang yang hasil swabnya dinyatakan positif dalam tes berasal dari Denmark, Thailand dan India. Tes itu sendiri dilangsungkan oleh panitia BWF atau panitia All England di hotel. Hasil tersebut  membuat ditundanya pelaksanaan manager meeting dan berdampak kepada mundurnya jadwal all england.

Namun hasil tes tersebut dinyatakan tidak konklusif dan kemudian dilakukan tes ulang. Uniknya dites ulang tersebut para peserta yang positif mendadak menjadi negatif dan dapat mengikuti turnamen.

"Investigasi terhadap pengujian dan proses laboratorium dilakukan menyusul sejumlah hasil yang positif dan tidak meyakinkan. Ini dilakukan dengan berkonsultasi dengan perwakilan dari Public Health England dan perusahaan pengujian swasta yang terlibat," demikian pernyataan BWF.

"Semua hasil positif dan tidak meyakinkan diuji ulang setelah keraguan yang cukup muncul atas keakuratan batch asli tes yang diajukan oleh Badminton Inggris.Hasil tes ulang dianggap akurat dan sesuai untuk digunakan oleh NHS hari ini, dengan semua individu yang mengembalikan tes yang tidak meyakinkan atau positif sebelumnya sekarang negatif untuk covid-19 dan diizinkan untuk melanjutkan partisipasi mereka dalam turnamen.”

Kontingen Indonesia sendiri mendapatkan hasil negatif di seluruh tes tersebut. Namun dikarenakan 24 peserta dari 27 orang mendapatkan email dari NHS, kontingen Indonesia dipaksa melakukan isolasi mandiri selama 10 hari. Padahal seluruh pemain Indonesia yang telah berlaga pada pertandingan pertama telah menang dan lolos ke babak selanjutnya. Kontan keputusan tersebut membuat kecewa seluruh atlet Indonesia.

Marcus Fernaldi Gideon pun menumpahkan rasa kecewanya melalui akun instagramnya. Ia menyatakan para kontingen Indonesia diperlakukan tidak adil oleh pemerintah Inggris.

"Ada tujuh kasus positif yang kemudian di tes lagi dan hasilnya negatif. Jadi mengapa kami tidak mendapatkan keadilan yang sama. Jika memang ada aturan ketat untuk memasuki Inggris, seharusnya BWF menggunakan sistem bubble dengan menjalani masa karantina sebelum kegiatan," ungkap Marcus. 

"Agar adil penumpang yang dinyatakan positif itu pun harus dites kembali, karena sejujurnya kami tidak memiliki keyakinan akan tes covid-19 yang mereka jalankan. Sebab tujuh kasus positif dapat berubah menjadi negatif hanya dalam satu hari," tegas Marcus.

Keanehan lainnya terjadi dengan adanya atlet asal Turki Neslihan Yigit dan pelatihnya yang juga satu pesawat dengan atlet Indonesia namun tetap dapat bermain. Hal tersebut dibenarkan oleh tim humas PBSI akan keberadaan sang atlet tersebut di pesawat yang sama.

baca juga: KBRI London Terus Lobi Agar Tim Indonesia Main di All England

Atas keputusan NHS tersebut pihak BWF pun tidak mengambil langkah apa pun dan terkesan lepas tangan atas treatment yang terjadi bagi kontingen Indonesia. Hal ini dikritisi seluruh atlet bulutangkis Indonesia yang berlaga di Inggris meminta agar BWF tidak lepas tangan dan bertanggung jawab.

Pihak pemerintah melalui Menteri Luar Negeri telah menginstruksikan agar KBRI di Inggris untuk untuk pastikan tidak ada diskriminasi dan unfair treatment terhadap partisipasi atlit bulutangkis Indonesia pada turnamen All England tersebut. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya