Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PEMBALAP Formula 1 (F1) Lewis Hamilton mengatakan bahwa kesuksesannya mencetak rekor kemenangan gelar juara tujuh kali pada musim 2020, tidak akan menjadi faktor penentu apakah dia akan berhenti di F1.
Hamilton telah menjadi pembalap paling berprestasi dalam sejarah olahraga jet darat tersebut. Ia telah mencetak rekor kemenangan 95 kali, dan pole position sebanyak 98 kali.
Hamilton juga mengatakan bahwa kecintaanya pada balap F1 yang pada akhirnya membuatnya masih bertahan di olahraga tersebut.
"Saya telah membuat keputusan yang sangat penting dalam pikiran saya, bahwa saya tidak ingin (gelar juara) menjadi faktor penentu masa depan saya di F1," ucap Hamilton di lansir dari AFP, Rabu, (3/3).
"Saya terjun ke balapan karena saya suka balapan dan saya pikir itu harus selalu menjadi inti dari apa yang saya lakukan. Jika semua yang Anda inginkan adalah penghargaan, jika yang Anda inginkan adalah gelar, saya merasa Anda bisa berpotensi tersesat pada tujuan anda," imbuhnya.
"Tentu saja (meraih gelar) adalah impian terakhir, tapi saya tidak berpikir itu akan menjadi faktor penentu apakah akan bertahan atau terus berjalan," jelasnya.
Mendapatkan kontrak jangka pendek dengan durasi satu tahun bersama tim Mercedes, sejumlah spekulasi pun mengarah bahwa Hamilton akan berhenti membalap pada musim depan, namun ia membantah spekulasi tersebut.
"Saya berada dalam posisi beruntung di mana saya telah mencapai sebagian besar hal yang saya inginkan, jadi tidak ada kebutuhan nyata untuk merencanakan terlalu jauh ke masa depan," ucapnya.
"Kami hidup dalam periode waktu yang tidak biasa. Saya hanya ingin satu tahun, lalu kami dapat membicarakannya jika kami berbuat lebih banyak (prestasi), dan akan terus memperpanjangnya jika perlu," tuturnya.
Kembali membalap di F1 musim 2021, Hamilton menyatakan akan fokus untuk mendorong keragaman. Menjadi satu-satunya pembalap kulit hitam tersukses di F1 pria berusia 36 tahun itu telah mendirikan komisi untuk meningkatkan keterwakilan warga kulit hitan di dunia balap Inggris.
"Tahun lalu ada banyak diskusi tentang kesetaraan dan inklusi dan saya rasa banyak yang dibicarakan. Tahun ini fokus mendorong keragaman dan benar-benar memastikan aksi itu dilakukan, jadi itu semacam inti dorongan bagi saya," sebutnya.
Adapun kejuaraan F1 akan mulai bergulir dengan seri pembuka di Bahrain pada 28 Maret 2021 mendatang. (Rif/AFP/OL-09)
Pembalap Alpine Franco Colapinto, yang menjalani sesi tes, kehilangan kendali ketika memasuki tikungan 11 dan menabrak pagar pembatas.
Di GP Hungaria di Sirkuit Hungaroring, pekan lalu, Haas mengalami begitu banyak kesulitan setelah gagal masuk dalam sesi Q3 babak kualifikasi.
Lewis Hamilton menjalani pekan yang berat di GP Hungaria yang berlangsung di Sirkuit Hungaroring, selepas terlempar dari Q2 pada babak kualifikasi.
LANDO Norris mengalahkan rekan setimnya di tim McLaren, Oscar Piastri, untuk menjuarai Formula 1 GP Hongaria 2025.
Leclerc mengungkapkan bahwa setiap sesi dalam kualifikasi berlangsung sangat menantang.
Lewis Hamilton mengaku kecewa dengan performa dirinya, usai berada di posisi ke-12 dalam sesi kualifikasi Grand Prix Hungaria.
Solusi dua negara dianggap tetap menjadi cara terbaik untuk mewujudkan kenegaraan Palestina.
KELOMPOK antipendudukan Yahudi-AS, IfNotNow, memprotes perang dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, Palestina, di luar Hotel Trump International, New York City.
Anak-anak yang mengalami kondisi medis berat ini akan dipindahkan ke luar Gaza.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Syahganda berpendapat langkah tegas Macron dan Starmer itu harus apresiasi, dan Presiden Prabowo Subianto perlu mengekspresikan penghargaan positif itu secara terbuka.
LANGKAH sejumlah negara seperti Prancis dan Inggris yang mulai menunjukkan keseriusan untuk mengakui Palestina dinilai sebagai perkembangan penting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved