Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KONTINGEN Indonesia harus menelan pil pahit pulang dengan tangan hampa dari ajang All England. Bukan karena kalah tetapi karena harus dipaksa melakukan isolasi mandiri selama 10 hari akibat salah satu penumpang pesawat yang ditumpangi kontingen Indonesia ada yang positif covid-19.
Atas hal tersebut National Health Service (NHS) mewajibkan seluruh penumpang untuk isolasi mandiri selama 10 hari, meski hasil tes terakhir yang dilakukan BWF menunjukkan negatif bagi seluruh peserta kontingen Indonesia.
Dalam rilis dari BWF tertanggal 17 Maret menyebutkan hasil test yang mereka lakukan dinyatakan tidak konklusif dan tidak dapat menjadi dasar dengan sejumlah pihak dinyatakan positif covid-19.
Tujuh orang yang hasil swabnya dinyatakan positif dalam tes berasal dari Denmark, Thailand dan India. Tes itu sendiri dilangsungkan oleh panitia BWF atau panitia All England di hotel. Hasil tersebut membuat ditundanya pelaksanaan manager meeting dan berdampak kepada mundurnya jadwal all england.
Namun hasil tes tersebut dinyatakan tidak konklusif dan kemudian dilakukan tes ulang. Uniknya dites ulang tersebut para peserta yang positif mendadak menjadi negatif dan dapat mengikuti turnamen.
"Investigasi terhadap pengujian dan proses laboratorium dilakukan menyusul sejumlah hasil yang positif dan tidak meyakinkan. Ini dilakukan dengan berkonsultasi dengan perwakilan dari Public Health England dan perusahaan pengujian swasta yang terlibat," demikian pernyataan BWF.
"Semua hasil positif dan tidak meyakinkan diuji ulang setelah keraguan yang cukup muncul atas keakuratan batch asli tes yang diajukan oleh Badminton Inggris.Hasil tes ulang dianggap akurat dan sesuai untuk digunakan oleh NHS hari ini, dengan semua individu yang mengembalikan tes yang tidak meyakinkan atau positif sebelumnya sekarang negatif untuk covid-19 dan diizinkan untuk melanjutkan partisipasi mereka dalam turnamen.”
Kontingen Indonesia sendiri mendapatkan hasil negatif di seluruh tes tersebut. Namun dikarenakan 24 peserta dari 27 orang mendapatkan email dari NHS, kontingen Indonesia dipaksa melakukan isolasi mandiri selama 10 hari. Padahal seluruh pemain Indonesia yang telah berlaga pada pertandingan pertama telah menang dan lolos ke babak selanjutnya. Kontan keputusan tersebut membuat kecewa seluruh atlet Indonesia.
Marcus Fernaldi Gideon pun menumpahkan rasa kecewanya melalui akun instagramnya. Ia menyatakan para kontingen Indonesia diperlakukan tidak adil oleh pemerintah Inggris.
"Ada tujuh kasus positif yang kemudian di tes lagi dan hasilnya negatif. Jadi mengapa kami tidak mendapatkan keadilan yang sama. Jika memang ada aturan ketat untuk memasuki Inggris, seharusnya BWF menggunakan sistem bubble dengan menjalani masa karantina sebelum kegiatan," ungkap Marcus.
"Agar adil penumpang yang dinyatakan positif itu pun harus dites kembali, karena sejujurnya kami tidak memiliki keyakinan akan tes covid-19 yang mereka jalankan. Sebab tujuh kasus positif dapat berubah menjadi negatif hanya dalam satu hari," tegas Marcus.
Keanehan lainnya terjadi dengan adanya atlet asal Turki Neslihan Yigit dan pelatihnya yang juga satu pesawat dengan atlet Indonesia namun tetap dapat bermain. Hal tersebut dibenarkan oleh tim humas PBSI akan keberadaan sang atlet tersebut di pesawat yang sama.
baca juga: KBRI London Terus Lobi Agar Tim Indonesia Main di All England
Atas keputusan NHS tersebut pihak BWF pun tidak mengambil langkah apa pun dan terkesan lepas tangan atas treatment yang terjadi bagi kontingen Indonesia. Hal ini dikritisi seluruh atlet bulutangkis Indonesia yang berlaga di Inggris meminta agar BWF tidak lepas tangan dan bertanggung jawab.
Pihak pemerintah melalui Menteri Luar Negeri telah menginstruksikan agar KBRI di Inggris untuk untuk pastikan tidak ada diskriminasi dan unfair treatment terhadap partisipasi atlit bulutangkis Indonesia pada turnamen All England tersebut. (OL-3)
Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung hanya membutuhkan waktu 29 menit untuk menyudahi laga putaran pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dalam dua gim saja, 21-10 dan 21-9.
An akan datang dengan status juara bertahan, sekaligus pemegang peringkat satu dunia.
Fadia dan Lanny akan dipisah setelah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Fadia akan kembali berpasangan dengan Apriyani Rahayu, sedangkan Lanny akan berduet dengan Amallia Cahaya Pratiwi.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, kembali ambil bagian dalam Turnamen Bulu Tangkis DPRD DKI Jakarta Cup yang digelar oleh Sekretariat DPRD DKI Jakarta.
Faathir/Devin mengalahkan rekan senegara mereka, Dexter Farrel/Wahyu Agung Prasetyo, dua gim langsung 21-5 dan 21-11 di laga final Thailand International Challenge 2025.
Setelah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, Fajar akan berduet dengan Muhammad Shohibul Fikri, sedangkan Rian dipasangkan dengan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Ganda putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin mengandaskan juara All England 2025 Kim Won Ho/Seo Seung Jae pada babak kedua Badminton Asia Championships (BAC) 2025
Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana harus puas menjadi runner-up All England 2025 setelah kalah dari wakil Korea Selatan (Korsel) Kim Won Ho/Seo Seung Jae (Korea) 19-21 dan 19-21.
Leo/Bagas menyerah lewat dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-19 dari pasangan Korsel Kim Won-ho/Seo Seung-jae di laga final All England
Ganda putra bulu tangkis Indonesia Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana akan menghadapi pasangan Korsel Kim Won Ho/Seo Seung Jae di final All England.
Debut Sabar/Reza di All England 2025 terhenti di semifinal setelah kalah dari rekan senegara Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dengan skor 14-21, 21-17, dan 15-21.
Leo/Bagas melaju ke final All England usai mengalahkan pasangan senegara mereka, Sabar/Reza dengan skor 21-14, 17-21 dan 21-15.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved