Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DINAS Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan kegiatan surveilans, investigasi, pengambilan sampel, dan pemeriksaan terhadap sejumlah ternak milik warga untuk mengantisipasi meluasnya penyakit mulut dan kuku (PMK).
Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, menjelaskan pelaksanaan kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor: 04024/PK.320/F/12/2024 tentang Respon Kasus Penyakit Hewan Menular (PHM) yang ditujukan kepada kepala dinas provinsi/kabupaten/kota yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan yang dikeluarkan 4 Desember 2024. Menurut Suparmono, dalam SE itu disebutkan kegiatan yang terkait juga dilakukan, antara lain pengobatan, vaksinasi, peningkatan daya tahan tubuh ternak, dan lainnya.
"Kegiatan-kegiatan itu diarahkan agar dapat didanai oleh APBD provinsi/kabupaten/kota untuk peternakan rakyat, dibiayai secara mandiri oleh masyarakat dan/atau sumber pembiayaan lain sesuai peraturan perundang-undangan," katanya.
Dikatakan, pada saat ini petugas telah mengidentifikasi sumber penularan, faktor risiko, epidemiologi penyakit dan juga penyebab kematian ternak bekerja sama dengan BBVet Wates.
Populasi ternak di Kabupaten Sleman sebanyak 97.020 ekor terdiri dari 2.886 ekor sapi perah, 26.375 ekor sapi potong, 24.688 ekor kambing, 39.134 ekor domba, 3.800 ekor babi, dan 137 ekor kerbau.
Ia menambahkan, di Kabupaten Sleman pada periode Januari-Desember 2024, tercatat 317 kasus PMK dengan rincian kasus aktif sebanyak 282 kasus, sembuh 32 ekor, dan mati sebanyak tiga ekor.
Untuk vaksinasi PMK dilaksanakan oleh petugas Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan sejak 2022 sebanyak 37.145 dosis, 2023 sebanyak 39.445 dosis, dan 2024 sebanyak 19.187 dosis baik pada sapi, kambing, domba, dan kerbau.
Pada akhir 2024, jelasnya, Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) DIY mendapatkan bantuan vaksin PMK dari Kementerian Pertanian sebanyak 50 botol atau 25 dosis per botol dan khusus Kabupaten Sleman mendapatkan bantuan vaksin PMK sebanyak 10 botol dengan pelaksanaan vaksinasi dilakukan oleh petugas puskeswan pada 29-31 Desember 2024. (AU/J-3)
PMK merebak di Desa Cikawungading, Cipanas, Ciheras dan Kertasari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya,
Tingginya kasus PMK juga berdampak pada penjualan sapi di Pasar Hewan Kabupaten Purwakarta. Penjualan sapi mengalami penurunan.
Sebanyak 500 ekor sapi di Kota Bandung telah mendapatkan vaksin PMK melalui program vaksinasi yang dilakukan secara intensif selama sepekan terakhir.
SEBANYAK 36 sapi di Kecamatan Cipatujah, Parungponteng, Karangnunggal, Bantarkalong, Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mati diduga akibat penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kasus penyebaran PMK di Kabupaten Tasikmalaya telah terjadi di 10 kecamatan
Penyebaran PMK menyebabkan 36 ekor mati dan 470 ekor sapi positif terjangkit.
RIBUAN hewan ternak di Jawa Barat, telah tertular penyakit mulut dan kuku atau PMK.
PENYEBARAN virus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bandung Jawa Barat (Jabar) semakin mengkhawatirkan. Tercatat sebanyak 1.050 ekor hewan hewan ternak terinfeksi virus PMK.
Untuk menjaga sapi terhindar dari PMK peternak bisa melakukan pelbagai hal. Seperti yang dilakukannya, dengan menjaga kualitas pakan. Karena jika pakan bermutu tinggi diberikan kepada sapi
Sebagian besar dari puluhan ribu ekor hewan kurban yang masuk ke DKI Jakarta berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved