Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) dalam waktu dekat akan kembali melakukan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak di Riau.
Langkah ini dinilai penting untuk melindungi hewan ternak di wilayah Riau dari ancaman penyakit yang sangat menular ini.
Namun untuk pelaksanaan vaksinasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau masih menunggu giliran kiriman vaksin dari pemerintah pusat.
“Kami masih menunggu kiriman vaksin dari pusat,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas PKH Riau Faralinda Sari, Selasa (14/1).
Ia menjelaskan, Riau mendapatkan alokasi sebanyak 53.600 dosis vaksin PMK untuk tahun 2025. Namun, jadwal pengirimannya belum dipastikan.
“Karena Riau bukan termasuk daerah dengan kasus PMK tinggi, sehingga pemerintah pusat memprioritaskan pengiriman vaksin ke provinsi lain yang memiliki lebih banyak kasus,” jelasnya.
Meski begitu, pihaknya berharap vaksin segera tiba agar pelaksanaan vaksinasi bisa segera dimulai.
“Mudah-mudahan vaksinnya cepat dikirim, supaya kita bisa langsung jalankan vaksinasinya. Dengan begitu, penyebaran penyakit pada ternak, khususnya sapi, bisa dicegah,” ujarnya.
Ia mengungkapkan awal tahun ini, Dinas PKH Riau mencatat dua kasus PMK. Kedua kasus tersebut ditemukan di Desa Kembang Indah, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
“Sapi yang terjangkit PMK merupakan sapi yang dilepasliarkan di perkebunan kelapa sawit, bukan sapi yang dikandangkan. Namun, sudah dilakukan pengobatan oleh dokter hewan dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) setempat,” jelasnya.
Ia mengimbau para peternak untuk tetap waspada dan segera memvaksinasi ternaknya.
“Walaupun ternak tidak menunjukkan gejala PMK, ada kemungkinan penularan ke ternak lainnya. Vaksinasi dapat meningkatkan daya tahan tubuh ternak, sehingga tidak mudah terpapar virus,” pungkasnya.(S-1)
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah menyiapkan sebanyak 300 orang juru sembelih halal (juleha) dalam pelaksanaan kurban.
PASAR hewan di Jawa Timur (Jatim) yang dinilai masih rawan munculnya Penyakit Mulut Kuku (PMK), jelang Hari Raya Idul Adha diimbau untuk ditutup sementara.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Dari total 2.307 ekor sapi yang terjangkit PMK sejak Januari hingga Maret 2025, sebanyak 1.089 ekor telah sembuh.
Kementerian Pertanian memastikan akan terus menggenjot vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) sebagai langkah strategis pengendalian PMK.
Dengan adanya pengiriman ini katanya, diharapkan penanganan dan pencegahan meluasnya PMK di Bantul bisa segera diatasi dan dihentikan.
Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap berjalan optimal di seluruh Indonesia
Sapi yang terjangkit PMK dan mulai berangsur membaik terdapat di Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka
Dinas PKH juga mengimbau para peternak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit yang rentan menyerang hewan ternak saat musim hujan.
Saat ini realisasi vaksinasi PMK ternak sapi milik petani sudah mencapai 3.173 dosis atau 79,3 persen dari target 4.000 dosis vaksin.
Cuaca ekstrem berisiko mempercepat penyebaran PMK serta penyakit lain seperti Septicaemia Epizootica atau sapi ngorok dan Jembrana.
Jumlah kasus PMK dari Desember 2024 sampai 23 Januari 2025 sebanyak 28.725 ekor sapi dan yang mati 858 ekor di 18 provinsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved