Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
POLISI telah memeriksa tiga orang sebagai saksi terkait 42 balita yang diduga mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi bubur dari program pemberian makanan tambahan (PMT). Acara itu di kantor Kecamatan Pamboang yang diadakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Kasi Humas Polres Majene Iptu Suyuti mengatakan kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Tiga saksi yang diperiksa tersebut yaitu dokter dari dinas kesehatan, dari dinas pemberdayaan perempuan, dan yang mengelola makanan.
"Saat ini, tersisa dua anak yang menjalani perawatan intensif di Puskesmas Pamboang. Kita juga masih menunggu hasil pemeriksaan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) Mamuju terhadap makanan tambahan berupa bubur ayam yang diberikan kepada balita sebagai upaya pencegahan stunting," kata Suyuti.
Baca juga : 42 Balita Diduga Keracunan Makanan Tambahan di Pamboang Majene Sulbar
Berdasarkan keterangan awal dari beberapa pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan pemberian makanan tambahan tersebut, sebelum makanan disajikan, pada acara Launching Pemberian Makanan Tambahan, bahan makanan dikelola Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Lebih dari 200 porsi terbagi dalam dua sajian, yaitu bubur ayam untuk balita dan nasi lauk untuk ibu hamil serta pendamping balita.
Jenis makanan yang disajikan meliputi nasi putih, bubur ayam, ayam suir, kentang dan wortel, telur rebus, sayur daun kelor, ikan turingan goreng, sambel tumis, paket bubur untuk bayi di bawah 2 tahun berupa bubur, ayam suir, telur rebus, daun kelor, dan paket nasi untuk ibu hamil dan pendamping balita berupa nasi putih, ikan goreng, ayam suir campur kentang dan wortel, telur rebus, sambel tumis. "Puluhan anak kemudian mengalami mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi makanan tambahan tersebut, diduga karena keracunan," lanjut Sayuti.
Terpisah, Kepala BPOM Mamuju Suliyanto mengungkapkan jika pihaknya memang menerima sampel makanan dari kegiatan di Kantor Kecamatan Pamboang. "Tapi sampel yang masuk sudah dalam kondisi basi atau sudah tidak fresh dan hasil uji sementara ditemukan ada bakteri Escherichia coli (E. coli). E. coli bisa muncul di makanan yang sudah basi," ungkapnya.
E. coli adalah salah satu sppesies bakteri ppada manusia yang kebanyakan tidak berbaya. Hanya, beberapa tipe bakteri itu dapat mengakibatkan keracunan makanan ditandai dengan diare salah satunya.
"Kami belum bisa mengambil kesimpulan penyebab para balita tersebut diduga keracunan makanan. Kami tidak tahu E. coli muncul saat makanan dikonsumsi atau saat makanan dikirim ke kami, karena ada jeda waktu antara pembuatan hingga tiba di laboratorium," ungkap Suliyanto. (Z-2)
Balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Antara 25%–50% anak mengalami masalah tidur saat masa tumbuh kembang, yang dapat berdampak signifikan terhadap fungsi kognitif, perilaku, dan kesehatan fisik maupun mental.
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Orangtua korban baru mengetahui selama ini baby sitternya suka memukul dan menganiaya anaknya.
Orangtua bisa mengajarkan anak yang sudah berusia di atas 2 tahun untuk membuang ingusnya sendiri.
MEMBELI sepatu untuk balita bisa menjadi hal yang menantang. Tak jarang, sepatu balita yang dibelikan orangtuanya kebesaran atau kekecilan.
KENDURI bubur beras (Ie Bu Breueh) kembali dihadirkan para petani di Desa Pante Lhok Kaju, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Aceh jelang panen raya.
Polisi tengah melakukan pencarian terhadap seorang pria yang mengamuk setelah ditagih membayar bubur yang ia makan di Jatinegara, Jakarta Timur.
PENGUSAHA warteg di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) menjerit atas melonjaknya harga beras di masa pemilu ini. Selain pengusaha warteg, pengusaha katering, pengusaha bubur, dan lapo
makanan khas Solo yang paling dicari karena cita rasa khasnya yang begitu lezat dan unik, sehingga sulit ditemukan di tempat lain
Dengan menggunakan dana desa, tiap balita mendapatkan anggaran Rp10 ribu tiap bulan penyelenggaraaan posyandu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved