Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Tengah kian meluas. Jumlah hewan ternak terpapar dan mati akibat wabah PKM Jawa Tengah itu semakin meningkat. Saat ini pemerintah setempat mulai melakukan percepatan pemberian vaksin PMK dan pencegahan dengan menghentikan pengiriman ternak dari sejumlah daerah.
Pemantauan Media Indonesia Sabtu (4/1), jumlah hewan ternak terpapar dan mati akibat terserang wabah PMK di berbagai daerah di Jawa Tengah terus meningkat, kondisi ini membuat kekhawatiran para peternak kejadian tahun 2023 lalu bakal terulang, sehingga mereka berupaya melakukan pencegahan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di kandang secara mandiri.
Cuaca buruk dan masuknya ternak dari luar daerah diduga menjadi penyebab mewabahnya kembali virus PMK di Jawa Tengah ini, sehingga berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mencegah penyebaran lebih besar yakni dengan menutup masuknya ternak daerah lain.
"Kita larang peternak daerah ini mendatangkan ternak dari daerah lain sebagainya antisipasi dan mencegah penyebaran PMK," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan Amin Nur Hatta.
Di Kabupaten Grobogan, lanjut Amin Nur Hatta, hingga awal tahun ini sudah sekitar 20 ekor ternak mati akibat terserang PMK, sehingga selain larangan mendatangkan ternak dari luar daerah, juga dilakukan gerakan penyemprotan disinfektan di kandang dan pasar hewan.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora Rasmiyana mengatakan berdasarkan data yang masuk saat ini sudah ada ratusan ternak warga terpapar PMK, bahkan 2-5 persen diantaranya mati karena serangan penyakit itu.
Untuk mencegah penularan lebih besar, ungkap Rasmiyana, telah diturunkan petugas kesehatan hewan dan melakukan penanganan cepat terhadap hewan yang telah terpapar dengan pengobatan, isolasi dan pemberian vitamin. "Harus diwaspadai agar segera dapat ditangani jika ditemukan ada ternak yang mempunyai gejala PMK," imbuhnya.
Kepala Pelaksana tugas (Plt) Disnak Keswan Jateng Ignasiun Haryanta Nugraha mengungkapkan telah menerima laporan terkait mulai mewabahnya PMK di 25 daerah di Jawa Tengah, dari catatan sementara sebanyak 900 ekor hewan ternak terpapar, sehingga perlu segera penanganan cepat mencegah terjadinya penularan lebih besar.
Menurut Ignasiun Haryanta Nugraha selain melakukan pemeriksaan di perbatasan antar daerah untuk mencegah hewan terpapar masuk ke Provinsi Jawa Tengah, langkah dilakukan oleh dinas yakni mendistribusikan 8.750 dosis vaksin yang sudah tersedia ke sejumlah daerah rawan PMK tersebut.
"Mulai pekan ini kita distribusikan vaksin yang ada di dinas ke daerah, sambil menunggu kiriman vaksin tahap berikutnya dari kementerian," ujar Ignasiun Haryanta Nugraha.
Dalam pencegahan dilakukan, ungkap Ignasiun Haryanta Nugraha, daerah diprioritaskan adalah berada di perbatasan dan mempunyai populasi hewan ternak cukup besar seperti Jepara, Pati, Sukoharjo, Kebumen, Purworejo, Klaten, Kota Semarang. masing-masing mendapatkan 2.000: dosis. "Dosis berikutnya diperkirakan kembali datang pada Februari mendatang," imbuhnya. (Z-9)
Kunjungan PDHI sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap upaya deteksi dini penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah diwaspadai menjelang Iduladha.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
JELANG Hari Raya Idul Adha, Pemkab Tuban, Jatim, meningkatkan pengawasan mobilitas ternak antarprovinsi.
Pemkab Bandung Barat membentuk Satgas Penanganan PMK yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI, Polri, asosiasi peternakan, dan sektor swasta.
Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap berjalan optimal di seluruh Indonesia
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah menyiapkan sebanyak 300 orang juru sembelih halal (juleha) dalam pelaksanaan kurban.
PASAR hewan di Jawa Timur (Jatim) yang dinilai masih rawan munculnya Penyakit Mulut Kuku (PMK), jelang Hari Raya Idul Adha diimbau untuk ditutup sementara.
Dari total 2.307 ekor sapi yang terjangkit PMK sejak Januari hingga Maret 2025, sebanyak 1.089 ekor telah sembuh.
Kementerian Pertanian memastikan akan terus menggenjot vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) sebagai langkah strategis pengendalian PMK.
Dengan adanya pengiriman ini katanya, diharapkan penanganan dan pencegahan meluasnya PMK di Bantul bisa segera diatasi dan dihentikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved