Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SOLO Raya dan Jawa Tengah bagian barat dan timur berpotensi cuaca ekstrem Kamis (20/2), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang meminta warga untuk waspada ancaman bencana hidrometeorologi.
Hujan dengan intensitas ringan-sedang diperkirakan akan kembali mengguyur seluruh daerah di Jawa Tengah Kamis (20/2) terutama memasuki siang, sore hingga awal malam, meskipun pada pagi cuaca umumnya cerah berawan dan berawan.
Cuaca ekstrem kembali berpotensi di 25 daerah Jawa Tengah terutama di pegunungan, dataran tinggi, Solo Raya dan Jawa Tengah bagian barat dan timur, sehingga diminta agar warga di daerah rawan bencana untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
"Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir masih berpotensi di 25 daerah di Jawa Tengah, diminta untuk waspada ancaman bencana hidrometeorologi," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Ferry Oktarisa Kamus (20/2).
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca pukul 06.00 WIB, lanjut Ferry Oktarisa, potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah melanda Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Purwodadi, Blora, Ungaran, Temanggung, Batang, Kajen, Slawi, Brebes, Magelang, Surakarta, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
Sedangkan hujan ringan-sedang, menurut Ferry Oktarisa, berpeluang mengguyur daerah Purwokerto, Kebumen, Purworejo, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Pemalang, Semarang, Pekalongan dan Tegal.
Angin bertiup dari arah barat ke utara dengan kecepatan 3-30 kilometer per jam, ungkap Ferry Oktarisa, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen, ketinggian gelombang di perairan utara 0,5-1,25 meter serta di perairan selatan Jawa Tengah 1,25-2,5 meter.'(H-2)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
PLN terus mengupayakan penanganan pemulihan gardu listrik yang rusak akibat cuaca ekstrem
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Oktober merupakan masa transisi anomali cuaca. Pasalnya, pada momen itu terjadi peralihan dari musim kemarau ke hujan.
Nenek dan seorang cucunya yang berusia 1 tahun tewas tertimbun longsor di Ciamis, Jawa Barat.
Kecamatan Ciwidey, Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Cicalengka terendam banjir pada Kamis (30/11) malam.
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca pukul 05.30 WIB, daerah berpotensi dilanda cuaca ekstrem antara lain Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Mungkid, dan Boyolali.
Pada pagi cuaca pada umumnya cerah berawan dan berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam seluruh daerah berpeluang diguyur hujan ringan-sedang.
Hujan dengan intensitas sedang-lebat berpeluang terjadi di kawasan pegunungan, dataran tinggi, Solo Raya, Jawa Tengah bagian timur dan pesisir selatan.
Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
Cuaca pagi secara umum berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang tersebar merata daerah di Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved