Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGUSAHA warteg di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) menjerit atas melonjaknya harga beras di masa pemilu ini. Selain pengusaha warteg, pengusaha katering, pengusaha bubur, dan lapo ikut terkena imbas. Mereka mengaku pusing dan bingung. Sebab, harga beras yang kini melambung dipasaran ini sangat berpengaruh terhadap daya beli.
Selain itu juga mereka harus me-manage keuangan agar terhindar dari keterpurukan ditengah melangitnya harga beras ini.
Salah seorang pedagang warteg, Supomo, mengatakan beberapa hari belakangan ini daya beli pembeli berkurang akibat mahalnya harga beras.
Baca juga : Harga Beras di Depok Terus Naik, Pedagang dan Konsumen Menjerit
"Kalau kondisi normal ya satu karung habis. Kalau kondisi seperti ini hanya setengah karung akibat daya beli berkurang. Dan, masyarakat juga lagi perhitungan semua, " kata Supomo saat ditemui di warungnya di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Jumat (23/2).
Dia berharap siapapun yang menjadi presiden terpilih 2024-2029 bisa segera kembali memulihkan ekonominya.
"Siapa pun yang menjadi presiden tidak soal yang penting bisa secepatnya melakukan pemulihan ekonomi, terutama beras dan sembako yang menjadi bahan pokok warteg dan rakyat," jelas dia.
Baca juga : 3 Pasar Tradisional di Depok Kehabisan Stok Beras
Supomo menjelaskan, kenaikan harga beras terjadi sejak pertengahan bulan ini tepatnya saat pemilu presiden dan pemilu DPR RI, DPD, DPRD tanggal 14 Februari 2024 dan atau saat pemerintah membagikan bantuan sosial (bansos).
"Yah, sekitar pertengahan bulan ini ya (harga naik). Kalau saya ini ya semenjak ada bansos-bansos," ucap dia.
Keluhan naiknya harga beras turut diamini pedagang bubur. Salah seorang pedagang bubur, Rudi, mengaku terpaksa mengurangi porsi ketimbang menaikkan harga bubur yang dijual.
Baca juga : Beras Kualitas Premium di Depok Menghilang Usai Pemilu
"Ya cukup berdampak (naiknya harga beras). Saya memilih mengurangi porsinya saja," ungkap Rudi di lapaknya Jalan Raden Saleh, Cilodong, Jumat (23/2).
Bubur yang dijual Rudi tetap berada di harga Rp10 ribu per porsi. Rudi mengatakan, tak ingin menaikkan harga, sebab akan berpengaruh pada intensitas pembeli.
Ia pun tak mengganti jenis beras yang digunakan juga. Kenapa, agar tetap menjaga kualitas rasa dari bubur yang dijual.
Baca juga : Beras Langka dan Mahal, Warga Depok Mulai Konsumsi Singkong Rebus
"Soalnya, kalau ganti jenis beras bakal berpengaruh pada tekstur dan rasa bubur. Jadi, strateginya yah mengurangi sedikit porsi dan menyesuaikan pengolahan agar mencukupi perharinya," tutur Rudi.
Senada Namboru Silalahi, pengusaha lapo dan katering di Jalan Insinyur Haji Juanda, Cisalak, mengaku terpaksa menaikkan harga makanan, kalau harga tidak dinaikkan bisa gulung tikar dan tidak bisa membayar upah karyawan.
"Tidak boleh tidak harga harus disesuaikan. Memang sudah resiko jika pembeli makanan berkurang. Tapi hanya itu cara paling efektif, " katanya, Jumat (23/2).
Menurut Namboru, beras yang digunakannya beras kualitas medium yang harga perkilonya Rp16 ribu. Dan kalau harga terus naik dia akan terus mengikuti pasar, melakukan penyesuaian.
"Kalau ke depan harga beras terus naik kita sesuaikan lagi biarpun berdampak pada penjualan," tuturnya (KG/Z-7)
Dinas Kesehatan Kota Depok menggencarkan pemberian vitamin A bagi balita enam hingga 59 bulan dan pemberian obat cacing guna menangani permasalahan gizi
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
Bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok ini hendak pulang setelah merayakan perpisahan di Bandung.
Diketahui ada 9 korban yang meninggal dunia. Belum diketahui apakah yang meninggal adalah para penumpang bus karena kecelakaan melibatkan pengguna jalan lainnya.
Sampah yang terus turun dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung semakin menumpuk, terutama di area jembatan. Badan Kali Pasanggrahan yang menyempit membuat air meluap ke area pemukiman
Animo peserta yang mengikuti turnamen merupakan angin segar bagi pengembangan sepak bola putri di Tanah Air.
Cabai rawit hijau mengalami kenaikan harga dari sebelumnya Rp40 ribu per kilogram kini dijual Rp50 ribu per kilogram.
Harga sayuran, di antaranya seluruh jenis cabai, harganya turun.
Harga beras sudah cukup stabil. Tapi dengan memasukinya musim panen padi yang diperkirakan bulan ini, kami harapkan harganya bisa kembali normal.
Beras kualitas premium kini dijual Rp15 ribu/kg dari sebelumnya Rp13 ribu. Sementara beras medium, kini dijual Rp13 ribu dari sebelumnya Rp11 ribu.
Tingginya harga beras mengakibatkan masyarakat mengurangi pembelian karena mereka lebih tertarik membeli beras yang harganya murah
DUA hari menjelang Pemilu 2024, harga beras di Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) mengalami kenaikan yang signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved