Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KASUS Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Riau mengalami peningkatan. Hingga akhir Januari 2025, jumlahnya telah mencapai 60 kasus dan tersebar di lima daerah.
"Iya, sudah 60 kasus, yang tersebar di lima daerah dan yang paling banyak itu ada di Kabupaten Indragiri Hulu," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau Faralinda Sari, Jumat (31/1).
Dijelaskannya, sebaran kasus PMK di Riau rinciannya yaitu Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 26 kasus, Indragiri Hilir sebanyak 18 kasus, Kampar sebanyak 6 kasus. Kemudian Bengkalis dan Kuantan Singingi (Kuansing) masing-masing sebanyak 5 kasus
Ia mengimbau para peternak untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah musim hujan dan banjir yang melanda Riau.
Menurutnya, cuaca ekstrem berisiko mempercepat penyebaran PMK serta penyakit lain seperti Septicaemia Epizootica atau sapi ngorok dan Jembrana yang juga menjadi ancaman serius bagi peternakan.
Adapun sebagai langkah antisipasi, lanjutnya, Dinas PKH Riau telah mendistribusikan 4.100 dosis vaksin PMK ke lima kabupaten dan kota.
Vaksinasi difokuskan pada desa-desa yang masih bebas kasus dengan penerapan ring vaksinasi dalam radius 3 km dari titik kasus. "Vaksin tahap 1 sebanyak 4.600 dosis sudah selesai kami distribusikan," ujarnya.
Sejauh ini, sambungnya, pemerintah pusat akan mengirimkan tambahan 13 ribu dosis vaksin PMK ke Riau pada Februari mendatang. Adapun pada tahun ini, Riau mendapatkan alokasi total 53.600 dosis yang akan dikirimkan secara bertahap. Pada tahap awal, 30 ribu dosis lebih akan segera dikirim untuk mempercepat penanganan wabah.
"Dengan meningkatnya jumlah kasus, peternak diimbau untuk lebih waspada dan segera melaporkan jika menemukan gejala PMK pada ternak mereka," pungkasnya.(H-2)
PASAR hewan di Jawa Timur (Jatim) yang dinilai masih rawan munculnya Penyakit Mulut Kuku (PMK), jelang Hari Raya Idul Adha diimbau untuk ditutup sementara.
KASUS penyakit, mulut dan kuku (PMK) di Provinsi Bengkulu mencapai 433 kasus. Penyakit ini telah menyerang ternak seperti kerbau dan sapi sejak Januari 2025.
Sebagai langkah preventif, Kementan juga memperketat pengawasan lalu lintas ternak melalui koordinasi dengan Pejabat Otoritas Veteriner (POV).
Dengan adanya pengiriman ini katanya, diharapkan penanganan dan pencegahan meluasnya PMK di Bantul bisa segera diatasi dan dihentikan.
Vaksin ini diharapkan dapat mempercepat program vaksinasi bagi hewan ternak, mengingat pentingnya menjaga kesehatan sapi, kambing, dan domba, jelang Idul Adha
Saat ini jumlah ternak sapi yang terpapar PMK telah bersangsur turun.
HINGGA bulan Mei 2025, Wabah Virus mematikan African Swine Fever (ASF), telah menewaskan 1569 ekor hewan ternak babi milik warga Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pemprov Jatim menyiapkan 2.598 orang petugas pemeriksa kesehatan hewan ternak kurban baik pemeriksaan sebelum pemotongan dan pemeriksaan sesudah.
Sebulan sebelum Lebaran Idul Adha petugas kesehatan hewan dikerahkan untuk memberikan vahsin penyakit mulut dan kuku (PMK).
Temukan ragam jenis kambing unggulan untuk peternakan Anda! Pelajari karakteristik unik, potensi, dan tips memilih bibit terbaik di sini.
Kementerian Pertanian memastikan akan terus menggenjot vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) sebagai langkah strategis pengendalian PMK.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) sigap menangani satu kasus antraks yang terjadi di Desa Tileng, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved