Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
VAKSINASI penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk hewan ternak sangat penting. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bersifat merusak jaringan sel. Kerugian dari dampak PMK bukan hanya dirasakan oleh peternak, tetapi juga dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr. drh. Agung Suganda, M.Si., mengungkapkan jumlah kasus PMK dari Desember 2024 sampai 23 Januari 2025 sebanyak 28.725 ekor sapi dan yang mati 858 ekor di 18 provinsi. "Ini berdasarkan laporan sistem informasi kesehatan hewan yang secara real time masuk ke kami," katanya, saat ditemui di acara Rapat Koordinasi PMK, Jumat (24/1).
Agung mengatakan angka tersebut menunjukkan tren yang sudah menurun. "Alhamdulillah penurunan kasus saat ini, itu sudah di bawah kasus yang di minggu ketiga bulan Desember tahun lalu," ungkapnya.
"Jadi artinya memang di daerah endemi PMK seperti zona merah (9 provinsi: 6 provinsi di Pulau Jawa, Provinsi Lampung, Provinsi Bali, dan Provinsi NTB) tentu pasti ada kasus tetapi peningkatan kasusnya tentu jauh di bawah dari standar deviasi yang sudah kita tetapkan," sambungnya.
Agung menyampaikan bagi peternak yang ingin memberikan vaksin PMK ke hewan ternaknya, bisa melaporkan ke dinas terkait. "Jadi kami ada hotline, ada hotline nasional, ada hotline provinsi, ada hotline kabupaten/kota juga. Silakan dipilih," ungkap Agung.
"Kalau lewat hotline nasional sudah kita sebarkan juga, provinsi dan kabupaten juga sama, nanti tim petugas dari kabupaten, gabungan dari provinsi dan mungkin juga ada dari pusat datang ke sana untuk melakukan pengecekan," sambungnya.
Ia mengingatkan ternak yang divaksin ialah hanya ternak yang sehat saja. "Kalau ternaknya menunjukkan gejala klinis, tentu harus diobati dulu, tidak boleh divaksin," pungkas Agung. (H-2)
Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap berjalan optimal di seluruh Indonesia
Sapi yang terjangkit PMK dan mulai berangsur membaik terdapat di Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka
Dinas PKH juga mengimbau para peternak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit yang rentan menyerang hewan ternak saat musim hujan.
Saat ini realisasi vaksinasi PMK ternak sapi milik petani sudah mencapai 3.173 dosis atau 79,3 persen dari target 4.000 dosis vaksin.
Cuaca ekstrem berisiko mempercepat penyebaran PMK serta penyakit lain seperti Septicaemia Epizootica atau sapi ngorok dan Jembrana.
Kunjungan PDHI sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap upaya deteksi dini penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah diwaspadai menjelang Iduladha.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
JELANG Hari Raya Idul Adha, Pemkab Tuban, Jatim, meningkatkan pengawasan mobilitas ternak antarprovinsi.
Pemkab Bandung Barat membentuk Satgas Penanganan PMK yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI, Polri, asosiasi peternakan, dan sektor swasta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved