Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cegah PMK, Pemkab Klaten Ajukan Bantuan 6.000 Vaksin

Djoko Sardjono
13/1/2025 15:57
Cegah PMK, Pemkab Klaten Ajukan Bantuan 6.000 Vaksin
Bupati Sri Mulyani saat melakukan pantauan di Pasar Hewan Prambanan yang tengah terancam wabah PMK.(Dok. MI)

PEMERINTAH Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengajukan bantuan sekitar 6.000 vaksin untuk pencegahan penyakit kuku dan mulut (PMK) yang kini merebak di berbagai daerah.

Sementara, sebanyak 265 dari sekitar 70 ribu sapi di Kabupaten Klaten dinyatakan suspek PMK. Namun, pemerintah daerah belum mengeluarkan kebijakan penutupan pasar hewan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Muh Nasir, saat ditemui mengatakan vaksinasi PMK itu kini dibutuhkan untuk penanganan sapi yang sehat.

“Namun, untuk vaksinasi di Klaten kita baru mengajukan ke pusat. Sebenarnya, vaksinasi mandiri juga ada dengan harga Rp80.000,” imbuhnya kepada pers di pendapa kabupaten, Senin (13/1).

Vaksinasi itu diperuntukkan ternak sehat, sedangkan ternak yang suspek PMK harus diobati, seperti yang sekarang ini dilakukan untuk penyembuhan 265 sapi yang terkena virus tersebut.

Menurut Nasir, proses pengobatan sapi suspek PMK itu dilakukan tiga kali sampai sembuh. Tapi, ada juga peternak menjual sapi yang baru menjalani satu atau dua kali pengobatan.

“Padahal, sapi yang dijual murah itu belum sembuh total dan masih ada pemantauan. Nah, ternak suspek ini dapat menyebabkan ternak yang sudah ada di kandang tertular,” jelasnya.

Dengan merebaknya kasus PMK di Klaten, penjualan sapi di pasar hewan saat ini sepi atau tinggal 10%-20% dari kondisi normal. Pasar hewan itu ada di Pedan, Prambanan, Wedi, dan Jatinom.

Dalam kondisi normal, seperti di Pasar Pedan sekitar 100 ekor yang diperbualbelikan, namun sekarang tinggal 15-20 ekor. Pun, di Pasar Prambanan hanya sekitar 25 ekor dari 300 ekor sebelumnya.

Untuk antisipasi dan pencegahan, DKPP Klaten memasang spanduk di pasar hewan yang meminta warga masyarakat untuk waspada dan hati-hati dalam jual beli hewan ternak pada saat ini.

“Meski kasus PMK merebak di Klaten, tapi sejak Desember 2024 hingga Januari 2025 belum ada satu pun ternak sapi yang mati akibat virus PMK,” ujar Nasir, Plt Kepala DKPP Klaten. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya