Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SOLO Raya, Pesisir Selatan, Pantura dan Jawa Tengah bagian timur Kamis (27/2) berpotensi dilanda hujan sedang-lebat disertai angin kencang dan kilatan petir, diminta warga di sejumlah daerah tersebut untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini agar warga di sejumlah daerah di Jawa Tengah untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi, karena cuaca ekstrem masih berpotensi di puluhan daerah yakni di kawasan pegunungan, dataran tinggi, Solo Raya, Pesisir Selatan dan Jawa Tengah bagian timur.
Pada pagi cuaca pada umumnya cerah berawan dan berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam seluruh daerah berpeluang diguyur hujan ringan-sedang dengan waktu bervariasi, bahkan cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 30 daerah di Jawa Tengah ini.
"Daerah rawan bencana diminta waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, sebagai dampak terjadinya cuaca ekstrem di 30 daerah di Jawa Tengah," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Farita Rachmawati Kamis (27/2).
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca pukul 05.30 WIB, menurut Farita Rachmawati, cuaca ekstrem berpotensi di daerah di Jawa Tengah seperti Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Wonogiri,, Karanganyar, Sragen, Purwodadi, Blora, Rembang dan Kudus.
Selain itu potensi cuaca ekstrem, lanjut Farita Rachmawati, juga terjadi di Demak, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa. "Sedangkan hujan ringan-sedang berpeluang di Klaten, Sukoharjo, Jepara, Surakarta, Semarang, Pekalongan dan Tegal," tambahnya.
Angin pada umumnya bertiup dari barat ke utara berkecepatan 5-30 kilometer per jam, ungkap Farita Rachmawati, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen, ketinggian gelombang di perairan utara 0,1-1,25 meter dan di perairan selatan Jawa Tengah 1,25-2,5 meter. (H-2)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
Bulog Surakarta menyatakan sangat mencukupi, karena stok di gudang se-Solo Raya saat ini mencapai 82 ribu ton lebih.
Sementara itu gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah yang sebelumnya mencapai ketinggian 4 meter, pada Minggu mulai menunjukkan penurunan.
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca pukul 05.30 WIB, lanjut Ferry Oktarisa, potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah masih akan berlangsung di 11 daerah
Penurunan inflasi di Kota Solo dan Kabupaten Wonogiri disebut Dwiyanto merupakan dampak dari koordinasi TPID se-Solo Raya.
HUJAN ringan-sedang sejak pagi masih akan mengguyur daerah di Jawa Tengah Minggu (23/2), cuaca ekstrem kembali berpotensi di 27 daerah terutama di Solo Raya dan Pantura bagian timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved