Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SETELAH melakukan serangkaian penyelidikan dalam kasus tawuran antarkelompok di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), yang mengakibatkan satu tewas, polisi akhirnya menangkap sejumlah tersangka pelaku yang sebagian merupakan anak di bawah umur. Lokasi tepat tawuran itu di Jalan Raya Sukolilo-Prawoto, Dukuh Gesik, Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo.
Pemantauan Media Indonesia, Minggu (9/6) petang, tujuh remaja digiring petugas ke ruang pemeriksaan Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Pati. Mereka diperiksa sebagai tersangka yang terlibat dalam tawuran antarkelompok di Jalan Raya Sukolilo-Prawoto, Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.
Tujuh terduga pelaku kasus tawuran mengakibatkan jatuh korban jiwa yakni Galih, 21, warga Desa Wegil, Kecamatan Sukolilo, Pati, akibat sabetan senjata tajam. Para pelaku ialah RS, 15, (pelaku utama), S, 16, dan DO, 16, (pembawa senjata tajam), serta IS, 15, NB, 15, KW, 18, dan RS, 17. Pelaku merupakan warga gabungan dari beberapa desa.
Baca juga : Disangka Maling Mobil di Pati, Pemilik Rental dari Jakarta Tewas
"Kita telah mengamankan para pelaku tawuran yang mengakibatkan korban tewas di Sukolilo, Pati. Sebagian merupakan anak di bawah umur dan kini masih menjalani pemeriksaan," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Pati Komisaris Muhammad Alfan Armin, Minggu (9/6).
Para tersangka pelaku sebanyak tujuh orang tersebut, lanjut Muhammad Alfan Armin, ditangkap petugas kepolisian di berbagai lokasi persembunyian dan rumah masing-masing. Ini dilakukan setelah petugas melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap para saksi serta lokasi kejadian, termasuk CCTV yang ada.
Mengingat sebagian tersangka pelaku merupakan anak-anak, ungkap Muhammad Alfan Armin, pemeriksaan dilakukan secara hati-hati. Karenanya, petugas memerlukan waktu lebih lama untuk mendalami kasus ini.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, ujar Muhammad Alfan Armin, menurut para tersangka kejadian itu berawal ketika sepekan sebelum kejadian, kelompok korban bernama Geng ABCD menantang duel kelompok pelaku yang bernama Geng Kampung Hening melalui media social. Namun tantangan itu ditolak.
Hingga kemudian pada Jumat (7/6), gantian kelompok pelaku melakukan tantangan terhadap kelompok korban melalui media sosial yang sama hingga sepakat bertemu di lokasi kejadian. "Ketika bertemu, tawuran tidak terhindar dan pelaku yang membawa senjata tajam langsung membacok korban hingga tewas di lokasi kejadian," imbuhnya. (Z-2)
Peran orangtua sangat penting sebagai garda terdepan dalam mencegah aksi tawur remaja
Kampanye besar bertajuk #JagaJakarta dapat menjadi salah satu pendekatan.
TAWURAN antarremaja terjadi di sekitar pintu Tol Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (22/6) dini hari membuat seorang remaja berinisial A,18 tewas akibat luka bacokan
Polsek Jatinegara masih menyelidiki lebih lanjut terkait keterlibatan atau peran korban meninggal dalam tawur tersebut.
Patroli akan terus digelar secara rutin, sebagai bentuk kehadiran polisi untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Saat malam hari di Kota Cirebon ada saja geng yang berkeliling dan mereka berstatus pelajar.
Menteri PPPA Arifah Fauzi menyebut kasus kekerasan perempuan dan anak belum menunjukkan tren penurunan dengan signifikan
Ratusan kendaraan angkutan barang (truk) berbagai ukuran diparkiran di sepanjang ruas Jalan Lingkar Selatan (JLS) Pati.
Kepala Pelaksana BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengungkapkan banjir di daerah ini akibat jebolnya tanggul Sungai Widodaren.
Kondisi banjir terparah terjadi di Desa Ketitangwetan. Banjir yang datang pada dini hari tersebut tidak hanya akibat curah hujan yang tinggi, tetapi tanggul Sungai Widodaren kembali jebol.
Letjen Kunto dan enam perwira tinggi lainnya yang semula terkena mutasi/rotasi sebagaimana ditetapkan dalam SK Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 kembali mengisi jabatan mereka semula.
Dua sekolah dasar yakni SD Negeri 11 dan 02 Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati hingga tidak dapat menjalankan proses belajar karena terendam banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved